Sebagaimana yang diketahui, Jackson Palmer adalah termasuk dari salah satu pencipta mata uang kripto Dogecoin. Kini, Palmer dikabarkan telah meninggalkan bisnis mata uang digital. Kabar ini membuat harga mata uang digital bertema gambar hewan anjing itu mengalami keterpurukan.
Palmer sempat mencuit di akun Twitter terkait hal ini. Mengutip dari The Independent, Palmer menulis, “Setelah bertahun-tahun mempelajarinya, saya percaya mata uang kripto adalah sayap kanan”.
Ia menambahkan, “Teknologi hiper-kapitalistik yang dibangun terutama untuk memperkuat kekayaan para pendukungnya melalui kombinasi penghindaran pajak, pengawasan peraturan yang minim, dan kelangkaan yang dipaksakan secara artifisial”.
Selama bertahun-tahun, laporan pajak dari kepemilikan cryptocurrency atau uang kripto di Amerika Serikat berada di zona abu-abu. Melihat hal itu, Internal Revenue Service (IRS) dan Presiden Joe Biden mulai menyoroti dan bertekad untuk menindak kecurangan pajak.
Seperti dilansir dari CNBC, pada hari Kamis (15/7/2021), Presiden AS Joe Biden diketahui tengah mencari cara untuk mengumpulkan uang untuk agenda ekonomi. Kepala IRS, Charles Rettig mengatakan, negara kehilangan sekitar satu triliun dolar setiap tahun terkait pajak yang belum dibayar.
Pemerintah federal sangat yakin akan potensi pendapatan dari pajak yang jatuh tempo sehingga Gedung Putih akan memberikan dana tambahan USD 80 miliar pada IRS sebagai kekuatan baru untuk menindak para penghindar pajak, termasuk pemilik kripto.
Tak hanya itu saja, Palmer juga menyampaikan bahwa industri kripto “dikendalikan oleh kartel kuat dari tokoh kaya yang seiring waktu telah berevolusi untuk menggabungkan banyak lembaga yang sama, terikat dengan sistem keuangan terpusat yang ada yang seharusnya mereka gantikan”.
Pada akun sosial media bertema burung itu, Palmer juga mengatakan, “Saya sering ditanya apakah saya akan kembali ke mata uang kripto, atau mulai secara teratur membagikan pemikiran saya tentang topik itu lagi. Jawaban saya dengan sepenuh hati ‘tidak,’”
Ia juga menunjukkan fakta, bahwa jika pengguna menjadi korban penipuan, industri menganggapnya sebagai kesalahan korban. Namun, “miliarder yang memanipulasi pasar” dianggap sebagai “jenius”.
Sebagai tambahan informasi, Jackson Palmer dan Billy Markus pada 2013 silam, membuat Dogecoin sebagai lelucon berdasarkan meme “Doge“, yang menggambarkan seekor anjing Shiba Inu. Pada akhir 2017 koin ini berpartisipasi dalam gelembung cryptocurrency yang menyebabkan nilai banyak koin meningkat secara signifikan dan menjadi salah satu primadona dalam perdagangan mata uang kripto pada 2021.
Jika mengacu pada data dari Coindesk hari Jumat (16/7/2021) malam, harga mata uang “meme” tersebut berada di US$ 0,188885 atau turun 6,79%. Namun hingga saat ini, Dogecoin tercatat menjadi salah satu dari 10 mata uang kripto teratas berdasarkan nilai pasar.
- Menggunakan Indikator DiNapoli Stochastic untuk Sinyal Trading yang Akurat - September 30, 2024
- Apa Saja Manfaat Penting Watchlist Trading Forex Bagi Trader? - September 27, 2024
- Self Control Trading Forex: Strategi untuk Hindari Kerugian - September 26, 2024
Pingback: Kripto Squid Game Dirilis, Harganya Langsung Melejit!