Demam investasi mata uang kripto (aset cryptocurrency) memang tengah melanda di berbagai belahan dunia. Kabar mengenai naik daunnya investasi kripto tersebut, memang dipengaruhi oleh kabar tentang keuntungan besar yang menggiurkan.
Namun, di balik tawaran keuntungan yang besar, investasi aset kripto juga memiliki sejumlah risiko yang dinilai tinggi pula. Bahkan dalam sebuah catatan di sepanjang tahun 2022 ini, setidaknya sudah terdapat lima perusahaan kripto yang mengalami kebangkrutan. Tentunya hal ini juga berdampak pada kekayaan bos-bos pemilik perusahaan kripto.
Dimana diketahui, bahwa bisnis kripto dianggap tidak memiliki kestabilan yang pasti. Selain itu, market crypto juga rentan terhadap sentimen makro ekonomi dan fase crypto winter. Dan berikut adalah 3 daftar dari bos kripto yang awalnya berharta fantastis namun bersisa nol.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!
Sam Bankman-Fried (Bos Kripto FTX)
Kebangrutan platform kripto yang fenomenal adalah mengenai FTX. Bursa kripto FTX sendiri mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada otoritas Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/11/2022) waktu setempat. Bahkan Sam Bankman-Fried yang merupakan CEO FTX mengundurkan diri dari jabatannya terkait masalah ini.
Dilansir dari Reuters, diketahui bahwa platform perdagangan mata uang digital ini telah berjuang untuk mengumpulkan dana guna mencegah kebangkrutan. Pasalnya, para investor bergegas menarik US$ 6 miliar atau setara Rp 92,84 triliun dari FTX hanya dalam waktu 72 jam. Dan bursa kripto kompetitor, Binance membatalkan kesepakatan penyelamatan yang diusulkan pekan ini.
Runtuhnya bursa kripto FTX yang disebut mendadak ini cukup mengejutkan. Dimana FTX sebelumnya mampu mengumpulkan 400 juta dolar AS dari investor pada bulan Januari. Dalam pengajuan kebangkrutan setebal 23 halaman, FTX mengindikasikan memiliki lebih dari 100.000 kreditur. Dan aset dalam kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 50 miliar, serta kewajiban dalam kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 50 miliar.
Sebelumnya, Bankman-Fried digadang-gadang sebagai calon pahlawan kripto. Sebutan itu karena dia mau menyelamatkan industri kripto di tengah masalah sepanjang tahun 2022. Namun kini, Sam Bakman-Fried harus kehilangan kekayaannya mencapai Rp 232 triliun dalam 24 jam saja.
Zhu Su dan Kyle Davis (Three Arrows Capital)
Perusahaan kripto asal Amerika Serikat, Three Arrows Capital (3AC) juga umumkan resmi bangkrut. Sebelumnya CEO Su Zhu mendadak hilang dari media sosial dan menghapus sejumlah informasi aset kripto di akun miliknya. Untuk diketahui, 3AC termasuk salah satu perusahaan hedge fund kripto terbesar yang mengelola dana sekitar US$ 10 milyar saat usaha mereka memimpin lini kripto.
Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Kripto yang Bangkrut di 2022!
Perusahaan ini juga memiliki portofolio di sejumlah proyek kripto diantaranya Aave, Avalanche, Polkadot, Solana, Terra dan lainnya. Dan dalam sebuah informasi yang disampaikan Ethereum World News, dilaporkan bahwa 3AC telah menyatakan kebangkrutannya untuk menghindari likuidasi terhadap aset-asetnya.
Imbas dari peristiwa ini, diketahui bahwa dua founder 3AC yakni Zhu Su dan Kyle Davis harus bersembunyi dari kreditur yang marah. Dimana para kreditur tersebut berusaha untuk menarik sebagian dana guna untuk menutupi kerugian yang mereka alami.
Do Kwon (Bos Kripto Terra Luna)
Diberitakan bahwa kekayaan Do Kwon (pendiri Terraform) berkurang drastis hanya berselang beberapa bulan ia dinobatkan sebagai miliader. Dan harga aset kripto Terra Luna anjlok yang terjun bebas hingga 98% hanya dalam waktu sepekan saja membuat ia kehilangan segalanya.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, dia mengatakan tidak pernah menghitung kekayaannya.Tetapi mengonfirmasi bahwa ia kehilangan hampir segalanya pada Mei lalu.
Di kabar yang terbaru, Interpol menerbitkan status red notice kepada Do Kwon, terkait dugaan penipuan. Diketahui, bahwa Do Kwon sempat menjadi buronan setelah disebut kabur dari Korea Selatan ke Singapura pada Mei 2022 lalu.
- Seberapa Cocok Sesi Jam Forex Asia untuk Trader Pemula? - Januari 10, 2025
- Retrace Trading Forex: Definisi, Penerapan Strategi, Kelebihan dan Kekurangannya - Januari 2, 2025
- Seberapa Bahayakah Bertrading Terlalu Bergantung pada Indikator Forex? - Desember 18, 2024