
3 Pelanggaran Aturan Trading yang Sering Dilakukan Trader
Trading adalah aktivitas yang menuntut disiplin tinggi dan kesabaran. Meskipun demikian, banyak trader, baik pemula maupun yang berpengalaman, sering kali tergoda untuk melanggar aturan yang telah mereka tetapkan sendiri. Pelanggaran ini bukan hanya bisa mengurangi peluang profit, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejumlah pelanggaran aturan trading yang paling sering dilakukan oleh trader. Serta bagaimana cara menghindarinya agar Anda bisa tetap berada di jalur yang benar dalam perjalanan trading Anda.
Mengapa Trader Melakukan Penggalaran Aturan Trading?
Trader sering kali melakukan pelanggaran aturan trading karena berbagai alasan, sebagian besar berkaitan dengan faktor psikologis dan emosional. Salah satu alasan utama adalah ketidakmampuan mengendalikan emosi. Ketika pasar bergerak tidak sesuai dengan harapan, trader bisa menjadi cemas atau panik. Yang membuat mereka mengambil keputusan impulsif, seperti mengabaikan rencana trading atau mengubah strategi di tengah jalan.
Keserakahan juga menjadi pemicu umum. Ketika seorang trader mengalami keuntungan berturut-turut, mereka mungkin merasa percaya diri berlebihan dan mulai mengambil risiko yang lebih besar dari yang seharusnya. Dan melanggar aturan yang sebelumnya mereka tetapkan. Di sisi lain, ketakutan akan kerugian bisa mendorong trader untuk keluar dari posisi terlalu cepat atau tidak memberi ruang bagi strategi untuk bekerja.
Baca Juga: 7 Kesalahan Trading Forex yang Fatal dan Wajib Dihindari!
Selain itu, ada juga faktor kurangnya disiplin dan ketidakpastian. Beberapa trader mungkin tidak cukup disiplin untuk mengikuti aturan yang mereka buat, sementara yang lain bisa tergoda untuk terus mencari strategi baru, terutama setelah menghadapi serangkaian kerugian. Hal ini sering kali mengarah pada pelanggaran aturan trading karena mereka merasa perlu “menyesuaikan” pendekatan mereka tanpa benar-benar memahami dampak dari perubahan tersebut.
Pelanggaran Aturan Trading
Melakukan Penarikan Uang Ketika di Posisi Floating
Melakukan penarikan uang ketika posisi trading Anda masih dalam kondisi floating, atau belum terealisasi, adalah tindakan yang penuh risiko dan sering kali tidak direkomendasikan. Floating dalam trading berarti posisi yang Anda miliki masih terbuka dan nilai profit atau loss-nya belum terkunci hingga posisi tersebut ditutup. Jika Anda memutuskan untuk melakukan penarikan uang saat masih ada posisi floating, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Mengurangi Margin dan Leverage: Ketika Anda menarik dana dari akun trading yang memiliki posisi floating, Anda mengurangi margin yang tersedia. Ini dapat meningkatkan risiko margin call, terutama jika pasar bergerak melawan posisi Anda.
2. Mengganggu Strategi Trading: Penarikan dana saat ada posisi floating dapat mengganggu strategi trading Anda. Misalnya, Anda mungkin perlu menutup posisi lebih awal daripada yang direncanakan karena kekurangan dana, yang dapat mengakibatkan kerugian yang tidak perlu.
3. Risiko Emosional: Menarik dana dalam kondisi floating dapat dipicu oleh keputusan emosional, seperti ketakutan akan kerugian atau keinginan untuk mengamankan profit. Namun, keputusan yang didasarkan pada emosi biasanya tidak optimal dan dapat merugikan dalam jangka panjang.
Baca Juga: 5 Teknik Trading yang Dilarang Broker, Apa Saja?
