Forex

Inilah 5 Rahasia Bertrading Forex Tanpa Indikator

Inilah 5 Rahasia Bertrading Forex Tanpa Indikator

Inilah 5 Rahasia Bertrading Forex Tanpa Indikator

Bertrading forex tanpa indikator bukanlah hal yang mustahil. Karena pada kenyataanya, banyak sekali trader yang paham bahwa trading forex dapat dilakukan meski tanpa indikator. Namun, seringkali kali trader pemula tidak memahami hal ini.

Para trader, khusunya pemula, seringkali terjebak pada indikator saat mereka belajar pertama kami mengenai analisa teknikal. Hal tersebut beralasan karena indikator pada analisa teknikal dapat memberikan prediksi market dengan akurasi yang hampir sempurna.

Namun, perlu Anda ketahui, bahwa indikator bukanlah soal hitungan matematis semata. Lebih dari itu, indikator pada forex adalah berjenis lag. Dapat dikatakan bahwa indikator hanya memberi arahan terhadap apa yang sudah terjadi pada market forex.

Berbeda dengan hal tersebut, pilihan bertrading forex tanpa indikator hadir dengan menawarkan solusi lain. Tentunya setiap trader memiliki teknik berbeda mengenai rahasia bertrading forex tanpa indikator.

Pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba membahas 5 rahasia bertrading forex tanpa indikator. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda membaca ulasan ini hingga tuntas. Diharapkan, setelah membaca artikel ini, wawasan Anda mengenai dunia trading forex akan semakin bertambah luas. Lantas, apa saja 5 rahasia bertrading forex tanpa indikator? Berikut ulasannya!

Identifikasi Kondisi Market

Pada dasarnya, ada banyak sekali cara untuk menang di semua market trading forex. Namun, tidak semua trader dalam prakteknya dapat menghasilkan profit dengan cara tersebut. Tetapi, yang perlu untuk Anda pahami adalah, bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi profit trading, dan strategi hanyalah satu dari sekian banyak faktor tersebut.

Terkait dengan identifikasi kondisi market ini, hal tersebut bertujuan agar Anda dapat menganalisa market. Penting untuk Anda pahami, bahwa mengidentifikasi kondisi market adalah sebagai upaya agar Anda mudah dalam menentukan urutan order.

Pada trading forex, sebuah market dapat berada pada konidis trend, range, atau bahkan tak tentu arah. Sebuah kondisi dapat berubah menjadi lebih parah jika Anda tidak mampu mengidentifikasi market. Ini artinya, bukan tidak mungkin akun forex Anda akan semakin hancur.

Identifikasi Siklus Perputaran Market

Pada prakteknya, siklus perputaran market dalam trading forex dapat dikenali. Seperti yang diketahui, market forex tidak akan selalu bergerak dalam garis lurus. Artinya, harga dapat bergerak ke arah tren, namun juga dapat bergerak melawan tren.

Dengan memiliki kemampuan mengidentifikasi siklus perputaran market inilah, trader dapat memahami lebih dalam mengenai gambaran market. Dapat dikatakan, bahwa tidak peduli berapapun modal trading yang Anda miliki, jika Anda mampu mengidentifikasi siklus perputaran market. Anda akan mampu meraih hasil yang lebih bagus.

Bertrading Forex Tanpa Indikator Dengan Membaca Peluang dari Candlestick

Terdapat banyak pilihan strategi bertrading dengan candlestick yang dapat diterapkan oleh para trader forex. Secara umum, candlestick pada awalnya memang digunakan sebatas alat charting, namun semakin waktu berjalan, candlestick mengalami perkembangan hingga dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam menyusun strategi bertrading.

Dalam dunia trading baik forex, saham, hingga cryptocurrency, seorang trader dituntut untuk mengetahui sekaligus memahami cara membaca candlestick. Pasalnya, teknik dalam kemampuan membaca candlestick harus dikuasai karena hal ini berhubungan dengan aktivitas trading untuk mendapatkan profit maksimal dan meminimalkan kerugian.

Seperti yang diketahui, ada banyak sekali pola candlestick dalam trading forex. Mungkin Anda dapat memiliki salah satunya sebagai pola yang diandalkan. Namun, penting untuk pahami, bahwa memilih pola yang tepat harus berdasarkan prefensi personal.

Bertrading Forex Tanpa Indikator Dengan Strategi Price Action

Pada pasar keuangan di mana tempat ini menjadi lokasi transaksi jual beli nilai tukar uang antara pelaku pasar, nilai tukar uang akan meninggalkan jejak berupa pergerakan harga atau price action yang dapat diamati dengan jelas pada trading chart.

Price action merupakan pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang. Analisa price action merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau, di mana trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas nampak acak<. Price action trading termasuk salah satu model analisa yang tampak sederhana dan cukup populer di kalangan trader. Analisa ini hanya mempergunakan garis-garis horizontal, diagonal atau mungkin vertikal. Tidak ada satupun indikator teknikal di chart yang diperhatikan.

Pentingnya Identifikasi Level Support dan Resistance

Pada trading forex, level support merupakan sebuah level untuk mengetahui tingkat harga berdasarkan permintaan daya beli. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi. Bahasa praktisnya, support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish (turun).

Sementara resistance adalah, sebuah metode yang digunakan untuk menentukan tingkatan harga yang mana nilai penawaran atau daya jual memiliki posisi yang cukup kuat. Sehingga, daya jual tersebut cukup kuat ketika digunakan untuk mencegah harga mengalami kenaikan lanjutan. Biasanya, hal ini diakibatkan ketika harga memiliki posisi yang dekat.

Kerap kali trader menempatkan order di sekitar area harga tertinggi dan terendah. Jadi dengan mengenali level support dan resitance, Anda sebagai trader bisa mendapat peluang lebih untuk profit. Satu yang dapat Anda jadikan catatan, bahwa saat market sedang tren, swing atas dan swing bawah cenderung berbalik.

Meski trader bisa memanfaatkan indikator untuk membaca situasi di area support dan resistance. Tetapi trader harus menambah indikator lebih dulu yang tak jarang hal ini justru mengganggu fokus.

Kesimpulan

Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak indikator yang dipakai, maka profit yang diperoleh bakal semakin besar. Padahal, menumpuk sembarang indikator dalam satu chart hanya akan menyebabkan kerancuan sinyal yang mengarah pada kerugian.

Ketika chart penuh dengan indikator-indikator, trader akan kesulitan mendapat gambaran untuk menganalisa kondisi pasar secara akurat. Nah, untuk menghindari kondisi tersebut, alternatif cara bertrading tanpa indikator pun mulai dilirik banyak trader.

Selamat mencoba!

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top