Crypto

Pendiri Kripto Terra Luna Ditangkap!

Pendiri Kripto Terra Luna Ditangkap!

Pendiri Kripto Terra Luna Ditangkap!

Bos Terraform Labs yang sekaligus pendiri kripto Terra Luna yakni Do Kwon, akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian setelah melalui drama yang panjang. Dikutip dari Cointelegraph, Menteri Dalam Negeri Montenegro, Filip Adzic mengonfirmasi penangkapan seorang individu yang diduga sebagai Do Kwon. Penangkapan ini sendiri dikabarkan terjadi di wilayah negara Balkan, Montenegro, Eropa Selatan, pada hari Kamis, 23 Maret 2023.

“Polisi Montenegro telah menahan seseorang yang diduga sebagai salah satu buronan paling dicari, warga negara Korea Selatan Do Kwon, salah satu pendiri dan CEO Terraform Labs yang berbasis di Singapura,” ujar Adzic.

Dilaporkan juga bahwa Do Kwon ditangkap bersama rekannya Han Mo yang merupakan CFO Terraform Labs. Keduanya kini dalam proses ekstradisi ke Korea Selatan untuk menjalani proses hukum. Untuk diketahui, bahwa Do Kwon merupakan figur di balik pengembangan stablecoin Luna dan TerraUSD (UST). Yakni stablecoin dolar AS terbesar ketiga di pasaran yang mengalami keruntuhan pada pertengahan 2022. Keruntuhan Terra Luna tersebut membuat aktivitas penjualan UST besar-besaran yang menyebabkan reaksi berantai di sejumlah situs bursa penukaran mata uang crypto.

Baca Juga: Teknologi Blockchain dan Ancaman Bug Berbahaya dalam Cryptocurrency

Apa Itu Kripto Terra Luna?

Sebagai tambahan informasi, sebelum masuk dalam pembahasan Luna Coin, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai jaringan tempat Luna berada yaitu Terra. Dalam penjelasannya, Terra merupakan sebuah blockchain yang dibuat dengan tujuan menciptakan ekosistem pembayaran digital terdesentralisasi menggunakan stablecoin. Stablecoin sendiri adalah merupakan aset kripto yang diciptakan untuk memiliki nilai setara dengan mata uang fiat. Aset stablecoin populer yang diciptakan Terra adalah Terra USD (UST).

Mengutip dari Coinmarketcap, dijelaskan bahwa pengembangan Terra dimulai pada Januari 2018 lalu. Kemudian mainnet-nya secara resmi diluncurkan pada April 2019. Mulai September 2021, ia menawarkan stablecoin yang dipatok ke dolar AS, won Korea Selatan, tugrik Mongolia, dan mata uang Hak Penarikan Khusus Dana Moneter Internasional.

Untuk informasi, Terra Luna sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada 5 April 2022 lalu di harga US$ 119,18 atau sekitar Rp 1,7 juta. Namun setelah itu terjun bebas hingga ke di bawah US$ 1, lebih tepatnya US$ 0,09 atau setara Rp 1.314,6 per koin.

Dan terkait dengan Luna, dijelaskan bahwa Luna merupakan kripto asli jaringan Terra yang digunakan untuk menstabilkan harga stablecoin protokol. Pemegang Luna juga dapat mengajukan dan memberikan suara pada proposal tata kelola, memberikannya fungsionalitas token tata kelola.

Terra Luna pertama kali diterbitkan dengan harga US$ 0,8 per koin dan sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 119,55 per koin pada April 2022. Terra Luna juga pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai US$ 40 miliar.

Baca Juga: Aset Cryptocurrency Adalah Perjudian Bodoh?

Do Kwon Jadi Buronan

Diberitakan sebelumnya, harga kripto Terra Luna anjlok terjun bebas. Bahkan harga Terra Luna anjlok hingga 98% hanya dalam waktu sepekan saja. Pada perdagangan hari Kamis (12/5/2022) misalnya, harga Terra Luna diperdagangkan di bawah US$ 1,00, tepatnya US$ 0,3118 atau sekitar Rp 4.544 harga terendahnya sejak September 2021.

Bahkan Interpol menerbitkan status red notice kepada pendiri mata uang kripto Terra Luna, Do Kwon, terkait dugaan penipuan. Diketahui, bahwa Do Kwon sempat menjadi buronan setelah disebut kabur dari Korea Selatan ke Singapura pada Mei 2022 lalu.

Jaksa Korea Selatan kemudian menuduh Kwon melakukan penipuan dan meminta Kementerian Luar Negeri Seoul untuk mencabut paspor pendiri mata uang kripto Terra Luna tersebut. Meski begitu, Kwon membantah dirinya kabur. Di lain sisi, Jaksa Korsel mengklaim memiliki bukti tidak langsung bahwa Kwon berusaha melarikan diri.

Teka-teki keberadaan Kwon pun belum terpecahkan setelah Kepolisian Singapura mengatakan bahwa pria 31 tahun tersebut tidak berada di wilayah kekuasaan mereka. Akibat kasus ini, membuat banyak investor kehilangan tabungan hidup mereka. Pihak berwenang Korea Selatan terus membuka banyak penyelidikan kriminal atas tragedi tersebut.

Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Penipuan Kripto yang Harus Anda Ketahui!

Benny SR
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top