Crypto

Platform Coinbase PHK 20% Karyawan, Kripto Makin Suram?

Platform Coinbase PHK 20% Karyawan, Kripto Makin Suram?

Platform Coinbase PHK 20% Karyawan, Kripto Makin Suram?

Platform Coinbase kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 950 karyawan. Sekadar informasi, tujuh bulan sebelumnya, Coinbase juga telah melakukan hal yang sama terhadap 1.100 karyawannya. Keputusan PHK tersebut diambil setelah perusahaan terpukul imbas terjunnya harga kripto dalam beberapa waktu belakangan.

Coinbase mengatakan di situs web-nya bahwa mereka memiliki lebih dari 4.700 karyawan, sehingga kehilangan sekitar seperlima dari stafnya. Meskipun mengakui bahwa beberapa faktor yang mengakibatkan PHK berada di luar kendali perusahaan. Namun CEO Coinbase Brian Armstrong menuturkan bahwa dirinya bertanggung jawab.

Armstrong juga berharap bahwa harga kripto dapat mulai kembali stabil. Kejatuhan kripto telah menyebabkan krisis kepercayaan di pasar kripto di mana banyak investor mulai meninggalkan platform tersebut. Diketahui bahwa pasar aset cryptocurrency telah terguncang dalam beberapa bulan terakhir setelah runtuhnya salah satu pemain industri terbesar yakni FTX.

Akibat kondisi industri dan memburuknya bisnis, saham Coinbase kehilangan nilai hingga 86 persen sepanjang 2022. Dalam setahun terakhir, harga saham Coinbase pun sudah tertekan 81,78 persen.

Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!

Mengenal Platform Coinbase

Dikutip dari berbagai sumber, dijelaskan bahwa Coinbase adalah sebuah platform perdagangan sekaligus dompet mata uang kripto, asal Amerika Serikat yang diluncurkan pada Juni 2012 silam. Dan Coinbase disebut sebagai sebuah platform mata uang kripto populer karena memiliki antarmuka yang intuitif dan ramah bagi pemula.

Sebagi platform perdagangan uang kripto, pengguna bisa membeli, mengelola, dan menjual mata uang kripto yang dimilikinya. Pengguna bisa dengan mudah membeli mata uang kripto dengan rekening bank atau debit card. Selain itu, Coinbase juga menyediakan layanan dompet digital yang bisa digunakan pengguna untuk menyimpan berbagai aset kripto termasuk NFT.

Menurut situs resminya, platform ini sudah beroperasi di 100 negara dan telah memiliki 56 juta pengguna terverifikasi, naik dari angka 43 juta di akhir 2020, dan 32 juta pada 2019. Platform ini mendukung 50 jenis cryptocurrency, termasuk Bitcoin (BTC), Bitcoin Cash (BCH), Ethereum (ETH), Ethereum Classic (ETC), hingga Litecoin (LTC). Ada pula mata uang kripto Basic Attention Token (BAT), 0x (ZRX) and USD Coin (USDC) yang tersedia di beberapa wilayah tertentu.

Meski populer di kalangan investor cryptocurrency, Coinbase juga tak luput dari kontroversi. Beberapa trader kripto tidak terlalu menyukai praktik Coinbase. Hal ini lantaran biaya administrasi yang dikenakan Coinbase ketika melakukan jual-beli kripto dinilai terlalu tinggi. Disebutkan, Coinbase mengenakan biaya 0,5 persen, sementara platform lainnya mengenakan biaya dari 0,05 persen hingga 0,1 persen.

Baca Juga: Fenomena Crypto Winter di 2022 dan Nasib Kripto di 2023

Coinbase Bukan Satu-satunya yang Lakukan PHK

Diberitakan sebelumnya, pada hari Jumat (6/1/2023), perusahaan kripto Huobi umumkan PHK terhadap 20 persen karyawan globalnya. Sebagaimana diketahui, Huobi merupakan salah satu bursa kripto terbesar secara global. Menurut data dari CoinGecko, dituliskan bahwa Huobi menangani sekitar US$ 370 juta (Rp 5,7 triliun) volume perdagangan dalam satu hari.

Anggota Dewan Penasihat Huobi, Justin Sun mengatakan jika keadaan pasar aset kripto saat ini, perusahaan akan mempertahankan tim yang sangat ramping ke depannya. Sun menambahkan, dengan keadaan bear market saat ini, tim yang sangat ramping akan dipertahankan ke depan. Optimalisasi personel bertujuan untuk menerapkan strategi merek, mengoptimalkan struktur, meningkatkan efisiensi, dan kembali ke tiga besar.

Sebelumnya lagi, perusahaan pinjaman kripto Genesis Trading, yang merupakan bagian dari Digital Currency Group (DGC) milik Barry Silbert juga melakukan PHK. Tercatat jumlah karyawan yang kena PHK sebesar 30%. Genesis menghadapi tekanan kuat dari kreditur serta ancaman kebangkrutan. Melansir dari CNBC, hari Sabtu (7/1/2023), tahun lalu Genesis sudah memangkas 20% karyawannya dan mengganti CEO.

Pengurangan terbaru terjadi sehari setelah CEO interim Derar Islim mengatakan kepada klien, bahwa Genesis membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan krisis keuangannya. Genesis melibatkan para profesional kebangkrutan tak lama setelah runtuhnya crypto exchange FTX dan saudaranya hedge fund Alameda Research.

Bahkan dalam sebuah catatan di sepanjang tahun 2022, setidaknya sudah terdapat lima perusahaan kripto yang mengalami kebangkrutan. Dimana diketahui, bahwa bisnis kripto dianggap tidak memiliki kestabilan yang pasti. Selain itu, market crypto juga rentan terhadap sentimen makro ekonomi dan fase crypto winter.

Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Kripto yang Bangkrut di 2022!

Benny SR
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top