China mulai memberi hukuman kepada Australia, hal ini berdasar karena negara kanguru itu berencana untuk melakukan penyelidikan independen mengenai asal usul virus corona. Untuk informasi, penyelidikan independen ini tidak hanya dilakukan oleh Australia, tetapi didukung juga oleh Amerika Serikat (AS) dan 101 negara lainnya.
Bloomberg menulis dari seorang sumber, “Media pemerintah juga bisa mendorong boikot konsumen”. China diduga sedang menyusun draf potensial yang bisa membuat produk Australia diperiksa lebih ketat, terkena penyelidikan anti-dumping dan dikenai tarif tambahan.
Untuk itu pemerintah China merasa tidak terima dan mengancam akan melakukan pemboikotan terhadap komoditas dari Australia. Tidak hanya sapi dan gandum, negeri tirai bambu itu juga disebut sedang mempertimbangkan “sejumlah hukuman” bagi barang-barang ekspor yang lain.
Kementerian Luar Negeri China tidak membahas secara khusus dan spesifik mengenai daftar tersebut. Namun mengatakan bahwa pemerintah “selalu” berusaha mencari titik temu untuk mencapai hasil win-win solution dengan negara lain.

China Melawan dengan Boikot Produk Australia, Perang Dagang Baru?
Diambil dari The Print, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, “Kami berharap pihak Australia dan China dapat bertemu di tengah, mengambil lebih banyak langkah untuk meningkatkan hubungan bilateral dan memperdalam rasa saling percaya dan memberikan kondisi dan suasana yang menguntungkan”
Sementara itu, Kantor Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham menolak untuk berkomentar mengenai masalah ini. Meski demikian, sebelumnya Australia mengatakan akan berencana melaporkan China ke WTO.
Seperti yang sudah diketahui, hubungan antara China dan Australia sudah memanas sejak 2018 lalu. Setahun kemudian, tahun 2019, China juga sempat memperingatkan Australia karena kritik pada penanganan etnis Uighur di Xinjiang.
Sebelumnya, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut sudah menangguhkan impor dari empat pemasok daging sapi utama Australia. Yaitu, Kilcoy Pastoral Company, Beef City, Dinmore dan Northen Cooperative Meat Company.
Selain daging, China juga menetapkan tarif hukuman dengan lebih dari 80 persen pada impor gandum dari Australia. China menuding bahwa Australia melakukan dumping. Jika melihat dari data Parliament of Australia, China adalah pasar bagi sejumlah komoditas Australia seperti bahan wol, gandum, dan sejumlah batu bara juga bijih besi sekaligus gas.
