Saham

Memahami Jenis Saham: Blue Chip, Middle Cap, dan Small Cap

Memahami Jenis Saham: Blue Chip, Middle Cap, dan Small Cap

Memahami Jenis Saham: Blue Chip, Middle Cap, dan Small Cap

Salah satu investasi yang memberikan keuntungan besar dan dapat dilakukan oleh siapa saja yaitu investasi saham. Dan bagi Anda yang tertarik atau baru mencoba instrumen investasi ini, mungkin Anda akan menemukan berbagai jenis saham. Diantaranya adalah blue chip, middle cap, dan small cap.

Memahami dengan baik ketiga jenis saham tersebut menjadi hal yang sangat penting. Hal ini karena dengan memahami ketiga jenis saham tersebut, Anda dapat berinvestasi atau trading sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing. Dan berikut adalah penjelasan lengkap dari ketiga jenis saham tersebut!

Jenis Saham Blue Chip

Adalah sebuah istilah yang mengacu pada saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan memiliki aset yang besar serta perusahaannya dikenal luas oleh masyarakat. Istilah ini berasal dari istilah di kasino, dimana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar.

Saham blue chip paling banyak diincar oleh investor khususnya investor pemula karena aset, pendapatan, dan laba yang dimiliki besar dan stabil. Dengan alasan itu, saham blue chip mampu bertahan dalam berbagai situasi dan kondisi ekonomi. Jadi tak heran kalau secara fundamental saham ini cukup aman untuk investasi jangka panjang.

Saham blue chip juga biasa disebut saham big cap di mana nilai kapitalisasi pasarnya sangat besar, yakni di atas Rp10 triliun. Hal ini membuat blue chip menjadi saham penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Yang artinya naik dan turunnya saham blue chip akan sangat memengaruhi laju IHSG.

Baca Juga: Trading Forex VS Investasi Saham, Mana yang Lebih Untung?

Middle Cap

Merupakan saham lapis dua dengan kinerja fundamental yang dapat dikatakan baik yaitu pertumbuhan laba dan pendapatan bersifat konsisten. Meskipun beberapa saham-saham kategori middle cap ini bukan merupakan pemimpin di sektor industrinya.

Saham mid cap atau saham middle cap adalah saham dari emiten atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun sampai dengan Rp 10 triliun. Meski tak sebesar blue chip, namun saham yang masuk dalam kategori saham middle cap memiliki fundamental yang baik. Jenis saham middle cap cenderung stabil dan dikategorikan sebagai saham perusahaan yang masih berkembang.

Namun, investor tetap harus cermat agar tidak masuk ke saham yang tidak likuid, meski statusnya middle cap. Beberapa saham middle cap atau second liner memiliki fundamental yang cukup baik. Akan tetapi, mereka cenderung bukan pemimpin pasar. Biasanya, pergerakan harga saham middle cap bisa bergerak lebih agresif dibandingkan dengan blue chip, meski tingkat risikonya juga lumayan tinggi.

Jenis Saham Smal Cap

Yakni saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp 1 triliun. Pergerakan harga saham lapis ketiga atau saham small cap juga cenderung lebih bergejolak atau volatil. Hal ini dikarenakan harga saham small cap cenderung murah sehingga mudah dimainkan oleh spekulan. Saham small cap ini juga kerap disebut sebagai saham gorengan.

Tingkat likuiditas saham small cap merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan blue chip dan middle cap melihat sahamnya yang cenderung sepi peminat. Akan berbeda cerita kalau sedang bergerak secara bullish. Biasanya pada kondisi ini banyak yang masuk untuk memperoleh keuntungan jangka pendek.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk dalam Investasi Saham yang Harus Dihindari

Maka dari itu, small cap lebih disarankan untuk tujuan trading harian atau kurang dari sehari. Saham ini jadi favorit para trader dengan gaya trading scalping karena dinilai mampu memberikan profit yang baik dalam horizon waktu tersebut.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai tiga jenis saham yang penting untuk Anda pahami. Mengulang penjelasan di awal, memahami dengan baik ketiga jenis saham tersebut menjadi hal yang sangat penting. Hal ini karena dengan memahami ketiga jenis saham tersebut, Anda dapat berinvestasi atau trading sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.

Nah, setelah memahami penjelasan di atas, langkah berikutnya yang perlu dilakukan sebelum masuk ke pasar saham adalah memilih jenis saham yang ingin dibeli. Dan mana yang lebih cocok bagi Anda, apakah saham blue chip, middle cap, atau small cap?

Baca Juga: Investasi Saham Syariah: Pengertian, Cara Investasi, Keuntungan dan Risiko

Lita Alisyahbana
2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Mengenal Indeks Nasdaq, Bursa Efek Pertama dan Tertua

  2. Pingback: Crypto Blue Chip: Pengertian dan Karakteristiknya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top