Forex

Bagaimana Menggunakan Pola Crosshair Forex untuk Menetapkan Target?

Bagaimana Menggunakan Pola Crosshair Forex untuk Menetapkan Target?

Bagaimana Menggunakan Pola Crosshair Forex untuk Menetapkan Target?

Dalam dunia trading forex, analisa teknikal merupakan senjata utama yang digunakan trader untuk memprediksi arah pergerakan harga. Melalui grafik dan pola candlestick, trader bisa membaca sinyal-sinyal penting yang menandakan kapan harus masuk (entry) atau keluar (exit) dari pasar. Salah satu pola yang mulai banyak diperbincangkan belakangan ini adalah pola Crosshair Forex.

Meskipun belum sepopuler pola candlestick klasik seperti Doji atau Engulfing. Pola Crosshair menawarkan cara visual yang unik untuk melihat keseimbangan antara tekanan beli dan jual di pasar. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu pola Crosshair dan bagaimana cara mengenalinya di chart. Serta bagaimana menggunakannya untuk menetapkan target trading yang efektif dan realistis.

Baca Juga: Inilah 6 Pola Candlestick Forex Populer dan Fungsinya

Apa Itu Pola Crosshair dalam Forex?

Definisi Pola Crosshair

Pola Crosshair Forex adalah pola visual yang terbentuk di chart ketika harga menunjukkan titik keseimbangan sementara antara buyer dan seller. Secara tampilan, pola ini menyerupai tanda “+” atau salib, karena melibatkan dua elemen penting: garis horizontal dan garis vertikal.

1. Garis horizontal menandakan area support atau resistance penting.
2. Garis vertikal mewakili momen waktu saat harga mengalami perubahan arah signifikan.

Pola Crosshair sering muncul menjelang breakout atau reversal, saat pasar bergerak dalam kondisi sideways (ragu-ragu menentukan arah). Ketika muncul, trader dapat menggunakan pola ini untuk mengukur potensi target harga setelah harga menembus batas keseimbangan tersebut.

Asal-Usul Istilah “Crosshair”

Nama “Crosshair” sendiri diambil dari istilah bidikan di teleskop senjata atau kamera, di mana tanda silang (“+”) digunakan untuk memusatkan perhatian pada satu titik fokus. Dalam konteks trading, titik pusat tersebut menggambarkan harga keseimbangan—area di mana kekuatan beli dan jual saling menekan hingga salah satu akhirnya menang.

Perbandingan dengan Pola Lain

Berbeda dari pola seperti Doji, yang hanya menunjukkan keraguan harga dalam satu candle, Crosshair menampilkan keseimbangan visual dari beberapa candle sekaligus. Ini membuatnya lebih informatif dalam mengukur zona breakout potensial.

Komponen Utama Pola Crosshair

Untuk memahami dan menggunakan pola ini dengan benar, trader perlu mengenal dua komponennya:

1. Garis Horizontal – Level Support dan Resistance

Garis horizontal dalam pola Crosshair berfungsi menunjukkan area harga penting di mana pasar sering memantul atau tertahan.

1. Jika harga beberapa kali gagal menembus area tertentu, maka level itu disebut resistance (batas atas).
2. Sebaliknya, jika harga berkali-kali memantul dari area bawah, maka level itu disebut support.

Dalam pola Crosshair, garis horizontal ini biasanya berada di tengah-tengah pergerakan harga yang sedang sideways.

2. Garis Vertikal – Momentum Waktu

Garis vertikal menunjukkan waktu terbentuknya candle utama, yaitu candle yang memicu reaksi besar pasar. Biasanya garis ini ditarik pada candle dengan volume besar atau body panjang yang menandai perubahan momentum.

3. Titik Persilangan – Area Keputusan

Titik pertemuan antara kedua garis inilah yang menjadi fokus utama pola Crosshair. Di titik inilah trader akan mencari sinyal apakah harga akan menembus ke atas (bullish) atau turun ke bawah (bearish).

Cara Mengenali Pola Crosshair di Chart Forex

Menemukan pola Crosshair tidak sulit jika kamu tahu langkah-langkahnya. Berikut panduannya:

1. Temukan Area Konsolidasi

Cari bagian chart di mana harga bergerak dalam rentang sempit tanpa arah jelas. Biasanya, hal ini terlihat pada periode menjelang rilis berita penting atau di akhir sesi perdagangan.

2. Identifikasi Candle Kunci

Cari satu candle yang menonjol dibandingkan yang lain—entah dengan ekor panjang atau body besar. Candle ini menjadi poros vertikal dari pola Crosshair.

3. Tarik Garis Horizontal

Tarik garis horizontal di area harga yang sering disentuh oleh candle sebelumnya. Level ini akan menjadi area support/resistance utama.

4. Tarik Garis Vertikal

Tarik garis vertikal melewati candle kunci untuk menandai waktu perubahan momentum.

