Dalam trading forex, ada banyak sekali teknik atau strategi yang sering digunakan para trader untuk mendapatkan profit. Namun tahukah Anda, bahwa ada sejumlah teknik trading yang dilarang oleh broker? Teknik trading apa saja itu? Berikut penjelasan lengkapnya!
Teknik Trading Trading Balance
Trading balance dijelaskan sebagai suatu teknik yang dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas bonus yang diberikan oleh perusahaan broker untuk mendapatkan keuntungan. Yang disebut memanfaatkan dalam hal ini adalah mengakali perusahaan broker tersebut sehingga para trader juga harus menanggung resiko dana yang tidak dapat di-withdrawl.
Jika Anda terbukti melakukan trading balance, akan beresiko mengalami kesulitan dalam melakukan withdral, atau bahkan dana akan di-suspend. Tidak hanya itu saja, dari hasil penyelidikan beberapa ahli keuangan menyatakan bahwa teknik ini juga dianggap sebagai kejahatan pencucian uang.
Baca Juga: Berikut 4 Teknik Trading Forex yang Benar dan Aman!
Teknik Trading Hacking atau Cracking
Teknik ini memang tidak taat aturan. Hal ini karena hacking adalah sama halnya seperti mencuri. Dimana hacking biasanya dilakukan trader dengan meng-hack server broker menggunakan software atau aplikasi yang bisa menguntungkan trader dan merugikan broker. Teknik hacking ini bisa saja hanya bekerja di local platform Metatrader saja dan juga bisa langsung menuju server milik broker.
Arbitrase Antar Broker Forex
Dijelaskan bahwa arbitrase merupakan suatu teknik trading yang kontroversial. Yakni dengan memanfaatkan selisih kuotasi harga dari dua atau lebih broker forex. Teknik ini berpotensi merugikan broker, sehingga mayoritas broker melarang arbitrase meskipun memperbolehkan segala jenis teknik trading lainnya.
Teknik Trading DDOS Server Trading
Secara singkatnya, teknik trading DDOS server trading adalah dengan menyerang server trading broker menggunakan sebuah scrip atau program juga sangat tidak diijinkan. Ada banyak alasan mengapa trader melakukan serangan ke server trading. Hal tersebut bisa saja karena trader ingin membuat server trading menjadi sibuk karena beberapa perintah yang banyak dalam waktu yang singkat.
Baca Juga: 5 Strategi Trading Forex yang Paling Banyak Dipakai di Dunia, Apa Saja?
Memasang Pending Order yang Berlebihan
Memasang pending order yang berlebihan dapat membuat server broker menjadi down. Misalnya saja memasang pending order yang banyak padahal pending order itu tidak digunakan dan bahkan diganti-ganti harganya. Hal ini sangat tidak diijinkan oleh broker karena dapat membuat server broker menjadi berat oleh pending order yang berlebihan.
Pending order sendiri adalah instruksi untuk membeli atau menjual instrumen ketika prasyarat tertentu yang ditentukan oleh pedagang terpenuhi. Pada dasarnya, ketika menempatkan order ini, trader menginformasikan broker mereka bahwa mereka tidak menginginkan harga pasar saat ini. Tetapi mereka hanya ingin order mereka dieksekusi jika harga pasar mencapai level tertentu.
Baca Juga: Strategi Forex Sederhana Yang Mudah Diaplikasikan
Kesimpulan
Itulah ulasan mengenai 5 teknik trading yang dilarang oleh broker. Teknik yang dibahas di atas bisa saja dilakukan oleh trader yang sudah sering loss dan tidak memiliki strategi trading yang wajar. Tentunya pelanggaran teknik di atas dapat mengakibatkan trader mengalami kerugian yang cukup besar. Dengan demikian, selalu belajar dan bertransaksi dengan wajar sangatlah diperlukan jika bisnis trading ini ingin Anda jalani terus menerus.
Salam!
- Bagaimana Cara Membaca Analisa Sentimen Pasar Forex Secara Akurat? - Desember 12, 2024
- Apa Saja Pola Grafik Forex yang Menandai Tren Bullish? - Desember 11, 2024
- 5 Alasan Mengapa Mindset Trading Lebih Penting daripada Strategi dalam Forex - Desember 8, 2024
Pingback: Front Running Forex: Praktik Manipulasi Order yang Merugikan