Ketika Anda terjun ke dalam dunia trading forex, untuk memprediksi arah tren bukanlah hanya dengan menebak-nebak atau berspekulasi tanpa dasar yang jelas. Pada prakteknya, seorang trader harus dapat memprediksi pergerakan harga. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan indikator forex.
Banyak trader forex yang kerap kali untuk mengambil keputusan adalah berdasarkan berita ekonomi dan politik yang terjadi di seluruh dunia. Pasalnya, antara berita ekonomi dan politik adalah termasuk dalam faktor fundamental. Namun, seperti yang diketahui, trading forex bukanlah analisa fundamental semata.
Seorang trader juga diharuskan melihat tren pasar berdasarkan analisa teknikal yang dapat terlihat dari berbagai macam indikator. Apa itu indikator forex? Dan indikator apa saja yang dirasa paling efektif dalam trading forex? Untuk lebih lengkapnya, silahkan menyimak ulasannya pada artikel berikut!
Pengertian Indikator
Dalam pengertiannya, indikator forex merupakan sebuat alat atau tools yang memberikan data dari hasil perhitungan rumus tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi pasar sehingga trader bisa memprediksi arah market selanjutnya. Sederhananya, indikator membantu para trader untuk memberikan sinyal beli atau jual. Tanpa indikator, mungkin Anda akan kesulitan menentukan apakah pasar sedang bearish atau bullish, posisi apa yang harus Anda buka, dan kapan harus membuka posisi.
Dengan menggunakan indikator, Anda akan dapat melihat tren apa yang sedang berlangsung dengan lebih mudah, sehingga Anda dapat menentukan harus buka posisi buy atau sell. Anda juga dapat mendeteksi kekuatan tren tersebut, apakah masih akan berlanjut panjang atau akan segera jenuh.
Tren yang kuat berarti harga akan bergerak ke satu arah untuk periode yang cukup panjang, sehingga bisa Anda manfaatkan untuk meraih potensi profit. Sebaliknya, hindari tren yang lemah dan kondisi pasar jenuh karena pergerakan harganya rawan berbalik arah sebelum dapat menghasilkan profit.
4 Indikator Paling Efektif
1. Bertrading dengan Moving Average
Seperti yang diketahui, dalam dunia trading forex, salah satu indikator yang paling populer untuk membantu trader meraih peluang profit dengan lebih mudah adalah Moving Average. Secara umum, Moving Average (MA) merupakan teknik yang dapat para trader gunakan dalam trading untuk memperhalus perubahan harga di pasar forex dalam kurun waktu tertentu. Dengan teknik ini, proses transaksi jual beli mata uang yang trader lakukan akan lebih mudah dan lancar.
Moving Average adalah salah satu indikator teknikal dalam forex yang dibuat dari perhitungan harga yang lampau, sehingga terbentuk garis rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan area support dan resistance dinamis, yaitu support dan resistance yang terus bergerak sesuai pergerakan harga.
Moving Average menjadi indikator teknis yang mengikuti harga dengan lag, artinya MA menghasilkan sinyal setelah tren berubah. Moving Average memperhalus harga tertinggi dan terendah, membuatnya lebih mudah bagi trader untuk melihat tren secara keseluruhan. Dengan menggunakan Moving Average, pergerakan harga pada chart akan diperhalus sehingga Anda dapat menemukan sinyal buka posisi buy atau sell dengan lebih mudah.
Moving Average sendiri terbagi dalam 3 jenis, yakni:
1. Simple Moving Average (SMA)
2. Exponential Moving Average (EMA)
3. Weighted Moving Average
2. Bertrading dengan Stochastics
Sejak dikembangkan oleh George Lane pada 1950, Stochastic masih menjadi salah satu indikator trading forex paling populer hingga hari ini. Stochastic adalah indikator yang berguna untuk menilai momentum atau kekuatan tren. Indikator Stochastic berfungsi untuk memprediksi harga selama periode waktu tertentu dengan harga penutupan selama periode tersebut.
