Finansial

Kejahatan Spoofing: Pengertian, Jenis dan Cara Menghindarinya

Kejahatan Spoofing: Pengertian, Jenis dan Cara Menghindarinya

Kejahatan Spoofing: Pengertian, Jenis dan Cara Menghindarinya

Bukan menjadi rahasia lagi, jika kemajuan teknologi juga berdampak pada banyaknya tindak kejahatan kriminal internet. Salah satunya adalah kejahatan spoofing. Tahukah Anda bahwa kejahatan ini dapat menyerang siapapun termasuk Anda? Untuk itulah Anda pun harus mewaspadainya!

Nah, apa sebenarnya spoofing? Apa saja jenisnya? Dan bagaimana cara menghindarinya? Artikel ini akan mengulas secara lebih lengkap terkait dengan kejahatan spoofing. Dengan demikian, pembahasan kali menjadi penting untuk Anda baca sebagai tambahan wawasan. Dan berikut penjelasan lengkapnya!

Pengertian Kejahatan Spoofing

Dikutip dari berbagai sumber, dijelaskan bahwa spoofing adalah cyber crime di mana pelaku menyamar sebagai individu atau pihak yang memang Anda kenal. Alhasil, mereka bisa dengan mudah mendapatkan kepercayaan Anda dan menjalankan aksinya tanpa terkendala. Misalnya, mencuri data, menguras rekening Anda, menanam virus di perangkat Anda, dan sebagainya.

Baca Juga: Waspada Social Engineering, Kejahatan Online yang Menguras Rekening!

Dengan kata lain, spoofing adalah bentuk penipuan yang mengatasnamakan pihak tertentu yang dinilai kredibel dan terpercaya. Kejahatan ini bertujuan mencuri informasi sensitif target atau menyebarkan malware dan sejenisnya. Bahayanya, spoofing juga bisa menyasar jaringan maupun server.

Attacker nantinya akan mengelabui jaringan/server Anda dengan menggunakan identitas orang lain (contohnya adalah IP address). Sehingga dianggap sebagai sumber yang terpercaya dan mendapatkan akses ke dalam jaringan/server. Dan tentunya ada banyak hal yang bisa menjadi motif serangan ini.

Jenis-Jenis Kejahatan Spoofing

Berikut adalah jenis-jenis spoofing yang harus Anda ketahui agar dapat lebih waspada dalam beraktivitas yang menggunakan koneksi internet.

1. Website Spoofing

Terjadi ketika attackers membuat web tiruan untuk mengelabui pengguna internet. Selain mempunyai URL yang hampir mirip dengan situs aslinya, website spoofing juga tak jarang didesain serupa dengan menampilkan logo resmi. Bahkan menggunakan warna dan font yang sama, serta dibekali dengan area navigasi dan fungsionalitas yang terlihat meyakinkan.

2. Email Spoofing

Adalah tindakan attackers mengirimkan email menggunakan identitas pengirim palsu. Motifnya bisa bermacam-macam, seperti untuk menginfeksi komputer Anda dengan berbagai jenis malware. Atau mencuri informasi sensitif dan bahkan meminta Anda untuk membayarkan sejumlah uang.

3. Caller ID Spoofing

Meski tampak klasik, tetapi modus kejatahan ini masih banyak digunakan oleh para pelaku kejahatan siber. Dimana mereka akan memanipulasi psikologis penerima telepon. Caranya adalah dengan menyamar sebagai pihak perusahaan terkemuka seperti customer service atau call center bank.

4. DNS Spoofing

Yakni tindakan yang dilakukan dengan mengambil nama DNS dari sistem lain dengan membahayakan domain name server yang sah. Domain Name Server berfungsi untuk merubah IP address menjadi domain yang mudah diingat.

5. IP Spoofing

Yaitu jenis spoofing yang memanfaatkan IP untuk menyamarkan atau menyembunyikan lokasi asal mereka mengirim dan menerima data secara online. Tujuan dari IP Spoofing ini tentu saja agar mereka para pelaku kejahatan tidak mudah dilacak keberadaannya saat melakukan tindakan kejahatannya di dunia maya.

Baca Juga: Kejahatan Carding: Pengertian, Jenis, Bahaya, dan Cara Mencegahnya

6. Text Message Spoofing

Dapat terjadi ketika attackers mengirimkan pesan teks dengan cara menyembunyikan nomor mereka dan menggantinya dengan alphanumeric text.

7. Facial Spoofing

Seiring dengan berkembangnya facial recognition technology, hackers juga mulai melancarkan serangan facial spoofing untuk dapat mengakses perangkat korban atau melakukan tindakan kriminal lainnya.

8. Identify Spoofing

Bisa dilakukan menggunakan data pribadi seseorang secara ilegal. Kemudian akan hacker gunakan untuk tindak kejahatan yang merugikan banyak pihak. Jenis spoofing ini dikenal sebagai identity spoofing.

9. GPS Spoofing

Merupakan tindak kejahatan yang dilakukan dengan menyiarkan sinyal palsu kepada penerima. Artinya, penipu berpura-pura sedang berada di lokasi tertentu padahal mereka ada di lokasi yang berbeda.

Cara Menghindari

Pada dasarnya, kejahatan spoofing adalah tindakan cyber crime tanpa solusi yang mudah, karena hal tersebut berkaitan dengan desain TCP/IP suite. Namun, memahami tentang apa itu spoofing dan bagaimana spoofing dilakukan tentunya akan membantu Anda dalam melakukan tindakan pencegahan.

Jika sifatnya pribadi, Anda dapat mengatasi spoofing dengan meningkatkan rasa kewaspadaan. Apabila Anda menerima email, SMS atau telepon yang mengaku dari perusahaan, lembaga, atau orang dekat Anda, sebaiknya jangan langsung percaya. Terlebih jika mereka meminta informasi yang berkaitan dengan pribadi Anda,maka jangan pernah berikan.

Kemudian Anda juga harus memeriksa alamat email secara lebih teliti. Karena pelaku penipuan umumnya akan menggunakan domain gratis, bukan domain asli perusahaan. Selain itu, Anda juga harus hati-hati terhadap link asing yang dikirimkan. Alih-alih langsung membukanya, lebih baik Anda mengabaikannya.

Baca Juga: Waspadai Pig Butchering, Modus Baru Penipuan Kripto

Kesimpulan

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai kejahatan spoofing terkait pengertian, jenis, dan cara menghindarinya. Serangan spoofing dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari pemalsuan email hingga pemalsuan GPS. Dan dari penjelasan di atas, kami harap dapat menambah wawasan Anda sekaligus dapat menjadi bahan untuk berhati-hati.

Semoga artikel ini bermanfaat…

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top