Crypto

Warren Buffet Wanti-wanti Jangan Beli Bitcoin. Mengapa?

Warren Buffet Wanti-wanti Jangan Beli Bitcoin. Mengapa?

Warren Buffet Wanti-wanti Jangan Beli Bitcoin. Mengapa?

Jangan asal membeli Bitcoin. Hal ini dikatakan oleh Warren Buffet. Mengapa? Untuk diketahui, Buffet, yang merupakan investor kawakan dan CEO Berkshire Hathaway mengaku jika dirinya tak tertarik membeli Bitcoin.

Seperti yang diketahui, bahwa harga Bitcoin terus melambung tinggi saat ini. Meski begitu, Buffet mengatakan bahwa mata uang digital paling populer itu tidak menghasilkan apa-apa.

Jika melihat pada data 5 tahun terakhir, Bitcoin telah mengalami peningkatan hingga lebih dari 2000%. Tetapi di waktu belakangan ini, Bitcoin mengalami tren menurun namun tetap menjadi koin crypto terbesar.

Buffet mengatakan, “Jika Anda memberi tahu saya bahwa Anda memiliki semua Bitcoin di dunia dan Anda menawarkannya kepada saya seharga USD 25, saya tidak akan menerimanya karena apa yang akan saya lakukan dengannya?”

“Saya harus menjualnya kembali kepada Anda dengan satu atau lain cara. Itu tidak akan melakukan apa-apa”, katanya lagi.

Baca Juga: Tiga Nasihat Warren Buffet untuk Investor Pemula

Sementara itu, Buffett justru lebih tertarik memiliki dua aset produktif lain yakni lahan pertanian dan dan apartemen. Menurutnya, kedua aset tersebut justru lebih produktif dibandingkan memiliki Bitcoin.

Warren Buffet Soal Tanah Pertanian dan Apartemen VS Beli Bitcoin

Tanah Pertanian

Buffet memang dikenal bukan sebagai investor pertanian, meski begitu dia melihat nilai aset yang penting terkait sektor ini. Dapat dikatakan, bahwa jika Anda memiliki tanah pertanian, maka Anda memiliki aset berwujud yang menghasilkan makanan.

Bagaimana pun, antara pertanian dan Bitcoin adalah dua hal yang berbeda. Bitcoin sendiri mulai muncul pada 2009 lalu. Sementara komunitas pertanian telah terbentuk sekitar 10.000 tahun yang silam.

Terkait hal ini, Buffet mengatakan, “Jika Anda mengatakan, untuk bunga 1% di semua lahan pertanian di Amerika Serikat, bayar grup kami US$ 25 miliar, saya akan menulis cek kepada Anda sore ini”.

Apartemen

Bangunan apartemen merupakan aset lain yang Buffett tidak keberatan memilikinya dengan harga yang tepat.

Ia menjelaskan, “(Jika) Anda menawari saya 1% dari semua rumah apartemen di negara ini dan Anda menginginkan USD 25 miliar lagi, saya akan menulis cek kepada Anda. Ini sangat sederhana”.

Meski ekonomi tengah dilanda resesi, tapi orang-orang tetap membutuhkan tempat tinggal. Dengan harga real estat yang naik ke tingkat yang tidak terjangkau di banyak bagian negara, menyewa apartementelah menjadi satu-satunya pilihan bagi banyak orang.

Baca Juga Aset Kripto Layak Menjadi Investasi Masa Depan?

Bagaimana Prediksi Bitcoin di Masa depan?

Dikutip dari Coinbase, Selasa (10/5/2022) pukul 8.40 WIB harga Bitcoin cs dalam pasar 24 jam terakhir turun jauh sebesar 12,48%. Harga Bitcoin turun 10,00% menjadi Rp 446 juta. Harga tersebut sangatlah jauh menurun, jika dibandingkan pada hari Senin (9/5/2022) kemarin yang masih di angka Rp 495 juta.

Untuk informasi, harga Bitcoin mengalami penurunan secara beruntun. Setidaknya harga Bitcoin mengalami sebanyak tujuh kali dalam delapan hari berturut-turut. Akibatnya, para trader waspada harga Bitcoin bisa amblas ke US$ 32 ribu dan keluar dari kisaran rata-rata nilainya sepanjang tahun ini.

Sedangkan pada pekan kedua Mei 2022, harga Bitcoin dan mata uang kripto jajaran teratas masih terus melanjutkan penurunan. Beberapa kripto yang sempat menguat tipis, harus kembali merosot ke zona merah.

Perkara Bitcoin akan mencapai nilai rekor tertinggi atau justru semakin ambles, adalah menjadi hal yang menarik untuk ditunggu. Hingga pada waktu yang ditunggu tersebut, yang dapat dilakukan hanyalah menanti dan memantau.

William Adhiwangsa
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top