Crypto

Black Swan: Pengertian dan Efeknya Pada Cryptocurrency

Black Swan: Pengertian dan Efeknya Pada Cryptocurrency

Black Swan: Pengertian dan Efeknya Pada Cryptocurrency

Secara tidak langsung, ada banyak investor kripto yang menyadari bahwa cryptocurrency memiliki sejumlah risiko. Hal ini karena kripto memiliki pasar yang sangat bergejolak atau fluktuatif. Namun tahukah Anda bahwa kripto juga memiliki risiko lain yang disebut dengan istilah Black Swan?

Anda mungkin akan bertanya-tanya, mengapa disebut dengan Black Swan? Untuk itu, pada artikel kali ini kami akan mencoba mengulas dengan singkat tentang Black Swan. Untuk itu, silahkan Anda menyimak artikel ini hingga tuntas. Diharapkan, dengan membaca ulasan ini, wawasan Anda mengenai dunia aset cryptocurrency akan semakin bertambah.

Baca Juga: IMF Peringatkan Potensi Kegagalan Kripto Akan Berlanjut

Memahami Pengertian Black Swan

Dikutip dari sejumlah sumber, istilah Black Swan atau angsa hitam diciptakan pada abad ke-17 oleh filsuf Skotlandia David Hume. Kata tersebut merujuk untuk menunjukkan masalah induksi, yaitu kesalahan proses penalaran induktif.

Dan istilah ini kemudian dipopulerkan oleh ekonom, penulis, profesor di Universitas (NYU) dan mantan pialang Wall Street. Yakni, Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya “The Black Swan: The Impact of the Highly Improbable” pada tahun 2007.

Pada dasarnya, istilah Black Swan merupakan peristiwa tidak terduga yang memiliki pengaruh yang signifikan. Peristiwa ini sendiri memiliki tiga karakteristik utama, yaitu kelangkaan, memiliki dampak ekstrim, dan prediktabilitas retrospektif (baru dipahami setelah kejadian).

Sementara itu, mengutip investopedia, contoh peristiwa Black Swan yang terjadi dalam dunia cryptocurrency adalah tindakan tegas pada perdagangan cryptocurrency. Atau platform pertukaran tertentu oleh pemerintah di suatu negara yang dapat membuat harga aset jatuh.

Baca Juga: Mengenal FOMO pada Kripto dan Bahaya Besarnya

Zipmek Menjadi Korban

Diketahui bahwa sejumlah aset kripto mengalami penurunan harga yang dramastis. Bahkan kondisi tersebut telah berhasil menguras kapitalisasi pasar mata uang digital sekitar US$ 1,83 triliun pasca mencapai puncaknya pada November tahun lalu.

Kondisi ini bahkan sempat membuat sejumlah perusahaan yang menggeluti bisnis kripto juga terdampak. Salah satunya adalah bursa kripto Zipmex yang diberitakan sempat menghentikan sementara akses penarikan dana pada hari Rabu (20/7/2022) lalu. Bahkan pihak Zipmex pun memberikan keterangan memalui akun Instagram resminya terkait hal ini.

“Ada beberapa kondisi di luar kendali kami, termasuk gejolak pasar, rangkaian peristiwa Black Swan dan masalah keuangan dari rekan bisnis. Kami telah menimbang untuk menangguhkan sementara fitur penarikan dana hingga pemberitahuan selanjutnya”, tulis pengumuman tersebut.

“Kami memohon maaf atas situasi ini dan berharap Anda berkenan untuk memahami dan bersabar dalam waktu ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi tim customer support kami melalui fitur live chat yang tersedia 24/7″, lanjut keterangan tersebut.

Baca Juga: Harga Belum Menentu, Perusahaan Kripto Mulai Bangkrut?

Lita Alisyahbana
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Memahami Bullish dan Bearish pada Aset Kripto

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
To Top