Memahami Lebih Jauh Tentang Divergensi Trading pada Forex

Dalam prakteknya, istilah divergensi pada trading forex memiliki dua makna yang berbeda dalam penggunaan umum di kalangan para trader forex. Dalam pengertian secara umum, divergensi memiliki definisi yakni adalah penyebaran. Namun jika dilihat pada penerapannya dalam ilmu trading, divergensi memiliki arti sebagai perbedaan antara arah harga dan arah pergerakan indikator.

Divergensi antara indikator teknikal dan pergerakan harga merupakan sinyal trading yang sering digunakan. Divergensi indikator juga bisa digunakan sebagai alat konfirmasi sebelum entry. Cara trading dengan pengamatan divergensi tidak hanya digunakan di pasar forex, tetapi juga populer diterapkan di pasar saham dan komoditi karena para pelaku yang menggerakkan harga pasar mempunyai karakteristik yang hampir sama.

Istilah divergensi sering terlihat bersamaan dengan kebalikan dari istilah konvergensi. Penggunaan ini mengacu pada bagaimana dua garis indikator terpisah atau divergen. Indikator teknikal yang sering dilihat divergensi-nya terutama adalah indikator Oscillator seperti RSI, MACD, Stochastic, CCI dan William%R.

Divergensi indikator teknikal bisa dianggap sebagai leading indicator dan tidak terlalu sulit untuk dimonitor. Ciri utama trading dengan divergensi indikator teknikal adalah buy pada harga lembah (bottom price) atau mendekati level support, dan sell pada harga puncak (top price) atau dekat dengan level resistance.

Dari penjabaran di atas, jika dilihat secara sederhana maka divergensi merupakan bagian besar dari beberapa banyak strategi dalam trading. Beberapa trader bahkan mengandalkannya untuk mengidentifikasi titik masuk yang bermanfaat. Trading divergensi memberikan peluang besar untuk sukses. Konsepnya sederhana dan dapat dipelajari oleh trader manapun. Kemampuan untuk melihat ketidaksepakatan ini dibutuhkan keterampilan yang diperoleh melalui praktik dan pengamatan pasar yang ketat.

Divergensi pada indikator teknikal bisa terjadi karena melemahnya trend atau adanya momentum akan terjadinya pembalikan arah trend (trend reversal). Ada 2 jenis divergensi indikator teknikal:

1. Divergensi Reguler (Regular Divergence).

Digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya pembalikan arah trend. Jika pergerakan harga menunjukkan level Lower Low (LL), tetapi indikator teknikal menunjukkan Higher Low (HL) maka kondisi tersebut dikatakan Divergensi Regular Bullish.

2. Divergensi Hidden (Hidden Divergence)

Digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya penerusan arah trend (trend continuation). Jika pergerakan harga menunjukkan level Higher Low (HL) yang mungkin terjadi akibat koreksi pada downtrend, tetapi indikator Oscillator menunjukkan level Lower Low (LL) maka keadaan ini disebut Divergensi Hidden Bullish.

Pada kesimpulannya, divergensi pada trading forex merupakan salah satu sinyal awal yang mendasar. Divergence mudah dikenali di pasar mana pun dan di instrumen trading apa pun. Sinyal divergence bersifat universal dan berlaku untuk pasar baik sebagai elemen strategi dasar dan filter tambahan.

Sebagai tambahan catatan, divergensi dapat terjadi pada semua time frame dan dapat diterapkan pada semua pasangan mata uang. Namun yang perlu diingat adalah, semakin tinggi time frame-nya maka akan semakin jarang terjadi divergensi. Trading menggunakan divergensi memiliki keuntungan, di antaranya adalah Anda sebagai trader mendapat indikasi pembalikan harga lebih awal, karena divergensi merupakan sinyal leading dan relatif mudah diamati.

Divergensi memang terkesan membantu dalam mengingatkan para trader saat terjadi pembalikan arah atau kelanjutan tren pasar. Tetapi, Anda patut sadar dan tidak disarankan untuk hanya melakukan divergensi, namun harus juga mewaspadai pergerakan pasangan mata uang tetap berada dalam area overbought/oversold dalam waktu yang cukup lama sebelum membalikkan posisi.