Faktor psikologis seringkali dikaitkan dengan berbagai hal termasuk dalam bidang pekerjaan. Begitupun dengan trading forex, yang juga memiliki jenis-jenis kepribadian dari para pelakunya. Sehingga dari jenis kepribadian tersebut, diketahui bahwa dalam trading terdapat beberapa tipe trader. Dan tipe trader tentunya memiliki andil yang besar dalam meraih kesukseksan.
Sekedar informasi, terdapat 3 tipe trader yang terbagi berdasarkan profil risiko mereka. Apa saja tipe trader yang dimaksud? Berikut penjelasannya!
Tipe Trader Konservatif
Pada penjelasannya, tipe trader konservatif adalah mereka yang memilih bermain aman. Dapat dikatakan, trader jenis ini merupakan tipe yang lebih memilih profil risiko yang rendah. Singkatnya, tipe jenis ini akan cenderung memilih masuk pasar ketika peluang benar-benar sudah terlihat.
Baca Juga: Ada 4 Gaya Trading Forex, Anda Tipe yang Mana?
Untuk memaksimalkan keuntungannya, trader jenis ini juga memiliki tujuan jangka panjang karena nilai yang didapat dalam jangka pendek tidaklah banyak. Artinya, trader jenis ini tidak terlalu mempermasalahkan imbal hasil trading yang kecil. Asalkan trading yang dilakukan haruslah aman dan konsisten.
Meski begitu, tipe trader konservatif tetap memiliki sejumlah kelemahan. Diantaranya adalah, kerap dibayangi oleh kondisi keraguan akibat terlalu lama menimbang-nimbang keputusan trading. Bahkan terkadang kesulitannya tersebut justru membuat trader jenis ini merasa kesulitan dalam berpikir secara objektif.
Tipe Trader Moderat
Adalah tipe trader yang memilih profil risiko dengan jumlah menengah atau sedang. Dengan kata lain, trader tipe moderat ini dapat menerima potensi risiko yang lebih besar jika dibandingkan dengan trader konservatif. Meski begitu, mereka yang termasuk dalam jenis ini pada dasarnya hanya berani mengambil risiko besar jika memang ada kesempatan.
Trader jenis moderat juga cenderung lebih berhati-hati dan tahu kapan harus mengambil risiko yang besar tersebut. Mereka yang masuk dalam kategori ini juga cenderung memperhitungkan hasil dan risiko terhadap trading yang dilakukan. Yakni harus menerima kedua hal tersebut (peluang dan resiko) dengan seimbang.
Baca Juga: Karakteristik Trader dan Kesuksesannya, Anda Tipe Yang Mana?
Sama halnya dengan tipe trader yang pertama, tipe trader moderat juga memiliki sejumlah kelemahan. Yaitu karena terlalu terpaku pada perhitungan risk & reward, trader moderat terkadang kalah karena volatilitas pasar.
Tipe Trader Agresif
Yakni trader yang berani memilih profil risiko dengan nominal yang tinggi. Mereka yang masuk dalam kategori ini, telah merasa siap jika harus kehilangan modal. Secara umum, tipe trader agresif memilih bertrading pada instrumen yang memiliki volatilitas tinggi.
Dan trader tipe agresif ini umumnya juga merupakan trader yang telah memiliki pengalaman mengeanai seluk-beluk perilaku market forex. Namun kerap kali, tanpa disadari juga ada trader pemula yang juga menjadi tipe agresif. Hal ini ditandai dengan mereka yang pemula tapi tidak bisa mengendalikan emosi ketika trading.
Trader pemula bertipe agresif ini pada prakteknya akan cenderung asal-asalan dalam melakukan open posisi tanpa analisa yang baik. Saran kami, jika Anda memilih sebagai trader jenis agresif, tetaplah disiplin pada rencana trading dan analisa yang baik. Dengan begitu, Anda berpotensi mendapatkan imbal hasil yang tinggi dari risiko besar yang Anda ambil.
Baca Juga: 3 Psikologi Trading Forex yang Salah Kaprah, Apa Saja Itu?
Kesimpulan
Itulah ulasan lengkap mengenai 3 tipe trader yang terdapat dalam trading forex. Pada kesimpulan, tentu saja dari ketiga tipe trader di atas, tetaplah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan intinya adalah, semakin baik Anda mengenal diri sendiri, maka keputusan yang diambil pun akan semakin tepat.
Salam profit!
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024
Pingback: Trader Full Time Vs Part Time, Mana yang Lebih Baik?