Strategi forex Stochastic Multi Time Frame dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat Anda gunakan untuk meraih profit. Pada dasarnya, strategi ini sangat mudah dalam penggunaannya. Hal ini karena strategi Stochastic Multi Time Frame hanya membutuhkan satu indikator teknikal saja. Artinya pilihan strategi ini tidak lagi membuat Anda harus bersusah paya menganalisa pasar market forex.
Sesuai dengan namanya, cara trading Multi Time Frame adalah jenis analisa yang memanfaatkan lebih dari satu time frame untuk memprediksi pergerakan harga dalam pasar. Biasanya digunakan 2-3 time frame untuk menganalisa.
Selain itu, bagi trader khusunya pemula, teknik ini juga dapat menjadi sarana belajar terkait teknik scalping. Untuk itu, silahkan menyimak ulasan artikel ini hingga tuntas. Kami harap, dengan selesai membaca ulasan ini, wawasan pengetahuan Anda terkait dunia trading forex akan semakin bertambah.
Memahami Strategi Forex Stochastic Multi Time Frame
Sebelum menggunakan strategi Stochastic Multi Time Frame, Anda harus sudah mengetahui mengenai penggunaan indikator Stochastic Oscilator. Dimana indikator ini dapat Anda gunakan sebagai sebuah sinyal arah harga secara dini. Sehingga apabila dasar pengetahuan mengenai Stochastic sudah Anda ketahui, maka strategi trading menggunakan Stochastic Multi Time Frame dapat diterapkan dengan mudah.
Baca Juga: Mengenal Strategi Trading Forex Multiple Time Frame Analysis dan Kapan Melakukannya
Namun, ada satu hal yang juga patut untuk Anda pahami. Bahwa strategi Stochastic Multi Time Frame adalah menggunakan Stochastic pada time frame yang berbeda. Artinya diperlukan sebuah kesabaran dan kehati-hatian dalam mengambil open posisi. Jika Anda tidak sabar dan hati hati, maka strategi ini akan percuma saja.
Pada prakteknya, menggunakan strategi Stochastic Multi Time Frame dapat dikatakan sangat jarang dilakukan oleh trader, khususnya para pemula. Padahal jika Anda tahu, strategi ini sebenarnya dapat memberikan Anda gambaran tentang apa saja yang terjadi pada mata uang tersebut secara menyeluruh.
Meski terkadang sinyal yang diberikan oleh strategi ini berbeda. Tetapi, saat sinyal bergerak ke arah yang sama, maka di situlah open posisi dapat dianggap sangat akurat. Dalam strategi ini, Anda dapat menggunakan 3 time frame untuk bahan analisa yang akurat. Di antaranya:
1. M15 disebut juga sebagai short
2. H1 disebut juga sebagai medium
3. H4 disebut juga sebagai long
Cara Setting Stochastic Oscillator Dalam Strategi Multi Time Frame
Pada cara penggunaannya, Anda hanya perlu untuk menggeser indikator yang berada pada sebelah kiri chart MetaTrader ke arah chat yang sedang terbuka. Kemudian biarkan setting-annya standard.
Namun Anda juga dapat mencoba setting-an pada titik 5,3,3. Hal ini beralasan karena semakin kecil akan semakin cepat memberikan sinyal. Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa strategi ini hanya membutuhkan satu indikator saja. Yakni, indikator Stochastic Oscillator.
Baca Juga: Pentingkah Membaca Berita Forex Harian Sebelum Trading?
Meski begitu, indikator Stochastic Oscillator tetap memiliki kelemahan. Diantaranya adalah pada situasi pasar yang tidak wajar, biasanya terjadi saat rilis berita penting. Untuk itu, tetaplah berhati-hati jika berita penting akan dirilis. Karena pergerakan harga pada saat berita sangatlah besar dan sangat cepat. Kalau open posisi terpaksa wajib memperhatikan terus pergerakan chart-nya agar tidak kecolongan.
Cara Menganalisa dengan Strategi Forex Stochastic Multi Time Frame
Jika Anda menerapkan strategi ini, Anda hanya cukup melihat posisi Stochastic yang menyilang ke arah mana. Jika posisinya adalah menyilang ke atas, maka hal itu berarti sinyal buy. Sementara jika posisinya ke bawah, itu artinya adalah sinyal sell.
Strategi ini bahkan juga dapat digunakan untuk menganalisa kondisi overbought dan oversold. Tentunya ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan terkait kondisi ini. Yaitu, jika melewati garis 20 maka bisa disebut oversold Anda harus melakukan open buy dan menunggu konformasi Cross Stochastic. Sementara itu, jika Stochastic telah melewati titik garis 80, maka saat itu sedang terjadi overbought dan Anda dapat bersiap-siap untuk membuka posisi sell.
Sebagai catatan tambahan, teknik dalam belajar analisa forex dengan Stochastic lain yang dapat Anda gunakan adalah dengan strategi Divergent. Pada beberapa strategi trader yang sudah profesional strategi Divergent ini cukup banyak digunakan. Meski sinyal yang diberikan tidak 100% akurat, namun paling tidak mendekati 100%.
Baca Juga: Apa Itu Overbought dan Oversold dalam Trading Forex?
Kesimpulan
Itulah ulasan mengenai strategi Stochastic Multi Time Frame. Untuk diketahui, strategi ini hanya merupakan salah satu dari sekian banyak strategi yang bisa diterapkan. Masih banyak jenis indikator lain yang tentu saja juga akan menjadi lebih efektif jika digunakan dengan cara trading multi time frame. Namun, perlu diingat pula dibutuhkan kesabaran serta ketekunan lebih dalam menganalisa.
Meski strategi Stochastic Multi Time Frame memiliki tingkat akurasi sampai 70%. Namun hal ini tetap saja tergantung dari situasi pasar dan juga pengaruh fundamental. Sehingga penerapan money management yang baik juga diperlukan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda…
Pencarian sesuai topik:
- stochastic multi time frame
- Bagaimana Cara Membaca Analisa Sentimen Pasar Forex Secara Akurat? - Desember 12, 2024
- Apa Saja Pola Grafik Forex yang Menandai Tren Bullish? - Desember 11, 2024
- 5 Alasan Mengapa Mindset Trading Lebih Penting daripada Strategi dalam Forex - Desember 8, 2024