IP yang Berubah-Ubah
Menggunakan IP yang berubah-ubah dalam trading forex dapat menimbulkan beberapa risiko dan masalah, terutama terkait dengan keamanan akun dan kepercayaan broker. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini penting untuk diperhatikan:
1. Keamanan Akun: Broker forex sering kali memantau aktivitas login untuk mendeteksi potensi ancaman keamanan. Jika IP Anda sering berubah, ini dapat menimbulkan kecurigaan bahwa akun Anda mungkin sedang diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Dalam kasus ekstrem, broker bisa memblokir akses sementara ke akun Anda untuk melindungi dana Anda hingga situasinya dapat diklarifikasi.
2. Verifikasi Identitas: Banyak broker mengharuskan verifikasi identitas pengguna berdasarkan IP dan lokasi. IP yang berubah-ubah bisa menyebabkan masalah dalam proses verifikasi, seperti kesulitan dalam menyelesaikan penarikan atau deposit karena perbedaan lokasi login yang mencurigakan.
3. Kebijakan Broker: Beberapa broker memiliki kebijakan ketat terkait penggunaan IP yang konsisten untuk memastikan bahwa aktivitas trading dilakukan oleh orang yang sama. Penggunaan VPN atau proxy yang mengubah IP secara otomatis bisa melanggar syarat dan ketentuan broker. Tentunya hal ini dapat berujung pada penangguhan akun atau pembatalan keuntungan yang diperoleh.
4. Masalah Koneksi: IP yang sering berubah bisa menjadi tanda dari koneksi internet yang tidak stabil atau sering berpindah lokasi. Koneksi yang tidak stabil bisa mengganggu eksekusi order dan menyebabkan slippage, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada hasil trading Anda.
Untuk menghindari masalah ini, disarankan untuk menggunakan IP yang stabil dan konsisten saat melakukan trading forex. Jika Anda perlu menggunakan VPN atau terpaksa mengganti IP, pastikan untuk memberi tahu broker Anda terlebih dahulu dan mengikuti pedoman yang telah mereka tetapkan. Ini akan membantu menjaga keamanan akun Anda dan menghindari potensi komplikasi yang tidak diinginkan.
Melakukan Arbitrase
Arbitrase dalam forex adalah strategi trading di mana trader mencoba memanfaatkan perbedaan harga antara dua atau lebih pasar untuk memperoleh keuntungan tanpa risiko. Misalnya, jika sebuah pasangan mata uang diperdagangkan dengan harga yang berbeda di dua broker yang berbeda, seorang trader bisa membeli di pasar dengan harga lebih rendah dan menjual di pasar dengan harga lebih tinggi, mengunci keuntungan dari selisih harga tersebut.
Meskipun arbitrase dalam forex bisa tampak menarik karena potensi keuntungannya yang cepat dan relatif bebas risiko, praktik ini membutuhkan pemahaman mendalam, teknologi yang canggih, dan kecepatan eksekusi yang tinggi. Selain itu, trader juga harus berhati-hati terhadap kebijakan broker yang mungkin melarang atau membatasi arbitrase. Bagi banyak trader ritel, tantangan-tantangan ini sering kali membuat arbitrase menjadi strategi yang sulit untuk diterapkan dengan sukses.
Baca Juga: Penyebab Loss Forex: Kesalahan Trader Hingga Manipulasi Broker
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai tiga pelanggaran aturan trading yang sering dilakukan oleh trader. Dapat disimpulkan bahwa disiplin dan konsistensi adalah kunci utama dalam trading yang sukses. Dengan menyadari dan menghindari pelanggaran-pelanggaran tersebut, Anda sebagai trader dapat meningkatkan peluang sukses di pasar forex. Penting untuk selalu mengikuti rencana trading dan strategi yang telah ditetapkan, serta terus belajar dan meningkatkan keterampilan untuk menghadapi tantangan dalam dunia trading.
Semoga artikel ini bermanfaat!
- Inilah Cara Menghitung Indikator Pivot Point Forex Secara Manual dan Otomatis - Februari 17, 2025
- Bagaimana Trader Dapat Memanfaatkan Informasi Suku Bunga dalam Strategi Trading? - Februari 10, 2025
- Stop Loss Forex vs Take Profit: Definisi, Perbedaan, dan Strategi Penggunaannya - Februari 6, 2025
