Forex

3 Strategi Trading Forex yang Bukan untuk Trader Pemula

Sebagai trader pemula, Anda harus memahami satu hal penting tentang dunia trading forex. Yakni, ada banyak sekali strategi yang harus dipahami sekaligus dicoba jika ingin meraih kesuksesan dalam investasi trading forex. Meski dunia trading forex terkesan rumit, namun bukan berarti dunia investasi ini tak bisa dipelajari. Satu hal yang patut Anda catat yakni, bahwa dunia trading forex adalah soal dunia yang terus belajar.

Dalam pengertiannya, strategi trading forex didefinisikan sebagai teknik yang digunakan oleh trader untuk menentukan kapan harus membuka atau menutup posisi trading. Ada berbagai strategi forex yang bisa digunakan trader termasuk analisa teknikal atau analisa fundamental. Strategi trading forex yang baik akan mempermudah seorang trader untuk menganalisis pasar dan dengan percaya diri mengeksekusi posisi dengan teknik manajemen risiko yang baik.

Artikel kali ini akan membahas mengenai 3 strategi trading forex yang kerap digunakan oleh trader profesional. Namun bukan berarti artikel ini tidak diperuntukan bagi Anda yang masih menjadi trader pemula. Bukankah dunia trading forex adalah dunia yang terus belajar? Untuk itu, jika Anda merupakan trader pemula, tidak ada salahnya membaca ulasan ini. Karena diharapkan ketika selesai membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan sebuah wawasan yang luas terkait dunia trading forex.

Dalam prakteknya, sering kali trader pemula akan mencoba segala macam strategi yang sesuai dengan dirinya. Namun pada saat yang sama, barangkali trader profesional sudah menemukan satu atau lebih terkait strategi yang sesuai. Dan inilah pembahasan mengenai 3 strategi trading forex yang kerap digunakan oleh trader profesional yang telah memiliki pengalaman. Strategi apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini!

Strategi NFP Trading

NFP memiliki kepanjangan yakni Non Farm Payrol. Dalam pengertiannya, NFP merupakan data yang menunjukkan tingkat ketenagakerjaan AS di sektor nonpertanian, atau dengan kata lain, NFP merepresentasikan jumlah tenaga kerja dalam satu bulan, tetapi tidak termasuk tenaga kerja dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit. NFP merupakan salah satu indikator paling penting dalam ekonomi Amerika Serikat, serta yang paling ditunggu oleh semua trader di seluruh dunia.

NFP dirilis setiap bulan dan merepresentasikan data untuk bulan sebelumnya. NFP selalu memberikan dampak terhadap pasar, sehingga kerap membuatnya volatil. Dan karena hasil rilisnya memengaruhi nilai tukar USD, trader selalu waspada menjelang perilisannya. Karena peningkatan NFP berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi, maka NFP juga menjadi acuan perubahan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, yaitu The Fed. Semakin naik NFP, berarti maka suku bunga acuan bisa semakin tinggi juga. Begitu pula sebaliknya.

3 Strategi Trading Forex yang Bukan untuk Trader Pemula

3 Strategi Trading Forex yang Bukan untuk Trader Pemula

Maka dari itu, NFP berpengaruh terhadap pergerakan harga pasangan mata uang major. NFP yang meningkat berpotensi menguatnya USD. Ini berarti harga pasangan-pasangan EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, dan NZD/USD akan mengalami downtrend atau bearish dan dapat menjadi sinyal sell, sementara harga pasangan-pasangan USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD akan mengalami uptrend atau bullish dan dapat menjadi sinyal buy.

Namun, sebaliknya, NPF yang menurun berpotensi melemahkan harga USD, sehingga dapat mengindikasikan uptrend pada EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, dan NZD/USD serta downtrend pada USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD. Hal yang perlu diperhatikan ketika Anda ingin mengambil posisi saat rilis data ini adalah, biasanya pasar akan bereaksi setelah rilis data NFP dan implikasinya harga akan bergerak naik dan turun cukup signifikan.