5. Konfirmasi dengan Indikator Tambahan

Gunakan indikator seperti:

1. Moving Average (MA) → untuk melihat tren utama.
2. Bollinger Bands (BB) → untuk melihat volatilitas harga.
3. Fibonacci Retracement → untuk memperkirakan target koreksi.

Baca Juga: Hati-Hati, Pola Candlestick Juga Dapat Menipu Trader!

Cara Menggunakan Pola Crosshair untuk Menetapkan Target Trading

Berikut langkah-langkah lengkap menggunakan pola ini dalam praktik trading:

1. Menentukan Entry Point

Setelah pola Crosshair terbentuk, amati arah breakout dari garis horizontal:

1. Breakout ke atas: indikasi buy entry.
2. Breakout ke bawah: indikasi sell entry.

Pastikan breakout dikonfirmasi dengan:

1. Volume meningkat.
2. Candle penembus memiliki body panjang.
3. Tidak ada rejection kuat setelah breakout.

2. Menentukan Stop Loss (SL)

Pasang Stop Loss sedikit di bawah (untuk buy) atau di atas (untuk sell) sisi berlawanan dari garis horizontal.
Contoh:

Jika Amda buy setelah breakout di 1.0850, dan garis horizontal bawah ada di 1.0830, maka Stop Loss bisa diatur di 1.0820.

3. Menetapkan Target Profit (TP)

Gunakan dua cara berikut:

1. Metode 1: Ukur jarak antara garis horizontal dan candle kunci. Jarak ini menjadi ukuran potensi pergerakan (projected target).
2. Metode 2: Gunakan rasio Risk:Reward minimal 1:2.
Misalnya, risiko 20 pips → target 40 pips.

4. Contoh Kasus

Misalnya pada pasangan EUR/USD, harga bergerak sideways di antara 1.0830–1.0850.

1. Garis horizontal di 1.0840.
2. Candle vertikal muncul pada pukul 15:00 dengan volume tinggi.
3. Breakout terjadi ke atas di 1.0855.

Entry buy dilakukan di 1.0855, Stop Loss di 1.0835, dan Target Profit di 1.0895 (jarak 40 pips). Hasil: harga mencapai target dalam 4 jam setelah breakout.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

1. Sederhana dan visual. Mudah dipahami bahkan oleh pemula.
2. Bantu deteksi breakout. Membantu mengenali area keseimbangan sebelum pergerakan besar.
3. Cocok dengan strategi price action. Dapat digabungkan dengan pola candlestick lain.

Kekurangan:

1. Rawan sinyal palsu. Breakout bisa gagal di pasar yang volatil.
2. Tidak bekerja di semua pair. Beberapa pasangan cenderung lebih “liar”.
3. Butuh konfirmasi tambahan. Tidak bisa digunakan tanpa dukungan analisa lain.

Tips

1. Gunakan timeframe menengah (H1 atau H4). Crosshair di M15 terlalu sensitif terhadap noise.
2. Jangan lupa konfirmasi. Kombinasikan dengan indikator volume atau MACD.
3. Gunakan akun demo untuk latihan. Uji dulu keandalan pola di berbagai pair.
4. Perhatikan sesi pasar. Pola Crosshair lebih valid di sesi London atau New York.
5. Jaga disiplin risk management. Gunakan ukuran lot sesuai modal.

Kesalahan Umum

1. Menarik garis sembarangan. Garis support/resistance yang tidak tepat bisa menyesatkan.
2. Entry terlalu cepat. Banyak trader masuk posisi sebelum breakout terkonfirmasi.
3. Abaikan tren utama. Pola Crosshair forex yang melawan tren besar sering gagal.
4. Tidak memasang Stop Loss. Kesalahan fatal yang membuat akun cepat habis.
5. Mengandalkan pola ini saja. Padahal perlu konfirmasi fundamental dan sentimen pasar.

Baca Juga: 6 Daftar Pola Candlestick Untuk Entry Posisi Buy dalam Forex

Kesimpulan

Pola Crosshair forex adalah alat visual sederhana namun efektif untuk membantu trader melihat titik keseimbangan pasar dan memprediksi arah breakout berikutnya. Dengan menggabungkan garis horizontal (support/resistance) dan garis vertikal (momentum waktu), trader dapat menentukan entry, stop loss, dan target profit secara logis dan terukur.

Namun, seperti pola teknikal lainnya, pola Crosshair forex tidak boleh digunakan sendirian. Gunakan konfirmasi tambahan dari indikator dan pastikan kamu menerapkan manajemen risiko yang ketat. Jika Anda seorang trader pemula, cobalah mempraktikkan pola ini di akun demo terlebih dahulu. Setelah memahami dinamika pergerakan harga, barulah gunakan di akun real dengan ukuran posisi yang aman.

William Adhiwangsa
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top