Crypto

Kripto Squid Game Dirilis, Harganya Langsung Melejit!

By William Adhiwangsa

Posted on Oktober 30, 2021

Serial drama korea terpopuler yakni Squid Game memang sudah tamat sejak bulan September lalu. Meski begitu, segala hal yang berbau film drama serial dystopian yang menceritakan kisah sekelompok orang yang dipaksa bermain game anak-anak yang mematikan untuk mendapatkan uang tersebut tidak berhenti sampai di situ saja.

Kini, Squid Game juga dijadikan sebagai mata uang kritpo (cryptocurrency) dan mengalami lonjakan harga yang sangat fantastis.

Perdagangan mata uang kripto bernama Squid yang diambil dari acara series tersebut kini sedang ramai diburu. Sehari setelah diluncurkan harga Squid meroket hingga berkali-kali lipat. Pada peluncurannya, harga Squid diperdagangkan pada harga US$ 2,22, lalu naik hampir 2.400% selama 24 jam. Kapitalisasi pasarnya sudah di atas US$ 174 juta atau setara Rp 2,43 triliun dengan kurs (Rp 14.000/US$).

Mengutip dari CNBC pada hari Jumat (29/10/2021), catatan koin yang memulai presale pada 20 Oktober lalu mencatat penjualan yang tampaknya “habis terborong dalam satu detik”. Ini membuat Squid bergabung dengan daftar mata uang kripto parodi lainnya yang mendapat ketenaran tinggi tanpa alasan tertentu selain publisitas yang baik.

Squid sendiri adalah apa yang dikenal sebagai cryptocurrency “play-to-earn“, di mana orang membeli token untuk bermain di game online di mana mereka dapat memperoleh lebih banyak token. Ini kemudian dapat ditukar dengan cryptocurrency lain atau uang fiat. Dalam kasus Squid, pembelinya kebanyakan adalah gamer yang ingin bermain dalam game online yang dimulai pada bulan November.

Token Squid diluncurkan sebagai koin eksklusif dari proyek “Squid Game“, platform play-to-earn kripto. Turnamen online yang diluncurkan pada November, dilaporkan bakal meniru enam putaran permainan yang ditampilkan dalam serial Squid Game.

Namun bagi investor yang tertarik membeli mata uang digital ini harus hati-hati. Coin Market Cap telah mengeluarkan peringatan telah menerima banyak laporan pengguna tidak dapat menjual token ini di Pancake Swap, atau tempat pertukaran terdesentralisasi yang populer.

Alasan mata uang ini tidak bisa dijual masih belum terlalu jelas. Tapi indikasinya dijelaskan koin ini terdapat teknologi anti dumping yang mencegah orang menjual koin mereka jika kondisi tertentu tidak dapat dipenuhi.