Crypto

Penambang dan Investor Kripto Dapat Keuntungan dari Perintah Eksekutif Biden

Penambang dan Investor Kripto Dapat Keuntungan dari Perintah Eksekutif Biden

Penambang dan Investor Kripto Dapat Keuntungan dari Perintah Eksekutif Biden

Seperti yang diketahui, di beberapa minggu terakhir ini menjadi momen yang penting bagi industri kripto. Polemik perang antara Rusia dan Ukraina telah berhasil membuat pemerintah Ukraina mendapatkan donasi jutaan dolar dalam bentuk cryptocurrency. Tetapi di sisi sebaliknya, regulator juga merasa khawatir bahwa crypto menjadi cara bagi oligarki pemerintah Rusia untuk menghindari sanksi.

Di tengah isu-isu yang terus berkembang terkait hal tersebut, muncul sebuah kabar bahwa Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat (AS) akan mengeluarkan perintah eksekutif mengenai aturan dalam kripto, terutama adalah yang berkaitan mengenai perannya dalam konflik antara Rusia dan Ukraina tersebut.

Mengenai pengambilan keputusan perintah eksekutif dari Joe Biden itu, banyak pihak yang merasa terkejut. Pasalnya, pada hari Rabu (9/3/2022), otoritas Biden secara resmi telah merilis perintah eksekutif dimana hal itu menjadi pertanda untuk pertama kalinya Gedung Putih mempertimbangkan cryptocurrency.

Seorang analis dari Jefferies (JEF), Jonathan Peterson, dalam sebuah catatan untuk klien menjelaskan bahwa Biden berusaha untuk menempatkan AS di garis depan dalam industri mata uang digital. Pasalnya, kripto dianggap menjadi bagian yang lebih penting dari ekonomi global.

Mengutip CoinDesk pada hari Rabu (16/3/2022), Jonathan mengatakan, “Kami percaya fakta bahwa pemerintah AS sekarang secara lebih formal mengakui, terlibat dengan, dan tampaknya mendukung industri aset digital akan menjadi hal positif bagi perusahaan pertambangan kripto publik”.

Pihaknya mencatat bahwa kontras antara AS dan China, yang terjadi musim panas lalu di mana melarang penambangan kripto mendorong gelombang investasi baru di Amerika Utara.

“Kami melihat perintah eksekutif ini sebagai indikator lain bahwa lingkungan peraturan di AS lebih mendukung penambang dan mata uang kripto”, tambahnya.

Peterson mengulangi peringkat beli pada penambang Argo Blockchain (ARBK) dan Marathon Digital (MARA). Bagian keduanya lebih tinggi sekitar 15 persen pada saat yang sama dengan kenaikan 9 persen untuk Bitcoin (BTC). Namun, saham para penambang tetap lebih rendah lebih dari 30 persen untuk tahun ini, sementara harga Bitcoin turun sekitar 16 persen.

Sementara itu, pada hari Rabu (16/3/2022) pagi ini, sejumlah aset kripto berada di zona merah setelah sehari sebelumnya sempat mengalami penguatan. Melansir data dari Coinmarketcap, Terra (LUNA) ambles 5,2 persen di level 89,06 dollar AS. Untuk Dogecoin (DOGE) di posisi 0,11 dollar AS atau melemah 1,03 persen, dan Bitcoin (BTC) turun 0,7 persen di posisi 39.375 dollar AS.

Penurunan dilanjutkan oleh Cardano (ADA) yang melemah 0,4 persen di posisi 0,8 dollar AS. Dilanjutkan oleh Binance Exchange (BNB) di level 371,6 dollar AS atau melemah 0,3 persen. Solana (SOL) mengalami penguatan 2,6 persen di level 83,13 dollar AS, Polkadot (DOT) naik 0,9 persen di posisi 17,8 dollar AS, dan Ethereum (ETH) di level 2.619 atau naik 1,1 persen.

Tether (USDT) turun 0,09 persen di posisi 1 dollar AS, sementara USD Coin (USDC) naik menjadi 1 dollar AS (0,02 persen). Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top