Indikator Squeeze Break kerap dianggap oleh banyak trader sebagai salah satu cara terbaik dalam menangkap peluang trading. Seperti yang diketahui, ada hal penting yang harus Anda pahami sebelum terjun ke dunia investasi trading forex. Yakni Anda harus menyadari terkait pentingnya memahami indikator forex. Istilah indikator pada trading forex sendiri merupakan alat penting bagi trader untuk mengetahui kondisi pasar sebelum melakukan aktivitas trading forex.
Dalam prakteknya, indikator forex berfungsi sebagai sarana untuk menganalisa pergerakan harga melalui arah tren. Sehingga trader dapat memprediksi arah prospek harga yang akan berlanjut. Ini artinya, indikator forex menjadi hal yang penting dan wajib diketahui oleh trader khususnya bagi mereka yang masih dalam kategori trader pemula.
Pada kesempatan ini, mari membahas lebih dalam terkait salah satu indikator forex, yakni indikator Squeeze Break. Seperti yang telah ditulis di awal, indikator Squeeze Break kerap dianggap oleh banyak trader sebagai salah satu cara terbaik dalam menangkap peluang trading. Benarkah demikian? Berikut penjelasan lengkapnya!
Baca Juga: 4 Indikator Paling Efektif dalam Trading Forex, Apa Saja?
Memahami Indikator Squeeze Break
Sekadar informasi, indikator Squeeze Break merupakan sebuah indikator yang terinspirasi dari prinsip John Carter yang membahas tentang perubahan votalitas dalam bukunya yang berjudul “Mastering The Trade”. Dalam tujuannya, indikator ini adalah alat untuk mengindentifikasi peluang trading dari pergantian votalitas harga yang sedang terjadi.
Artinya, ketika hal ini terjadi, Anda dapat mengambil moment entry saat votalitas harga sedang meningkat. Kondisi ini dapat menuntun Anda untuk menandai perubahan dari kondisi sideaway ke trending. Secara singkatnya, inidkator Squeeze Break ini bisa dikatakan sebagai suatu indikator yang berfungsi untuk mem-filter dan mengeliminasi sinyal yang tidak prospektif saat pasar terkonsolidasi.
Dalam penggunaannya, indikator Squeeze Break muncul pada sub-window dan berlaku sebagai histogram. Selain itu, indikator ini juga dilengkapi dengan penanda momentum (garis biru putus-putus) yang dipasang untuk menunjukkan kekuatan trend harga.
Yang perlu Anda perhatikan adalah, adanya pula informasi pelengkap di bagian kiri atas chart. Di mana hal ini mendeskripsikan pengukuran teknikal dari indikator-indikator Daily ATR, ADX, MACD, dan Stochastic secara real time. Artinya, hanya dengan menggunakan indikator Squeeze Break, Anda dapat memperoleh tambahan konfirmasi sinyal tanpa perlu memasang banyak indikator di satu chart.
Karakteristik Indikator Squeeze Break
1. Tersedia dalam platform MetaTrader4
2. Dapat digunakan dalam semua pair mata uang (terutama mata uang mayor)
3. Dapat dipakai kapan saja (tidak ada batasan)
4. Sebaiknya digunakan dalam Time Frame H1 ke atas
Sebagai tambahan informasi, indikator ini tidak dapat Anda gunakan sebagai pengukur votalitas lain termasuk pelebaran ataupun penyempitan band. Namun, sinyal dari historgram yang dihasilkan oleh indikator Squeeze Break tetap memiliki keakuratan yang sangat baik. Hal ini karena kondisi tersebut diperoleh dari pola pergerakan dua indikator lain, yakni Bollinger Bands dan Keltner Channel.
Baca Juga: Mengenal Sosok Bill Williams, Si Pencipta Berbagai Indikator Forex
Penting untuk Anda pahami, bahwa histogram indikator Squeeze Break memiliki warna hijau dan mewakili peningkatan votalitas. Hal ini karena pada saat itu Bollinger Bands sedang break dan melebar dari Channel Keltner. Sementara itu histogram warna merah biasanya menandakan situasi dari Bollinger Bands yang menyempit dan menghimpit Channel Keltner.
Cara Indikator Squeeze Break Menangkap Peluang Trading
Ada dua hal yang wajib Anda pahami mengenai cara indikator Squeeze Break dalam menangkap peluang trading. Yang pertama, apabila kondisi votalitas harga potensial, maka akan muncul saat historigram Squeeze Break berwarna hijau di area positif di atas angka 0. Yang kedua adalah, Anda harus berhenti dan menghindari peluang trading apabila histogram Squeeze Break sedang berwarna merah dan berada di zona negarif dibawah angka 0.
Jika ditulis secara singkat, maka seperti berikut:
Anda dapat melakukan open buy, jika:
1. Histogram berada di atas angka 0 dan warnanya sedang hijau
2. Garis momentum harus memotong level dari angka 0 dari bawah ke atas
Atau Anda dapat melakukan open sell, jika:
1. Histogram sedang berwarna hijau
2. Indikator momentum turun dan melewati level angka 0
Dan untuk mendapatkan kualitas sinyal yang baik, Anda dapat memastikannnya dengan memperhatikan juga besar bar histogram yang sedang terbentuk. Jika ukuran besar bar histogram semakin besar artinya votalitas harganya akan semakin tinggi. Dengan begitu, potensi penguatan tren akan lebih meyakinkan, dibandingkan hanya dengan mengandalkan tampilan dari histogram Squeeze Break berwarna hijau dengan ukuran bar yang kecil.
Baca Juga: 8 Indikator Analisa Teknikal Paling Dasar, Trader Forex Pemula Wajib Baca!
Kesimpulan
Ketika Anda terjun ke dalam dunia trading forex, untuk memprediksi arah tren bukanlah hanya dengan menebak-nebak atau berspekulasi tanpa dasar yang jelas. Pada prakteknya, seorang trader harus dapat memprediksi pergerakan harga. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan indikator forex, misalnya dengan indikator Squeeze Break.
Karena indikator Squeeze Break kerap dianggap oleh banyak trader sebagai salah satu cara terbaik dalam menangkap peluang trading. Dan dalam tujuannya, indikator ini adalah alat untuk mengindentifikasi peluang trading dari pergantian votalitas harga yang sedang terjadi.
- Pump Forex: Definisi, Cara Identifikasi, dan Risiko - Oktober 1, 2024
- Memahami Teori Purchasing Power Parity Forex dalam Menganalisis Pergerakan Mata Uang - September 25, 2024
- Apa Analisis Trading Forex yang Cocok untuk Trader Pemula? - September 23, 2024