Finansial

Resesi Ekonomi dan Tanda-Tandanya

Pengamat ekonomi sering mengatakan adanya resesi dalam perekonomian suatu negara apabila ada krisis global yang besar. Mungkin hal ini patut untuk dikhawatirkan, tapi sayangnya tidak banyak yang tahu apa itu resesi ekonomi. Walaupun resesi ekonomi adalah bahasa ekonomi yang penting untuk diketahui. Karena selain untuk menambah informasi, seseorang juga bisa berjaga-jaga.

Pengertian Resesi Ekonomi

Masuk ke pembahasan utama yakni apa itu sebenarnya resesi ekonomi. Secara sederhana resesi ekonomi adalah kelesuan atau penurunan yang terjadi pada aktifitas ekonomi di suatu negara. Sedikit lebih meningkat bahwa resesi adalah ketika ekonomi mengalami selisih yang mencolok dalam aktivitas ekonomi. Jadi ada perbedaan yang signifikan dalam hal pengeluaran serta pemasukan.

Banyak orang yang berpendapat bahwa terjadinya resesi itu ketika PDB tidak menunjukan kenaikan yang signifikan bahkan cenderung menurun selama dua quartal berturut-turut. Tapi sebenarnya resesi ini sedari awal jika diurut dan diamati bisa ketahuan bahkan sebelum laporan gdp tahunan keluar. Hal ini bisa dilihat dimana harga-harga mengalami naik dan turun yang sangat signifikan dan tidak stabil.

Efek berbahaya dari resesi ekonomi adalah sifatnya yang domino. Karena resesi ini mencakup lima faktor besar ekonomi yakni tenaga kerja, investasi, pendapatan, daya beli masyarakat, dan keuntungan perusahaan. Apabila semua lima faktor besar itu mengalami penurunan, maka akan berimbas pada harga. Lalu nantinya harga tersebut akan berimbas terhadap pendapatan gdp yang menurun.

Resesi Ekonomi dan Tanda-Tandanya

Resesi Ekonomi dan Tanda-Tandanya

Tanda-Tanda dari Resesi Ekonomi

Seperti yang dibilang sebelumnya bahwa sebenarnya resesi ekonomi itu bisa dipantau dan dilihat bahkan sebelum laporan gdp tahunan keluar. Hal ini dikarenakan ada tanda-tanda yang bisa dilihat oleh semua orang bahkan orang awam sekalipun. Sehingga masyarakat bisa waspada dan mempersiapkan diri lebih awal apabila nantinya akan terjadi peristiwa resesi ekonomi.

1. Pertumbuhan Ekonomi Lesu

Hal pertama yang bisa menjadi tanda-tanda paling jelas adalah lesu nya pertumbuhan ekonomi. Dimana selama dua quartal terakhir ekonomi sama sekali tidak menunjukan pergerakkan bahkan terkesan stuck. Apabila hal ini sudah terjadi, maka bisa dipastikan bahwa negara tersebut mengalami resesi pada aktifitas ekonominya. Sehingga masyarakat bisa mewaspadai hal ini lebih awal.

2. Lebih Banyak Barang Impor Dibandingkan Ekspor

Apabila nilai impor jauh-jauh lebih tinggi meninggalkan nilai ekspor dibelakangnya, maka ini juga merupakan suatu tanda dari terjadinya resesi ekonomi. Hal ini dikarenakan apabila nilai impor suatu negara jauh lebih tinggi dibandingkan nilai ekspornya maka bisa mengakibatkan defisit pada anggaran negara tersebut. Hal yang menjadi awal terjadinya resesi ekonomi.

3. Tingkat Pengangguran Tinggi

Tingkat PHK yang tinggi di suatu negara juga bisa menjadi pertanda bahwa sebenarnya perekonomian di negara tersebut sedang lesu. Hal ini akan memancing efek domino seperti yang telah disinggung sebelumnya. Dimana seseorang yang tidak memiliki pekerjaan tentu tidak memiliki daya untuk membeli sesuatu. Akibatnya daya beli pada negara tersebut rendah dan mengakibatkan keuntungan perusahaan menurun.

4. Harga yang Tidak Stabil

Terakhir adalah harga-harga yang ada dalam negara tersebut sama sekali tidak stabil. Nanti pada satu waktu, harga bisa menaik tinggi atau inflasi, dan pada waktu berikutnya bisa mengalami deflasi atau penurunan harga. Hal ini dikarenakan ketika inflasi terlalu tinggi, maka masyarakat tidak akan sanggup menjangkaunya. Tapi jika terlalu rendah, maka perusahaan tidak mendapat keuntungan.

Jadi ternyata resesi ekonomi adalah hal yang sering terjadi dalam dunia ekonomi. Karena pada kenyataannya banyak negara yang sudah mengalami hal ini. Bahkan resesi ekonomi ini tidak hanya menyerang negara-negara kecil saja, karena ada beberapa negara besar juga yang tercatat pernah mengalaminya. Sehingga diperlukan ke hati-harian agar suatu negara bisa bebas dari masalah ini.

Johnson Manik
2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Bubble Economy: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasi

  2. Pingback: Kekhawatiran Resesi Ekonomi dan Prediksi Nouriel Roubini

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
To Top