Dan Slow Stochastics adalah Osilator seperti RSI yang dapat membantu Anda menemukan lingkungan jenuh beli atau jenuh jual, kemungkinan menghasilkan pembalikan harga. Aspek unik dari indikator Stochastic adalah dua baris,% K dan% D line untuk memberi sinyal pada entry. Karena Osilator memiliki pembacaan overbought atau oversold yang sama, Anda cukup mencari garis% K untuk menyeberang di atas garis% D melalui level 20 untuk mengidentifikasi sinyal beli solid ke arah tren.
3. Bertrading dengan Relative Strength Index
Dalam penjelasannya, Relative Strength Index atau yang biasa disebut dengan RSI, adalah indikator momentum yang sangat populer yang telah ditampilkan dalam sejumlah artikel, wawancara, dan buku selama bertahun-tahun. RSI sendiri merupakan indikator yang dirancang oleh seorang analis teknikal bernama J. Welles Wilder dalam bukunya yang berjudul ‘New Concepts in Technical Trading Systems’.
Indikator RSI memiliki kegunaan hampir sama dengan indikator Stochastic yaitu menunjukkan kondisi pasar yang sedang overbought atau oversold. RSI memiliki satu garis yang membantu untuk menentukan kekuatan dari tren yang sedang berlangsung pada suatu instrument trading (sekuritas) dan juga kemungkinan titik reversal-nya. RSI membandingkan nilai absolut dari pertumbuhan harga pasangan mata uang yang sedang diperdagangkan selama periode waktu tertentu dengan level jatuhnya pada periode waktu yang sama.
4. Bertrading dengan Moving Average Convergence Divergence
Moving Average Convergence Divergence atau yang disingkat MACD, menjadi satu diantara indikator yang paling populer dan banyak diandalkan trader pada trading forex. Meski pada awalnya indikator ini dikembangkan untuk digunakan dalam saham, namun pada seiring waktu berjalan, MACD menjadi alat yang umum digunakan di banyak pasar termasuk perdagangan forex.
MACD adalah alat analisis teknis kuno yang terus digunakan hingga saat ini. Prinsipnya adalah bahwa tren berpotongan dari dua garis “cepat” dan “lambat” dan panjang Osilator memberikan sinyal masuk. Indikator ini digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan dan arah trend, serta untuk menentukan titik pembalikan (reversal). Selain itu, MACD juga bisa memberikan informasi apakah tren yang berlangsung cukup kuat atau tidak.
Indikator ini cukup mudah untuk diinterpretasi dan dikonfirmasi, sehingga indikator tersebut cocok digunakan oleh siapapun, baik itu pemula maupun berpengalaman. Itulah sebabnya, banyak trader yang menganggap MACD sebagai indikator teknis yang paling efisien dan dapat diandalkan.
Nah, itulah ulasan mengenai 4 indikator paling efektif dalam trading forex. Sebagai kesimpulan, kami akan menulis bahwa informasi dari indikator forex sangat penting bagi trader untuk melakukan analisis pasar. Analisis pasar ini dibutuhkan agar para trader tidak salah mengambil langkah yang justru membuatnya mengalami loss atau rugi besar.
Dan seperti yang telah dijelaskan di awal, ketika Anda terjun ke dalam dunia trading forex, untuk memprediksi arah tren bukanlah hanya dengan menebak-nebak atau berspekulasi tanpa dasar yang jelas. Pada prakteknya, seorang trader harus dapat memprediksi pergerakan harga. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan indikator forex.
Salam sukses!
- Trader yang Baik, Manajemen Waktu Trading Juga Baik - Januari 7, 2025
- Psikologi Trading: 5 Cara Menjaga Emosi Tetap Stabil dalam Forex - Januari 7, 2025
- Apa Saja Perangkat Trading Favorit Trader Profesional? - Januari 5, 2025
Pingback: Apa Itu Indikator Forex Leading, Lagging dan Coincident?