Bank investasi terkemuka di Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, memasukkan Indonesia ke dalam kategori grup negara Asia di luar Jepang (AxJ) yang berpotensi mengalami pemulihan ekonomi tercepat kedua. Selain Indonesia, ada juga negara Filipina, Korea, Taiwan, dan India.
Mengutip dari Kontan.co.id pada Senin (22/6/2020) kemarin, dalam risetnya yang berjudul “Asia Economic Mild-Year Outlook”, Morgan Stanley menyatakan, “Negara-negara tersebut bisa kembali berdaya perekonomiannya seperti sebelum Covid-19 pada kuartal IV-2020 dan pada kuartal I-2021”.
Ada tiga hal yang menurut Morgan Stanley bisa memengaruhi kecepatan pemulihan perekonomian negara-negara.
Yang pertama, seberapa besar dampak dinamika pertumbuhan ekonomi global terhadap struktur pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Yang kedua, efektivitas respons yang dikeluarkan oleh lembaga untuk menahan efek negatif Covid-19 yang lebih dalam. Sementara untuk faktor ketiga adalah, pelonggaran atau ketersediaan ruang bagi kebijakan yang sewaktu-waktu akan dibutuhkan dalam menghadapi tantangan Covid-19.
Dalam riset tersebut, Morgan Stanley juga mengungkapkan tentang negara-negara yang ada di grup peringkat ketiga, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, serta Hongkong. Negara-negara ini diprediksi akan kembali ke perekonomiannya sebelum Covid-19 pada kuartal II-2021.
Sementara itu, China menduduki peringkat pertama negara dengan pemulihan ekonomi tercepat. Morgan Stanley menjelaskan, “Negara Tirai Bambu memang merupakan negara yang pertama yang terkena Covid-19, tetapi juga akan menjadi negara pertama yang bisa keluar dari belenggu Covid-19. Perekonomian China diprediksi bisa kembali ke sebelum Covid-19 pada kuartal III-2020”.
Sebelumnya, media asal AS, Politico, meramal Indonesia selamat dari resesi ekonomi. Pada hari Senin (1/6/2020) yang lalu Politico menulis “Indonesia berpotensi terhindar dari resesi, namun respons Indonesia terhadap virus corona pada 17 ribu pulaunya telah kacau”. Politico juga menyoroti soal penyebaran virus corona yang masif di DKI Jakarta. Apalagi di tengah penyebaran itu, pemerintah hanya melakukan pembatasan aktivitas masyarakat secara ringan.
Mengutip dari laman Politico, mereka memetakan kinerja 30 negara terkemuka di dunia dengan mengelompokkannya berdasarkan hasil kinerja di sektor kesehatan dan sektor ekonomi. Mereka juga membatasi pembatasan perdagangan, pembatasan interaksi sosial ringan, sedang, atau berat dari setiap negara.
Hasilnya adalah, Indonesia masuk dalam kategori negara-negara dengan pembatasan ringan. Itu artinya, kategori ini memungkinkan sebagian besar bisnis, kantor, dan sekolah tetap buka, namun dengan kapasitas yang berkurang. Untuk acara besar memang telah dibatasi serta penerapan syarat tambahan untuk bisnis yang tetap beroperasi.
Meskipun demikian, riset Politico juga mengamati langkah Indonesia dalam menangani penyebaran virus Covid-19. Mereka menilai penanganan wabah penyakit ini oleh Indonesia adalah kacau.
- Menggunakan Pola Quasimodo Forex untuk Trading Reversal - Desember 10, 2024
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024