Dalam prakteknya, teknik trading forex terkait pasangan mata uang merupakan faktor yang utama sekaligus penting. Pasalnya, lebih dari separuh transaksi pasar valas di seluruh dunia dikuasai oleh mata uang utama (major currency), yakni pasangan mata uang EUR/USD.
Untuk informasi, pasangan mata uang utama (pair major), adalah mata uang suatu negara yang dipasangkan dengan Dollar Amerika Serikat(AS). Selain mata uang, komoditi juga diperjual-belikan dalam mata uang Dollar AS. Begitupula trading forex pada instrumen emas dan silver.
Pada sisi lainnya, pair major memberikan penawaran spread yang begitu kecil termasuk dengan kapasitas yang begitu konstan atau tetap untuk semua trader yang menggunakan Euro dan Dollar AS untuk forex. Keduanya sangat penting bagi trader dan akhirnya menyebabkan popularitas pasangan mata uang ini begitu terkenal dan populer dibandingkan dengan pair mata uang negara yang lain.
Karena banyaknya trader yang melirik pasangan Euro atau Dollar AS, maka kali ini kami akan mengajak Anda untuk membahas 2 teknik trading forex sederhana untuk pasangan mata uang EUR/USD. Berikut adalah penjelasan lengkapnya!
Baca Juga: Mengenal Pasangan Mata Uang dalam Trading Forex
Teknik Trading Forex Pasangan EUR/USD dengan Strategi London Breakout
Bertrading dengan menggunakan strategi London Breakout merupakan salah satu teknik yang cukup populer dalam trading forex. Trader atau analisis seringkali memberi nama yang berbeda-beda terkait strategi ini. Meski begitu, pemberian nama secara berbeda-beda tersebut tetap memiliki konsep yang sama, yakni memanfaatkan gerakan mendekati pembukaan market London.
Strategi London Breakout masuk dalam kategori mechanical trading system yang akan menangkap pergerakan cepat yang terjadi menjelang pembukaan pasar London. Saat akan menerapkan strategi ini, beberapa hal yang perlu Anda lakukan adalah memiliki kemampuan dasar untuk menggunakan MetaTrader, menggambar kotak dan garis horizontal di grafik, dan juga memantau sesi London selama beberapa jam.
Secara penggunaannya, strategi London Breakout terkenal karena kesederhanaan dalam cara setting-nya. Pada prakteknya, strategi ini bahkan bisa diterapkan oleh trader pemula sekalipun. Hal ini karena strategi London Breakout tidak membutuhkan bantuan indikator teknikal ataupun indikator fundamental sama sekali. Ketika menggunakan strategi ini, trader hanya cukup memantau grafik harga saja, kemudian langsung eksekusi.
Untuk menerapkan teknik trading London Breakout pada EUR/USD , Anda perlu membuka grafik pada time frame Hourly (H1), kemudian memastikan model grafik berupa candlestick. Setelah itu, Anda dapat mempraktikan petunjuk berikut ini:
1. Ketahui setelan waktu pada platform.
2. Setelah sesi London dibuka dan harga mulai membentuk candle baru (> 7:00 GMT), berilah penanda pada tiga candle sebelumnya (tiga candle terakhir sesi Tokyo).
3. Siapkan Pending Order.
4. Biarkan kedua Stop Order hingga salah satunya terpicu.
5. Take Profit dan Stop Loss bisa dilakukan berdasarkan aturan rasio risk/reward.
Baca Juga: 2 Jenis Pasangan Mata Uang yang Sulit Ditradingkan pada Forex
Teknik Trading Forex Pasangan EUR/USD dengan Exponential Moving Averages (EMA)
Dijelaskan bahwa Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis Moving Average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Meskipun perhitungan EMA tidak sesederhana Simple Moving Average (SMA), namun EMA memberikan bobot yang lebih dalam perhitungan harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu.
Secara umum, EMA lebih memberikan bobot lebih terhadap pergerakan yang terjadi saat ini ketimbang masa lampau. Artinya, EMA lebih sensitif terhadap momentum terkini ketimbang SMA. Hal ini dilakukan untuk membantu investor dalam merespons perubahan harga yang terjadi saat ini dengan lebih cepat. Dengan begitu, Anda pun bisa lebih cepat mengambil keputusan saat trading.
