
Catatan Kaleidoskop Aset Kripto 2022
Tahun 2022 dianggap menjadi tahun yang berat sekaligus terburuk dalam industri aset kripto. Pasalnya, dalam tahun 2022 banyak terjadi hal-hal kurang mengenakan dan berakhir pada harga kripto yang terus turun. Lantas, apa saja yang terjadi pada aset kripto di tahun 2022? Berikut catatan yang kami kumpulan dalam setahun ini!
Aset Kripto dalam Fase Winter
Seperti yang diketahui, hingga menjelang akhir tahun 2022, pasar kripto disebut berada di fase crypto winter. Sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga kripto. Dalam penjelasannya, istilah crypto winter adalah kondisi yang terjadi ketika nilai aset kripto mengalami penurunan drastis di bawah nilai tren bullish normal.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!
Hal ini dapat dicontohkan misalnya pada bulan Juni tahun 2021 lalu. Dimana lima aset kripto terkemuka di dunia nyaris mengalami penurunan dalam waktu seminggu. Akibatnya, sejumlah trader berspekulasi bahwa akan terjadi musim dingin bagi aset kripto, alias crypto winter.
Fenomena crypto winter juga memakan korban, banyak diantara perusahaan pertukaran kripto yang akhirnya harus mengurangi jumlah karyawan bahkan alami kebangkrutan. Selain itu, para penambang kripto dilaporkan tengah kesulitan dalam membayar cicilan pembelian mesin penambang. Hal ini disinyalir juga karena efek dari crypto winter.
Sejumlah Perusahaan Kripto Bangkrut
Dalam sebuah catatan di sepanjang tahun 2022 ini, setidaknya sudah terdapat lima perusahaan kripto yang mengalami kebangkrutan. Dimana diketahui, bahwa bisnis kripto dianggap tidak memiliki kestabilan yang pasti. Selain itu, market crypto juga rentan terhadap sentimen makro ekonomi dan fase crypto winter. Berikut daftar perusahaan kripto yang alami kebangkrutan di tahun 2022:
1. Voyager Digital
2. Celcius
3. Three Arrows Capital
4. FTX
5. BlockFi
Baca Juga: Warrent Buffet dan Prediksi Kehancuran Aset Kripto
Harta Sejumlah Bos Kripto Menjadi Nol
Dibalik tawaran keuntungan yang besar, investasi aset kripto juga memiliki sejumlah risiko yang dinilai tinggi pula. Hingga akhir tahun 2022, tercatat terdapat 3 bos kripto yang awalnya berharta fantastis namun berakhir menjadi berharta nol, yakni:
1. Sam Bankman-Fried
Kebangrutan platform kripto yang fenomenal adalah mengenai FTX. Bahkan Sam Bankman-Fried yang merupakan CEO FTX mengundurkan diri dari jabatannya terkait masalah ini. Sebelumnya, Bankman-Fried digadang-gadang sebagai calon pahlawan kripto. Sebutan itu karena dia mau menyelamatkan industri kripto di tengah masalah sepanjang tahun 2022. Namun kini, Bakman-Fried harus kehilangan kekayaannya mencapai Rp 232 triliun dalam 24 jam saja.
2. Zhu Su dan Kyle Davis
Perusahaan kripto asal Amerika Serikat, Three Arrows Capital (3AC) juga umumkan resmi bangkrut. Imbas dari peristiwa ini, diketahui bahwa dua founder 3AC yakni Zhu Su dan Kyle Davis harus bersembunyi dari kreditur yang marah. Dimana para kreditur tersebut berusaha untuk menarik sebagian dana guna untuk menutupi kerugian yang mereka alami.
3. Do Kwon
Kekayaan Do Kwon (pendiri Terraform) berkurang drastis hanya berselang beberapa bulan ia dinobatkan sebagai miliader. Dan harga aset kripto Terra Luna anjlok yang terjun bebas hingga 98% hanya dalam waktu sepekan saja membuat ia kehilangan segalanya. Bahkan Do Kwon sempat menjadi buronan setelah disebut kabur dari Korea Selatan ke Singapura pada Mei 2022 lalu.
Baca Juga: 5 Kasus Penipuan Kripto Terbesar di Dunia
- Memahami Pola Three Drives Forex untuk Deteksi Pembalikan Harga dan Kelanjutan Trend - Februari 25, 2025
- Memahami Efek Kompetisi Pasar dalam Nilai Spread Forex dan Eksekusi Order - Februari 20, 2025
- Inilah Cara Menghitung Indikator Pivot Point Forex Secara Manual dan Otomatis - Februari 17, 2025
