Dalam kabar terbarunya, Mabes Polri mengirimkan permintaan pencekalan kepada Imigrasi untuk tersangka kasus investasi ilegal robot trading Fahrenheit. Diketahui, sebanyak lima orang tersangka diduga berada di luar negeri atas nama inisial HA, FM, WR, BY dan HD.
Pada keterangannya hari Rabu (18/5/2022), Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, “Penuidik sudah kirim cekal ke Imigrasi sebagai salah satu kelengkapan administrasi permintaan red notice“.
Red notice sendiri, akan memberitahu seluruh lembaga penegak hukum di dunia. Sehingga hal ini dapat membantu menemukan dan menangkap para buronan tersebut. Terkait perkembangan kasus ini, penyidik telah memeriksa sebanyak 27 saksi korban dan 25 saksi terkait lainnya. Dengan kerugian mencapai Rp 127,9 miliar.
Dalam perkara ini, penyidik telah menetapkan 10 tersangka, salah satunya bos perusahaan pengelola robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto. Sedangkan empat tersangka lainnya berinisial D, ILJ, DBC, dan MF.
Semuanya telah ditahan Polda Metro Jaya. Penyidik juga telah menyita sejumlah aset para tersangka, termasuk satu unit apartemen di Taman Anggrek senilai Rp2 miliar, dan memblokir rekening milik Hendry Susanto berisi sekitar Rp44,5 miliar.
Baca Juga: Ciri dan Tips Menghindari Scam Robot Trading Forex
Sementara itu, Penyidik telah menerima laporan kerugian korban mencapai lebih dari Rp 124 miliar. Pada awal April lalu, Polri mengumumkan bahwa kerugian korban dari kasus Fahrenheit diperkirakan mencapai Rp 480 miliar dari 550 korban.
“Kurang lebih kerugiannya mencapai Rp480 miliar”, kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan pada hari Kamis (7/4/2022) lalu.
Apa Sebenarnya Robot Trading Fahrenheit Itu?
Dikutip dari berbagai sumber diketahui bahwa, Fahrenheit adalah platform investasi berkedok robot trading kripto. Platform ini dikelola oleh PT FSP Academy Pro. Fahrenheit sendiri menawarkan layanan autopilot trader yang memungkinkan bagi para tradernya untuk dapat bertrading tanpa harus memperhatikan market dan berita.
Dalam laman website-nya, pihak Fahrenheit mengklaim sebagai perangkat lunak auto trading pertama di Indonesia yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Bahkan, pihak Fahrenheit juga mengklaim telah menghasilkan keuntungan secara konsisten dengan pengelolaan keuangan yang baik.
Masih mengutip dalam laman website yang sama, tercantum informasi PT FSP Academy Pro yang meresmikan kantor operasional pertamanya di Gedung New Soho Capital pada 9 Oktober 2021. Sebagai tambahan informasi kepada Anda, untuk diketahui bahwa robot trading bukanlah robot yang dapat mengerjakan perintah manusia. Namun ini adalah sebuah software untuk melakukan trading secara otomatis.
Sistem semacam ini dahulu lebih dikenal dengan nama automatic trading system. Tentu saja pembuatan software robot trading berdasarkan algoritma tertentu dengan coding tersendiri. Agar sesuai dengan strategi trading dan arahan para trader berpengalaman.
Baca Juga: Waspada! Inilah Modus Investasi Bodong Berkedok Robot Trading
Bagaimana Kasus Ini Bermula?
Diketahui sebelumnya, seorang korban bernama Chris Ryan melaporkan platform robot trading bodong Fahrenheit dan CEO PT Fahrenheit Hendry Susanto kepada polisi.
Dalam kasus ini, Chris mengaku bahwa mengalami kerugian sebesar Rp 10 miliar. Namun, jika dari dugaan sementara scam robot trading Fahrenheit mengakibatkan member merugi hingga Rp5 triliun.
Mengutip keterangannya pada hari Rabu (16/3/2022) lalu, Chris mengatakan, “Melaporkan platform robot trading Fahrenheit. Total kerugian saya di atas Rp 10 miliar”.
“Kalo yang dengan value itu sampai dengan Rp 5 triliun. Tapi kan yang seperti kita lihat satu minggu lebih semenjak scam di-loss-kan secara sengaja, sehingga dana masyarakat hilang”, katanya lagi.
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024