Imbas Volatilitas Pasar, Platform Kripto Freeway Hentikan Layanan

Layanan pembelian dan penyetoran terpaksa dihentikan oleh platform kripto, Freeway. Hal tersebut dilakukan imbas dari volatilitas pasar di aset valuta asing dan cryptocurrency. Dalam sebuah postingan pada hari Minggu (23/10/2022), Freeway mengungkapkan bahwa penghentian layanan ini juga berlaku untuk produk Freeway dengan imbalan tinggi yang dinamai Supercharger.

Dilansir Cointelegraph hari Selasa (25/10/2022), Freeway mencoba menjelaskan terkait kondisi yang tengah terjadi. “Seperti yang Anda semua ketahui, ada volatilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar valuta asing dan cryptocurrency belakangan ini”, tulis pengumuman itu.

Menurut situs web Freeway, produk Supercharger-nya dapat menawarkan hingga 43 persen imbalan hasil tahunan. Dan pengguna dapat menyetor mata uang fiat dan kripto, yang ditempatkan di akun pialang teregulasi yang dimanfaatkan untuk pengembalian. Berita tentang penghentian beberapa layanan telah membuat token Freeway (FWT) turun lebih dari 75 persen dalam 24 jam terakhir, menurut data dari CoinGecko.

Baca Juga: Panduan Singkat Memahami Bullish dan Bearish pada Aset Kripto

Aset Kripto dan Volatilitas Pasar

Dijelaskan bahwa Freeway mengiklankan dirinya sebagai platform penggabungan yang terbaik. Yakni dari keuangan tradisional dengan yang terbaik dari keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Freeway belum memberikan perincian spesifik tentang apa yang mungkin melibatkan strategi barunya. Tetapi mengatakan dalam pengumuman itu ada rencana untuk mendiversifikasi basis asetnya dan mengelola eksposur terhadap fluktuasi dan volatilitas pasar di masa depan.

“Kami akan memberi tahu Anda ketika kami siap untuk memulai kembali pembelian simulasi Supercharger parsial (pembelian kembali) dan sekali lagi karena kami dapat memulai kembali pembelian simulasi Supercharger penuh serta di platform Freeway Token (FWT) Setoran dan Pembelian,” jelas perusahaan.

Kabar dari Freeway menambah kelam perjalanan industri kripto di tengah crypto winter. Sebelumnya, kasus penghentian layanan transaksi turut dialami oleh perusahaan kripto lainnya seperti Hodlnaut. Ketika itu Hodlnaut melakukan penangguhan beberapa fitur dalam operasional bisnis mereka. Dengan alasan kebijakan tersebut sengaja dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menjaga nilai aset kripto di tengah kondisi pasar yang tidak stabil.

Baca Juga: Apa Itu Crypto Winter?

Indonesia Diprediksi Masuk Daftar Market Kripto Teratas Global Dunia

Sementara itu, market aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah investor meski terjadi crypto winter. Pertumbuhan ini menjadi pendorong untuk Indonesia masuk jajaran teratas market kripto global. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto terdaftar hingga September 2022 mencapai 16,3 juta pelanggan dengan rata-rata peningkatan jumlah pelanggan terdaftar sekitar 692 ribu setiap bulannya.

Bandingkan, investor pasar modal per 29 September 2022 sudah mencapai 9,76 juta orang. Sementara, nilai transaksi pada Januari-September 2022 tercatat Rp 266,9 triliun atau turun 57,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Mengutip laporan Toluna, dijelaskan bahwa Indonesia diproyeksikan masuk dalam jajaran market kripto teratas global dalam 6 bulan ke depan. Indonesia yang digolongkan sebagai negara berkembang punya sentimen positif terhadap aset kripto, dibanding negara maju.

Untuk informasi, negara-negara yang diproyeksikan mengalami market kripto yang tinggi bersama Indonesia adalah Thailand, UEA, India, Filipina, dan Brasil. Laporan Toluna juga menyebutkan di negara-negara tersebut rata-rata memilih aset kripto sebagai jenis investasi paling dikenal kedua setelah saham.

Baca Juga: Apa Perbedaan Token dan Koin dalam Cryptocurrency?