Investasi Online atau investasi secara daring banyak menawarkan keuntungan dan kemudahan, Diantaranya Anda hanya perlu mengakses aset portofolio lewat ponsel pintar dengan koneksi internet. Investasi Online pun hadir menyediakan reksa dana saham obligasi bahkan emas.
Untuk berinvestasi secara online, inilah cara deteksi penipuan lewat Investasi Online

Jangan Terjebak! Ini Cara Deteksi Penipuan Lewat Investasi Online
1. Cek Kredibilitas
Mengecek kredibiltas penyedia investasi online wajib dilakukan. Pastikan Anda mengecek izin usaha izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan izin dari badan yang menaungi investasi itu. Misalnya untuk reksa dana dinaungi APRED, saham dinaungi BEI, Forex dinaungi Bappepam, dan sebagainya.
2. Cari tahu profil perusahaan di BEI
BEI atau Bursa Efek Indonesia adalah badan yang mengawasi perusahaan dan emitmen yang memperjualbelikan sahamnya di bursa. Untuk itu, Anda perlu mengecek profil perusahaan Anda investasikan di situs BEI.
Di situs ini, Anda bisa mengakses laporan keuangan, laporan laba-rugi, jadwal pembagian dividen, dan notifikasi peringatan perusahaan dibekukan.
3. Kenali Pengelola atau Manajer Investasinya
Karena investasinya bersifat online, Anda juga harus mengecek pengelola dan manajer investasinya.
Gunanya, agar Anda tidak terperangkap iming-iming dan rayuan dari pengelola dan manajer investasi nakal. Juga, bisa menghindari kerugian di kemudian hari.
4. Pastikan bunga return setara deposito bank
Umumnya, deposito bank menawarkan return atau imbal hasil sebesar 6,8 persen per November 2019. Angka ini standar dari Bank Indonesia dan sudah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Bagaimana jika imbal hasilnya melebihi deposito bank? Maka Anda perlu mewaspadainya.
Jika kriteria-kriteria di atas melebihi dari yang ditentukan, Anda perlu mewaspadai investasi online yang Anda jalankan. Pasalnya, sudah banyak kasus penipuan lewat investasi online. Salah satu ciri khususnya adalah menawarkan bunga lebih dari deposito bank tanpa risiko.
Inilah yang membuat calon investor tertarik pada investasi online bodong. Skema yang kerap ditawarkan penipuan lewat investasi online yakni:
5. Skema Ponzi
Skema ponzi adalah penipuan lewat investasi online melalui perekrutan investor, Skema ponzi menekankan banyaknya jumlah anggota untuk ditarik sebagai investor agar investasi terus berjalan.
Umumnya, penipuan lewat investasi online dengan Skema Ponzi selalu menjanjikan keuntungan secara tidak wajar, namun investor harus terus menambah nilai investasi. Sayangnya, Investasi semacam ini tidak ada produk yang di transaksikan.
6. Money game
Penipuan lewat investasi online dengan money game juga mementingkan banyaknya jumlah anggota. Semakin banyak anggota yang direkrut, perekrut dijanjikan bonus besar.
Sayangnya, produk yang ditransaksikan tidak jelas dan investor harus selalu menambah nilai investasinya.
7. Skema Piramida
Dibandingkan dengan Skema Ponzi dan money game, Skema Piramida memiliki produk yang akan dijual. Namun, produk tersebut dijadikan sebagai kamuflase agar anggota atau investor semakin banyak.
Sebelum Anda berinvestasi, pilihlah instrumen investasi sesuai risiko dan kondisi finansial. Investasi memang menawarkan keuntungan, namun selalu ada risiko yang terukur di dalamnya. Selamat berinvestasi!
- Tertarik Dengan Strategi Trading Menggunakan Pivot Point? Simak Dulu informasi Ini! - Agustus 25, 2020
- Memahami Strategi Trading Buy and Hold Untuk Para Trader Pemula - Agustus 21, 2020
- Tips Dalam Menajalani Strategi Trading Forex Berdasarkan Sentimen Pasar - Agustus 18, 2020

Pingback: Awas, Investasi Bodong Berkedok Seminar Keuangan!
Pingback: Memahami Pengertian Flexing Trading dan Modusnya
Pingback: Kejahatan Spoofing: Pengertian, Jenis dan Cara Menghindari