
Inilah 3 Kasus Robot Trading Fenomenal yang Terjadi di Indonesia
Tawaran penggunaan robot trading saat berinvestasi valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) dan kritpo makin berseliweran secara daring. Kemudahan dan potensi keuntungan yang didapat dari menggunakan robot trading ini memang menggiurkan. Namun, dibalik itu semua, terdapat sejumlah kasus robot trading dan merugikan banyak investor.
Persoalan investasi robot trading telah menyita perhatian publik akhir-akhir ini. Juga sederet kasus investasi robot trading telah merugikan banyak pihak dengan nilai kerugian yang tentunya juga sangat besar. Dan berikut adalah sejumlah kasus robot trading fenomenal yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Waspada! Inilah Modus Investasi Bodong Berkedok Robot Trading
DNA Pro
Robot trading DNA Pro menambah daftar panjang dugaan kasus penipuan investasi. Daniel Abe, yang merupakan Direktur Utama (Dirut) PT DNA Pro Akademi mengungkap alasan soal skema ponzi di bisnis robot tradingnya. Abe mengaku bahwa hal tersebut baru digunakan ketika bisnisnya mulai berkembang pesat.
Sebelumnya, Abe mengatakan jika DNA Pro awalnya tidak memiliki sistem trading yang menyimpang. Namun seiring berkembangnya member, sistem yang dimiliki tidak siap sehingga tercipta skema ponzi (skema piramida). Kasus ini dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan total kerugian dari korban yang melapor diperkirakan mencapai Rp 97 miliar. Dan sejauh ini, Polri telah menetapkan 12 tersangka terkait kasus robot trading DNA Pro.
Sekadar informasi, PT DNA Pro Akademi pertama kali dibekukan oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 28 Januari silam. Hal ini karena PT DNA Pro Akademi dianggap menjalankan kegiatan usaha penjualan expert advisor/robot trading dengan menggunakan sistem MLM.
Fahrenheit
Dikutip dari berbagai sumber diketahui bahwa, Fahrenheit adalah platform investasi berkedok robot trading kripto. Platform ini dikelola oleh PT FSP Academy Pro. Fahrenheit sendiri menawarkan layanan autopilot trader yang memungkinkan bagi para tradernya untuk dapat bertrading tanpa harus memperhatikan market dan berita.
Untuk informasi, dalam laman website-nya, pihak Fahrenheit mengklaim sebagai perangkat lunak auto trading pertama di Indonesia yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Bahkan, pihak Fahrenheit juga mengklaim telah menghasilkan keuntungan secara konsisten dengan pengelolaan keuangan yang baik.
Masih mengutip dalam laman website yang sama, tercantum informasi PT FSP Academy Pro yang meresmikan kantor operasional pertamanya di Gedung New Soho Capital pada 9 Oktober 2021. Kasus investasi bodong Fahrenheit ini menyita perhatian publik karena diduga telah merugikan konsumen hingga Rp 5 triliun.
Baca Juga: Ciri dan Tips Menghindari Scam Robot Trading Forex
Net89
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing menjelaskan terkait hal ini. Bahwa pihaknya sudah beberapa kali memanggil PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) atau Net89 karena telah melanggar perizinan dalam menjalankan usaha. Namun aksi Net89 terus berulang hingga mengakibatkan banyak korban.
Seperti diketahui, SMI saat ini tengah menjadi sorotan karena terkait dugaan kasus penipuan dan penggelapan robot trading Net89. Kasus ini bahkan menyeret sejumlah publik figur yang juga diduga ikut terlibat. Para publik figur itu yakni Atta Halilintar, Taqy Malik, Adri Prakarsa, Kevin Aprilio hingga Mario Teguh.
Dalam kabar yang terbaru, Bareskrim Polri juga telah menetapkan Reza Shahrani alias Reza Paten sebagai tersangka dalam kasus ini. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pun telah membekukan rekening milik Reza senilai Rp 1 triliun lebih.
Baca Juga: Dapatkah Dana Korban Robot Trading Ilegal Dikembalikan?
- Volatilitas Bitcoin vs. Volatilitas Forex: Mana yang Lebih Berisiko? - Maret 28, 2025
- Mengapa Broker Forex Melarang Trader Menggunakan Full Margin? - Maret 27, 2025
- Memahami Konsep One Day One Entry Forex: Legal atau Ilegal? - Maret 26, 2025

Pingback: Kasus Robot Trading Net89, Polisi Bekukan Rekening Tersangka