
Inilah Cara Menghitung Indikator Pivot Point Forex Secara Manual dan Otomatis
Dalam dunia trading forex, banyak indikator yang digunakan oleh para trader untuk menganalisis pergerakan harga. Salah satu indikator yang cukup populer adalah indikator Pivot Point. Indikator Pivot Point ini sendiri digunakan untuk menentukan level support dan resistance yang dapat membantu dalam mengambil keputusan trading.
Pivot Point pada dasarnya adalah titik keseimbangan harga berdasarkan perhitungan harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) dari periode sebelumnya. Dengan memahami Pivot Point, trader dapat memprediksi pergerakan harga di masa depan serta menentukan strategi entry dan exit yang lebih efektif. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung Pivot Point secara manual dan otomatis, serta bagaimana menerapkannya dalam strategi trading forex.
Baca Juga: 4 Tips Memaksimalkan Trading Forex Menggunakan Pivot Point
Cara Menghitung Pivot Point Secara Manual
Rumus Dasar Pivot Point
Ada beberapa metode dalam menghitung Pivot Point, tetapi metode yang paling umum digunakan adalah Pivot Point Standar. Rumusnya sebagai berikut:
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
Setelah mendapatkan nilai Pivot Point utama, kita dapat menghitung level support dan resistance menggunakan rumus berikut:
1. Resistance 1 (R1) = (2 x PP) – Low
2. Resistance 2 (R2) = PP + (High – Low)
3. Resistance 3 (R3) = High + 2 x (PP – Low)
4. Support 1 (S1) = (2 x PP) – High
5. Support 2 (S2) = PP – (High – Low)
6. Support 3 (S3) = Low – 2 x (High – PP)
Perhitungan Level Support dan Resistance
Sebagai contoh, jika harga suatu pasangan mata uang memiliki data harga sebagai berikut:
1. High: 1.1200
2. Low: 1.1150
3. Close: 1.1180
Maka perhitungan Pivot Point dan level support-resistance adalah:
1. Pivot Point (PP) = (1.1200 + 1.1150 + 1.1180) / 3 = 1.1177
2. R1 = (2 x 1.1177) – 1.1150 = 1.1204
3. R2 = 1.1177 + (1.1200 – 1.1150) = 1.1227
4. R3 = 1.1200 + 2 x (1.1177 – 1.1150) = 1.1254
5. S1 = (2 x 1.1177) – 1.1200 = 1.1154
6. S2 = 1.1177 – (1.1200 – 1.1150) = 1.1127
7. S3 = 1.1150 – 2 x (1.1200 – 1.1177) = 1.1094
Dengan level-level ini, trader bisa menggunakan sebagai acuan untuk menentukan entry dan exit dalam trading.
Cara Menghitung Pivot Point Secara Otomatis
Menggunakan Kalkulator Pivot Point Online
Jika tidak ingin menghitung secara manual, trader dapat menggunakan kalkulator Pivot Point online. Caranya cukup mudah:
1. Masukkan data harga High, Low, dan Close dari hari sebelumnya.
2. Klik tombol “Hitung” atau “Calculate“.
3. Hasil akan langsung muncul dalam bentuk Pivot Point serta level support dan resistance.
Menggunakan Indikator Bawaan di Platform Trading
Sebagian besar platform trading seperti MetaTrader 4/5, TradingView, dan cTrader telah menyediakan indikator Pivot Point bawaan. Untuk menggunakannya:
1. Buka platform trading dan masuk ke grafik pasangan mata uang yang diinginkan.
2. Pilih menu “Indikator” atau “Indicators“.
3. Cari “Pivot Points” dan tambahkan ke grafik.
4. Sesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan, misalnya memilih metode perhitungan Standar, Fibonacci, atau Camarilla.
Keuntungan Menggunakan Metode Otomatis
1. Cepat dan akurat: Tidak perlu menghitung secara manual.
2. Tidak ada kesalahan hitung: Mengurangi risiko kesalahan manusia.
3. Dapat diterapkan langsung ke grafik: Memudahkan analisis teknikal.
Baca Juga: Inilah Strategi Trading dengan Pivot Point yang Tepat!
Strategi Trading dengan Pivot Point
Menggunakan Level Pivot sebagai Support dan Resistance
Pivot Point dapat digunakan sebagai acuan support dan resistance. Jika harga mendekati level pivot dan memantul, itu bisa menjadi sinyal untuk entry buy atau sell.
Kombinasi dengan Indikator Lain
Agar lebih akurat, trader sering mengombinasikan Pivot Point dengan indikator lain, seperti:
1. RSI (Relative Strength Index) untuk mengukur kekuatan tren.
2. MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk mengonfirmasi tren.
3. Bollinger Bands untuk melihat volatilitas harga.
Tips untuk Memaksimalkan Keuntungan dengan Pivot Point
1. Gunakan pada timeframe yang sesuai: Pivot Point lebih efektif pada timeframe H1 hingga D1.
2. Perhatikan berita ekonomi: Volatilitas tinggi dapat membuat harga menembus level Pivot Point dengan mudah.
3. Gunakan stop loss dan take profit: Untuk mengurangi risiko kerugian.
Kesimpulan
Indikator Pivot Point adalah indikator penting dalam trading forex yang membantu menentukan level support dan resistance. Trader dapat menghitungnya secara manual menggunakan rumus atau otomatis dengan bantuan kalkulator dan indikator bawaan platform trading.
Dengan memahami cara menghitung dan menggunakannya, trader dapat meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan trading. Namun, seperti indikator lainnya, Pivot Point sebaiknya digunakan bersama indikator lain untuk hasil yang lebih optimal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para trader dalam meningkatkan strategi trading Anda!
Baca Juga: Inilah Cara Efektif Menerapkan Strategi Pivot Point dalam Jurnal Trading Anda
- Memahami Pola Three Drives Forex untuk Deteksi Pembalikan Harga dan Kelanjutan Trend - Februari 25, 2025
- Memahami Efek Kompetisi Pasar dalam Nilai Spread Forex dan Eksekusi Order - Februari 20, 2025
- Inilah Cara Menghitung Indikator Pivot Point Forex Secara Manual dan Otomatis - Februari 17, 2025