Satu hal penting yang perlu Anda ketahui adalah, jika grafik menanjak, Anda bisa menentukan titik beli pada poin terdekat dengan EMA. Dan sebaliknya, jika garis menurun, Anda bisa menentukan titik beli pada poin sedikit di bawah EMA. Pada pasangan mata uang EUR/USD dengan menggunakan indikator EMA ini, Anda harus menerapkan pada grafik time frame 5 Menit (M5). Selain itu, ada beberapa poin penting yang juga menjadi catatan, yakni:
1. Pasang tiga indikator EMA pada time frame M5, masing-masing dengan period 8, 20, dan 90.
2. Apabila EMA 8 melintasi EMA 20 dan EMA 20 dari atas ke bawah, maka itu merupakan sinyal sell. Sedangkan jika EMA 8 melintasi EMA 20 dan EMA 90 dari bawah ke atas, maka itu merupakan sinyal buy.
3. Anda dapat melakukan open posisi saat EMA 8 baru melintasi EMA 20 saja.
4. Karena strategi merupakan salah satu tipe scalping, maka sebaiknya tentukan ambang take profit antara 5-15 pips saja.
Baca Juga: 9 Nama Panggilan Unik Mata Uang Forex
Karakteristik Pasangan Mata Uang EUR/USD
Ada sejumlah karakteristik dari pasangan mata uang EUR/USD yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Base dan Quote Currency
Pair major EUR/USD, mata uang EUR seringkali disebut dengan base currency, sementara USD disebut dengan quote currency. Hal ini dapat didefinisikan, bahwa pasangan mata uang ini menunjukkan berapa USD yang diperlukan untuk membeli 1 EUR.
Ada beberapa hal penting yang perlu dicatat, yakni jika harga EUR menguat terhadap USD, atau USD melemah terhadap EUR, maka harga pasangan EUR/USD pada chart akan naik. Sementara jika harga EUR melemah terhadap USD, atau USD menguat terhadap EUR, maka harga pasangan mata uang ini akan turun.
Range Harian dan Waktu Trading
Jika membahas tentang range harian dan waktu trading mengenai pasangan mata uang EUR/USD ini. Maka rata-rata range harga harian EUR/USD atau selisih antara harga tertinggi dan terendah EUR/USD dalam suatu hari adalah berada pada kisaran 75-150 pips.
Kemudian waktu yang tepat untuk melakukan jual beli kedua mata uang ini adalah mengikuti sesi London dan sesi New York yang dimulai dari pukul 14.00-22.00 WIB. Sementara itu, berita yang mempengaruhi pasangan EUR/USD adalah berita-berita fundamental.
Jumlah Volume Transaksi
Bukan menjadi rahasia lagi jika AS dan Eropa adalah dua roda perekonomian terbesar di dunia. Maka hal ini secara tidak langsung juga berimbas kepada mata uangnya yang memiliki volume transaksi paling tinggi. Untuk informasi, USD memimpin di 87.6% dan EUR menyusul dengan volume transaksi yang mencapai angka 31.4%.
Transaksi yang tinggi tersebut tentu saja menghasilkan likuiditas dan volatilitas yang tinggi pula. Maka tak aneh, jika pasangan mata uang EUR/USD selalu menarik perhatian bagi para trader forex dan pelaku pasar lainnya.
Faktor Penggerak Harga
Telah dijelaskan di poin ketiga, pergerakan harga pasangan EUR/USD sangat volatil dan hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental. Di antaranya yaitu, Non Farm Payroll (NFP), Produk Domestik Bruto (PDB), perubahan suku bunga (Interest Rate Statements), pengumuman kebijakan Federal Reserve.
Juga pengumuman kebijakan European Central Bank (ECB), pidato pejabat bank sentral, Consumer Price Index (CPI), Producer Price Index (PPI), US Retail Sales (Penjualan Eceran AS), US Core Durable Goods Orders, dan Purchasing Managers Index (PMI).
Baca Juga: Apa Pasangan Mata Uang Terbaik Trading?
Kesimpulan
Itulah ulasan lengkap mengenai 2 teknik trading forex sederhana untuk pasangan mata uang EUR/USD. Tentu Anda dapat dengan mudah untuk mempraktekan cara di atas. Meski begitu, Anda harus tetap berhati-hati. Jika Anda tertarik mencobanya, tidak ada salahnya lebih dulu menggunakannya di akun demo.
Salam!
- Inilah 5 Tips Penting Menentukan Ukuran Posisi Forex yang Tepat! - Januari 14, 2025
- Strategi Risk Management dalam Money Management Forex - Januari 13, 2025
- Bagaimana Cara Efektif Trading dengan Lot Forex Besar? - Januari 9, 2025
Pingback: Memilih Pair Forex yang Tepat Bagi Trader Pemula