Strategi Forex Scalping

Dalam trading forex, scalping diartikan sebagai metode dimana seorang trader mengambil keuntungan kecil secara berkala dengan cara membuka dan menutup posisi beberapa kali dalam sehari. Dengan cara ini, trader mencoba untuk mendapatkan profit pada saat pergerakan cepat terjadi. Seorang scalper (sebutan bagi pelaku teknik scalping) akan beraksi dengan cepat ketika perilisan data ekonomi atau berita signifikan yang mempengaruhi pergerakan ekonomi berlangsung.

Teknik forex scalping dikenal sebagai gaya trading praktis karena memakan waktu singkat. Pada umumnya trader handal yang menggunakan metode tersebut sebab sudah berpengalaman. Tantangan investasi mata uang asing tentu sudah banyak dilalui sehingga mereka hafal betul bagaimana solusi paling tepat. Popularitas scalping sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa peluang sinyal masuk yang didapatkan lebih besar dibandingan dengan strategi trading lainnya. Intinya, scalping di pasar forex memerlukan analisis yang konstan dan menempatkan beberapa order, yang dapat sebagai penuntun saat pekerjaan penuh waktu.

Untuk sukses dalam strategi ini, scalper perlu gesit menangkap pergerakan pasar yang berkecepatan tinggi. Pergerakaan pasar biasanya terjadi karena rilis data ekonomi, angka GDP, statistik ketenagakerjaan, dan berita lainnya yang berkaitan dengan agenda ekonomi yang dapat merubah harga dalam waktu yang singkat. Dengan waktu yang sangat singkat tersebut, keuntungan yang didapat juga kecil, rata-rata hanya 5-10$ per transaksi. Meskipun kecil, apabila dilakukan beberapa kali dalam sehari hasilnya bisa lumayan. Itupun jika scalper mendapatkan hasil terbaiknya, yaitu ketika semua tradingnya menguntungkan.

Strategi Positional Trading

Positional atau position dalam trading forex dijelaskan sebagai salah satu jenis trading yang membutuhkan jangka waktu melakukan trading yang cukup lama. Umumnya, seorang trader yang memilih position trading sengaja menahan posisi tradingnya dalam rentang waktu harian, bahkan tidak jarang ada yang menetapkan rentang waktu hingga mingguan. Trader yang memilih jenis position trading ini seringnya menganalisis pasar hanya menggunakan analisis fundamental saja, meski sebagian lainnya juga menggabungkan dengan analisis teknikal.

Tipe trader yang memanfaatkan position trading umumnya akan menempatkan level Stop Loss pada kisaran angka yang cukup besar, hingga mencapai ratusan pip. Dengan ratio Risk/Reward seperti itu, tentu risiko yang diambil seorang position trader cukup besar. Oleh sebab itu, seorang position trader biasanya menggunakan beberapa strategi yang dikembangkan agar bisa mendapatkan keuntungan besar tanpa harus mendapatkan loss yang besar pula.

Ketika menggunakan positional trading yang merupakan salah satu teknik trading tingkat lanjut, maka trader diharuskan untuk bisa melakukan apapun secara total, dimana berbanding terbalik dengan strategi scalping yang ukuran tradingnya lebih kecil. Jadi selama melakukan strategi ini, trader paling tidak harus bisa memperoleh 100 pips, dimana hal ini akan membuat trader bisa lebih aman ketika market mengalami fluktuasi.

Namun, trader yang telah memiliki pengalaman terkait trading forex. Untuk meminimalisir kerugian ketika menerapkan strategi ini, seringkali mengambil trading dengan skala kecil saja dan menempatkan tidak lebih dari 2 % dari total modal untuk margin trading. Dengan menggunakan cara tersebut, trader dapat dengan mudah mendapatkan 20-30 pip tanpa perlu menutup posisi terlebih dahulu.

Nah, itulah pembahasan mengenai 3 strategi trading forex yang kerap digunakan oleh trader profesional sekaligus memiliki pengalaman yang mumpuni. Seperti judul tulisan di atas, ketiga strategi ini tidak dianjurkan bagi Anda khususnya trader pemula. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk Anda sebagai trader pemula membaca ulasan artikel ini. Karena seperti pada point di atas, bahwa dunia trading forex adalah soal dunia yang terus belajar. Bukan begitu?

Salam sukses!

William Adhiwangsa
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Panduan Strategi Trading Bounce Menggunakan Bar Chart

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top