Indeks Dow Jones mungkin tidak asing di telinga Anda. Karena pada kenyataannya, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan salah satu dari tiga indikator utama pergerakan di pasar saham Amerika Serikat, selain Nasdaq dan S&P 500.
Secara umum, indeks Dow Jones menjadi acuan bagi para investor terkait dunia investasi saham. Bahkan bukan hanya bagi mereka yang aktif melakukan transaksi di Wall Street, namun juga bagi semua orang yang berkutat di bursa saham di seluruh dunia. Indeks Dow Jones sendiri adalah indeks paling dikenal dan tertua saat ini.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Indeks Dow Jones? Bagaimana sejarah awal muasalnya? Adakah cara untuk menghitungnya? Apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Indeks Dow Jones? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Indeks Dow Jones, maka silahkan simak dalam penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Antara Investasi Saham dan Trading Saham?
Pengertian Indeks Dow Jones
Pada penjelasannya, Indeks Dow Jones merupakan index yang biasa digunakan untuk mengetahui cara menilai performa komponen dari industri pada pasar saham di Amerika Serikat. Dow Jones juga bisa diartikan sebagai cerminan atau representasi dari harga saham 30 emiten yang unggul dan diperjualbelikan pada New York Stock Exchange serta Nasdaq Stock Exchange.
Adapun Indeks Dow Jones sangat sering diperhatikan oleh para investor, analis keuangan, ataupun fund manager. Indeks tersebut menjadi acuan para investor serta pemerhati pasar saham di AS. Acuan dari indeks ini tak hanya dicermati oleh pihak yang secara aktif bertransaksi pada bursa atau pasar Wall Street. Melainkan, pihak investor dari sejumlah bursa yang ada di negara lain juga tidak jarang menjadikan pergerakan pada indeks pasar saham ini sebagai patokan terhadap kinerja saham portofolionya.
Sejarah Indeks Dow Jones
Untuk informasi, nama Indeks Dow Jones berasal dari Charles Dow. Sosok Charles Dow adalah yang membuat indeks tersebut pada tahun 1896 bersama dengan rekan bisnisnya Edward Jones.
Saat pertama kali diperkenalkan ke publik, jumlah perusahaan yang ada pada Indeks Dow Jones hanya 12 perusahaan saja. Sebagian besar perusahaan tersebut berasal dari sektor industri, termasuk di dalamnya industri kapas, gas, tembakau, dan energi atau minyak bumi.
Hingga pada akhirnya di tahun 1928, Dow Jones tersusun dari 30 perusahaan paling besar dan berpengaruh di Amerika Serikat bahkan di dunia. Dan saham-saham yang masuk dalam daftar Indeks Dow Jones biasanya saham dengan harga atau valuasi yang cukup besar.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Saham LQ45 dan Blue Chip
Biasanya, saham yang layak masuk dalam indeks tersebut dihitung dengan menjumlahkan harga saham per lembar saham dari masing-masing perusahaan dalam indeks kemudian dibagi dengan jumlah perusahaan. Maka tidak mengherankan jika saham-saham di Dow Jones menjadi incaran para investor yang tidak hanya berasal dari AS saja. Bahkan Anda juga bisa menjadi investor di sini karena mereka terbuka dengan investor dari mana saja.
Cara Hitung Indeks Dow Jones
Sekadar informasi, Indeks Dow Jones dihitung berdasarkan harga saham. Nilainya tidak hanya berdasarkan harga masing-masing saham dari industri yang termasuk di dalamnya, tetapi harga yang kemudian dibagi dengan bilangan tertentu.
Perubahan harga saham karena pembagian dividen atau stock split akan berpengaruh terhadap nilai indeks. Inilah yang menyebabkan indeks saham Dow Jones selalu mengalami perubahan. Perhitungan indeks ini dikenal dengan nama metode harga tertimbang.
Dapat dikatakan, bahwa jika Indeks Dow Jones ini turun, maka sudah pasti terjadi penurunan harga saham dari beberapa perusahaan sekaligus. Hal ini dapat terjadi bisa karena pelemahan ekonomi secara umum. Atau juga dapat dipicu oleh turunnya harga minyak, terjadi krisis ekonomi dan bencana alam, dan berbagai faktor lainnya.
Nilai Dow Jones memang dianggap merepresentasikan ekonomi AS. Karena valuasi sahamnya setara dengan seperempat nilai bursa saham gabungan seluruh AS. Bahkan bisa juga berpengaruh terhadap dunia. Meski begitu, sebenarnya apabila Dow Jones turun hal itu belum mengkhawatirkan apabila indeks saham Amerika lain seperti Nasdaq dan S&P 500 mengalami kenaikan.
Kelebihan
Ada beberapa kelebihan yang dapat Anda manfaatkan dengan baik dari keberadaan Indeks Dow Jones, diantaranya adalah:
1. Mudahnya dalam perhitungan indeks.
2. Mudah dalam analisis data.
Baca Juga: Perbedaan Antara Trading Forex dan Trading Saham
Kekurangan
Meski memiliki kelebihan, Indeks Dow Jones juga tak luput kekuranganya. Yaitu:
1. Perhitungan dari indeks saham ini kurang dalam segi objektifnya.
2. Adanya kemungkinan dari perusahaan kecil yang ikut mengintervensi dan mempengaruhi pergerakan pasar saham.
Kesimpulan
Itulan ulasan singkat mengenai Indeks Dow Jones yang perlu Anda ketahui. Pada kesimpulannya, Indeks Dow Jones adalah indikator yang sangat penting dalam menilai pergerakan saham secara global. Oleh karena itu, pastikan Anda untuk juga mencermati acuan indeks ini untuk lebih mengoptimalkan keuntungan ketika berinvestasi saham.
- Strategi Forex Locking VS Hedging: Mana yang Terbaik? - Januari 19, 2025
- Seberapa Cocok Sesi Jam Forex Asia untuk Trader Pemula? - Januari 10, 2025
- Retrace Trading Forex: Definisi, Penerapan Strategi, Kelebihan dan Kekurangannya - Januari 2, 2025