Sudah mengalami rugi, seorang investor kripto Terra Luna yang memakai nama samaran Chancers juga mengalami nasib yang sial. Pasalnya, selain mengalami kehilangan uang miliaran, ia juga harus berurusan dengan pihak kepolisian. Chancers ditangkap karena mengetuk pintu rumah pencipta kripto Terra Luna yang juga bermukim di Korsel.
Seperti yang diketahui, kritpto Terra Luna menjadi bahan pembicaraan publik belakangan ini. Namun berbeda dengan di awal tahun, ketika koin ini digadang-gadang sebagai aset yang menjanjikan serupa Bitcoin. Terra Luna justru mengalami penurunan luar biasa hingga nilainya nyaris nol.
Kondisi ini membuat banyak investor Terra Luna mengalami kerugian luar biasa. Termasuk Chancers, yang mengaku ingin mati setelah uangnya yang berjumlah 2,4 juta dollar Amerika Serikat (sekitar 35 miliar rupiah) hilang akibat anjloknya nilai koin kripto ini.
Dalam wawancara kepada BBC News pada hari Rabu (25/5/2022), Chancers mengatakan, “Aku merasa seperti aku akan mati. Saya kehilangan banyak uang dalam waktu singkat. Sekitar USD 2,4 juta mata uang kripto saya terhapus”.
Baca Juga: Harga Terra Luna Anjlok, 8 Orang Diberitakan Bunuh Diri
Kisah Chancers dan Kripto Terra Luna
Sekadar informasi bahwa Chancers sebenarnya bukanlah pemain baru di dunia kripto. Dia sudah mulai berinvestasi sejak tahun 2017, namun kerugian Terra Luna begitu luar biasa sampai dia merasa frustasi. Chancers berinvestasi sekitar USD 800 ribu ke token digital Terra Luna. Ia tak menyangka nilai Terra Luna bisa anjlok begitu dalam hingga hampir tidak ada harganya. Pada 9 Mei, nilai Terra Luna anjlok 99% hanya dalam 2 hari.
“Di Korea ini aku berada di kategori 1% soal keuangan. Namun karena nilai kripto ambrol, kini aku berada dalam masalah”, katanya.
Dengan kondisi yang terjadi, para investor Terra Luna mencoba mencari jawaban atas kekacauan ini pada media sosial milik Do Kwon (pencipta Terra Luna). Mereka juga ingin tahu rencana penyelamatan atas situasi ini. Chancers juga melakukan hal yang sama tetapi dia melakukan tindakan yang lebih jauh.
Dalam keadaan keputusasaan dan kurang komunikasinya Do Kwon atas anjloknya harga kripto Terra Luna, Chancers mencari di online dan menemukan alamat rumah Do Kwon di Seoul, Korea Selatan.
“Saya ingin bertanya kepadanya tentang rencananya untuk Terra LUNA. Saya mengalami kerugian besar dan ingin berbicara dengannya secara langsung,” kata Chancers.
Baca Juga: Benarkah Kiamat Kripto Di Depan Mata?
Ditangkap Pihak Kepolisian
Chancers yang merasa frustasi kemudian melakukan perjalanan melintasi kota asalnya dan mengetuk pintu Don Kwon pada 12 Mei 2022. Dia menyiarkan acara tersebut di saluran online-nya sekitar 100 orang sedang menonton pada saat itu.
Namun, setelah membunyikan bel pintu kondominium Kwon, istrinya menjawab pintu dan mengatakan suaminya tidak ada di rumah. Dia juga menelepon polisi tetapi Chancers sudah meninggalkan gedung ketika mereka tiba. Investor menemukan keesokan harinya polisi sedang mencari dia. Dia kemudian menyerahkan diri di Kantor Polisi Seongdong Seoul pada pagi hari 13 Mei 2022.
Chancers mengungkapkan, “Saya menyerahkan diri ke kantor polisi dua kali. Saya tidak masuk tanpa izin di properti Do Kwon, tetapi menurut hukum Korea, pergi ke sana dan mencoba berbicara adalah ilegal. Saya tidak tahu”.
Sebagaimana dipahami, dunia kripto memang sangat dinamis dan bisa naik turun drastis. Cryptocurrency atau uang kripto dapat membuat seseorang kaya dalam semalam, dan miskin dalam semalam pula.
- Indikator Teknikal Forex yang Cocok untuk Strategi Day Trading - November 29, 2024
- Menggunakan Indikator MACD untuk Sinyal Buy dan Sell di Forex - November 28, 2024
- Pentingnya Memahami Perbedaan Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex - November 25, 2024
Pingback: Pendiri Terra Luna Jadi Buronan Internasional!