Diberitakan sebelumnya, harga kripto Terra Luna anjlok terjun bebas. Bahkan harga Terra Luna anjlok hingga 98% hanya dalam waktu sepekan saja. Pada perdagangan hari Kamis (12/5/2022) misalnya, harga Terra Luna diperdagangkan di bawah US$ 1,00, tepatnya US$ 0,3118 atau sekitar Rp 4.544 harga terendahnya sejak September 2021. Seperti yang diketahui, ada beberapa hal yang dikhawatirkan dapat memicu keadaan pasar kripto. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah meningkatnya inflasi, kenaikan suku bunga, resesi, juga beberapa faktor lain.
Saat itu, Do Kwon, pencipta Terra Luna melakukan upaya terakhir untuk mengembalikan UST kembali ke harga targetnya dengan meningkatkan tingkat pencetakan Terra Luna baru per hari. Usaha tersebut pada dasarnya memungkinkan pasokan stablecoin tersebut menjadi habis, sebuah langkah yang diharapkan akan meningkatkan harga. Bahkan imbas Terra Luna yang mengalami penurunan nilai secara drastis sempat memicu panic selling di pasar kripto.
Dalam keterangannya pada hari Rabu (12/5/2022), Kwon mengatakan, “Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua – ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini”.
Baca Juga: Semua Jenis Kripto Diprediksi Akan Bernasib Seperti Terra Luna?
Siapa Do Kwon Pendiri Terra Luna?
Do Kwon sendiri memiliki nama asli adalah Kwon Do Hyung. Tetapi orang mengenalnya sebagai Do Kwon sebagai panggilan akrabnya. Ia diketahui lahir pada tanggal 6 September 1991 di Seoul, Korea Selatan. Selain itu, dirinya juga diketahui sempat bekerja sebagai insinyur di Apple dan Microsoft selama 3 bulan. Setelah bekerja dengan perusahaan raksasa teknologi tersebut, Do Kown memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan.
Pada bulan September 2015, Do Kwon muda mulai melakukan bisnis di dunia digital. Perjalanan usaha bisnisnya mampu menghantarkan dirinya sebagai pengusaha yang sukses sehingga tak heran jika namanya masuk dalam daftar Under 30 Asia Finance Venture Capital (2019). Salah satu poin yang membuat dirinya masuk dalam daftar penghargaan bergengsi tersebur karena Do Kwon mampu membangun koin crypto Tera yang sukses dipasaran.
Kwon sukses mendirikan Terra Luna yang menggunakan teknologi Blockchain guna mengembangkan sebuah sistem pembayaran yang lebih efisien tidak terikat oleh ruang dan waktu. Bahkan harga stabil mata uang kripto atau stablecoin mampu menarik 40 juta pengguna. Kripto Terra Luna sendiri diluncurkan pada Januari 2018 silam. Hal ini tentu dari kerja keras Do Kwon dimana sebelum ia mendirikan Terra Luna, dirinya telah membuat proyek stablecoin yang gagal yang diberi nama Basis cash.
Namun, aset Terra Luna dapat mengalami penurunan yang sangat tajam. Pasalnya, aset Terra Luna Crypto dikabarkan turun 93,89 persen pada Kamis, 12 Mei 2022. Selanjutnya, menurut Coinmarketcap, harga Terra Luna turun 99,66 persen pada Jumat 13 Mei 2022. Kondisi tersebut menyebabkan banyak investor kehilangan uang. Bahkan fenomena yang terjadi lebih parah dimana penurunan nilai pasar crypto buatan Kwon tersebut telah menyebabkan beberapa investor melakukan bunuh diri.
Baca Juga: Harga Terra Luna Anjlok, 8 Orang Diberitakan Bunuh Diri
Do Kwon Jadi Buronan Interpol
Dalam kabar yang terbaru, Interpol menerbitkan status red notice kepada pendiri mata uang kripto Terra Luna, Do Kwon, terkait dugaan penipuan. Diketahui, bahwa Do Kwon sempat menjadi buronan setelah disebut kabur dari Korea Selatan ke Singapura pada Mei 2022 lalu.
“Interpol telah mengeluarkan red notice untuk Kwon,” kata pejabat dari Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul kepada AFP, Senin (26/9).
Sekadar informasi, red notice interpol adalah seruan kepada penegak hukum di seluruh dunia agar mencegah seseorang untuk mendapatkan visa. Atau membatasi perjalanan lintas batas, dan bisa menahan sementara seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan, atau tindakan hukum serupa.
Jaksa Korea Selatan kemudian menuduh Kwon melakukan penipuan dan meminta Kementerian Luar Negeri Seoul untuk mencabut paspor pendiri mata uang kripto Terra Luna tersebut. Meski begitu, Kwon membantah dirinya kabur. Di lain sisi, Jaksa Korsel mengklaim memiliki bukti tidak langsung bahwa Kwon berusaha melarikan diri.
Teka-teki keberadaan Kwon pun belum terpecahkan setelah Kepolisian Singapura mengatakan bahwa pria 31 tahun tersebut tidak berada di wilayah kekuasaan mereka. Akibat kasus ini, membuat banyak investor kehilangan tabungan hidup mereka. Pihak berwenang Korea Selatan terus membuka banyak penyelidikan kriminal atas tragedi tersebut.
Baca Juga: Sudah Rugi, Seorang Investor Kripto Terra Luna Juga Ditangkap Polisi
- 5 Alasan Mengapa Mindset Trading Lebih Penting daripada Strategi dalam Forex - Desember 8, 2024
- Averaging Trading Forex: Strategi Menambah Profit dan Mengurangi Kerugian - Desember 6, 2024
- Bagaimana Cara Mendeteksi Money Game Berkedok Forex? - Desember 5, 2024