Crypto

Platform Kripto Voyager Berencana Pulihkan Akses Setoran Tunai

Platform Kripto Voyager Berencana Pulihkan Akses Setoran Tunai

Platform Kripto Voyager Berencana Pulihkan Akses Setoran Tunai

Platform kripto Voyager Digital membagikan kabar terbaru pada hari Jumat (5/8/2020) lalu. Yakni akan berencana untuk memulihkan akses ke setoran tunai pada 11 Agustus 2022 mendatang. Untuk informasi, rencana ini merupakan langkah pertama perusahaan dalam mengembalikan hingga USD 270 juta atau Rp 4,02 triliun dalam mata uang fiat kepada pelanggannya.

Diketahui, bahwa rencana tersebut muncul setelah Voyager Digital, yang sedang melalui proses kebangkrutan, memperoleh persetujuan pengadilan Kamis (5/8/2020). Dimana pada keputusan itu adalah untuk menghormati permintaan penarikan dolar pelanggan dari Metropolitan Commercial Bank, di mana Voyager memiliki rekening deposito.

Dalam sebuah unggahan blog, Voyager mengatakan bahwa butuh 5 hingga 10 hari untuk memproses permintaan pengembalian. Dalam sumber yang sama, dikatakan bahwa Voyager sedang mengejar proses restrukturisasi mandiri dalam upaya untuk memaksimalkan nilai kripto pada platform.

Baca Juga: Black Swan: Pengertian dan Efeknya Pada Cryptocurrency

Platform Kripto Voyager Lebih Dulu Ajukan Kebangkrutan

Diberitakan sebelumnya, Voyager Digital menyerah pada volatilitas pasar. Bahkan pada hari Rabu (6/7/2022), pihak Voyager mengumumkan terkait pengajuan kebangkrutan. Dengan demikian, Voyager menjadi tambahan korban dari penurunan harga yang terus mengguncang di sektor cryptocurrency.

Mengutip dari Channel News Asia pada hari Kamis (7/7/2022), diketahui bahwa Voyager berkembang pesat selama pandemi Covid 19 melanda dunia. Bahkan Voyager berhasil menarik banyak investor dengan perjanjian suku bunga tinggi sekaligus akses mudah ke peminjaman.

Tetapi, seperti yang dapat dilihat, bahwa harga anjlok aset cryptocurrency di waktu belakangan ini telah merugikan pemberi pinjaman. Dan pada akhirnya membuat perusahaan seperti Voyager Digital berada di ambang kehancuran.

Voyager telah mengajukan kebangkrutan Bab 11, hanya empat hari setelah menangguhkan semua operasi. Perusahaan yang berbasis di Toronto itu mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada hari Selasa (5/7/2022) di New York. Dan Voyager diperkirakan memiliki lebih dari 100.000 kreditur dan aset sekitar $1 miliar hingga $10 miliar.

Baca Juga: Apakah Perbedaan Crash dan Koresksi dalam Trading Crypto?

Ramalan Buruk IMF Soal Kripto

Setidaknya ada empat pengembang dan hedge fund kripto yang bangkrut tahun ini. Yakni Celsius Network, Three Arrows Capital atau 3AC, Compass Mining, dan Voyager Digital Ltd. Dan terkait dengan hal ini, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi akan ada lebih banyak proyek cryptocurrency gagal ke depan.

Menurut Direktur Pasar Moneter dan Modal IMF Tobias Adrian, jenis kripto yang paling berpotensi gagal yakni stablecoin. Mengutip Investopedia, dijelaskan bahwa stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dibuat untuk menawarkan harga stabil dan didukung oleh aset cadangan. Adrian bahkan memprediksi ada lebih banyak proyek kripto yang bangkrut, terutama di tengah ancaman resesi.

“Jika resesi terjadi, cryptocurrency dan aset berisiko lainnya akan berada di bawah tekanan jual lebih lanjut”, katanya.

“Mungkin ada kegagalan lebih lanjut dari beberapa penawaran koin, khususnya stablecoin algoritmik yang paling terpukul, dan ada yang lain yang bisa gagal”, imbuhnya.

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top