Nilai mata uang cyptocurrency populer, Bitcoin, semakin tak terkendali. Bictoin justru semakin menunjukkan eksistensinya. Nilai mata uang digital itu kini mencetak harga tertinggi sepanjang sejarah.
Harga Bitcoin kembali menembus rekor tertinggi di mana satu Bitcoin mencapai Rp 500 juta. Harga Bitcoin ini telah naik lebih dari 400% secara tahunan (yoy) dibanding awal tahun 2020 yang berada di kisaran Rp 90 jutaan.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin terus menanjak di akhir tahun lalu.
Mengutip Detikfinance hari Kamis (7/1/2021), Oscar mengatakan, “Sekarang 2 BTC sudah setara Rp 1 miliar. Ini merupakan kabar gembira bagi member Indodax yang menyimpan Bitcoin. Bagi member yang menyimpan lebih 2 BTC, mereka sudah menjadi miliarder”.
Mengutip Reuters, nilai Bitcoin melampaui US$ 20.000 untuk pertama kalinya pada 16 Desember. Harganya berpeluang melanjutkan kenaikan di 2021. Bahkan, harga Bitcoin bisa melesat hingga US$ 100.000 per btc di penghujung tahun ini.
Jika melihat pada laman Coin Market, harga Bitcoin sebelumnya tercatat naik 275,17% pada tahun 2020 menjadi US$ 27.725 per btc. Padahal, di 30 Desember 2019 harga Bitcoin masih bertengger di level US$ 7.390 per btc.
Melansir dari laporan Coin Metrics di hari Rabu kemarin Bitcoin dijual dengan harga US$ 35.000 atau Rp 487,3 jutaan. Kenaikan ini terjadi selang beberapa hari saat Bitcoin merosot dihargai US$ 29.316.
Angka itu melonjak 300% dari nilai jual sekitar US$ 29.000 pada tahun 2020.
Namun angka US$ 35.000 belum jadi akhir bagi harga Bitcoin, dan kemungkinan mata uang kripto tersebut akan bersaing dengan mata uang alternatif seperti emas.
Seperti yang diketahui, dalam laporannya, JP Morgan menyebut bahwa jika harga mata uang digital itu semakin meroket di masa depan.
Menurut perusahaan komersial dan investasi di Amerika Serikat (AS) itu, Bitcoin akan ada di level US$ 146.000 atau Rp 2 miliar. Alasannya karena Bitcoin akan bersaing dengan emas sebagai mata uang alternatif nantinya.
Namun untuk mencapai level emas, Bitcoin perlu lebih bekerja keras. Pasalnya, para ahli strategis di JP Morgan menyebutkan bahwa Bitcoin perlu jadi stabil untuk menyamai emas dalam nilai pasar.
Prediksi ini nampaknya mengikuti komentar sang CEO di masa lalu, Jamie Dimon. Dia pernah mengungkap jika cryptocurency merupakan penipuan.
Prediksi mengenai masa depan Bitcoin memang datang dari segala lini. Bahkan mata uang kripto itu oleh analis dari Citibank diprediksi akan tembus menyentuh level US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar pada bulan Desember tahun 2021.
Mengutip dari Forbes pada hari Jumat (20/11/2020), Tom Fitzpatrick -Global Gead of CitiFX Technicals Citibank- mengatakan, “Seluruh karakteristik Bitcoin telah ditunjukan oleh penguatan yang tidak pernah terpikirkan, diikuti oleh koreksi yang menyakitkan, menunjukan pola yang menopang tren jangka panjang”.
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024