Bagi Anda yang sudah lama terjun ke dunia forex, istilah strategi scalping mungkin sudah tidak asing lagi. Scalping merupakan strategi trading yang mencapai puncak kepopulerannya beberapa tahun silam. Bahkan sampai saat ini strategi scalping ini juga masih banyak digunakan oleh trader, terutama trader yang bekerja di siang hari atau mereka yang memilih trading sebagai pekerjaan utama.
Meski strategi ini dapat memberi keuntungan yang menjanjikan, namun tahukah Anda bahwa terdapat pantangan dalam strategi scalping yang harus Anda pahami dan hindari? Untuk itu, pada kesempatan ini mari membahas mengenai strategi scalping dan 5 pantangannya tersebut sebagai media belajar Anda terkait dunia trading forex. Berikut penjelasan lengkapnya!
Pengertian Strategi Scalping
Dalam trading forex, strategi scalping dijelaskan sebagai metode dimana seorang trader mengambil keuntungan kecil secara berkala dengan cara membuka dan menutup posisi beberapa kali dalam sehari. Dengan cara ini, trader mencoba untuk mendapatkan profit pada saat pergerakan cepat terjadi.
Seorang scalper (sebutan bagi pelaku teknik scalping) akan beraksi dengan cepat ketika perilisan data ekonomi. Juga terhadap berita signifikan yang mempengaruhi pergerakan ekonomi berlangsung. Teknik forex scalping juga dikenal sebagai gaya trading praktis karena memakan waktu singkat.
Baca Juga: Panduan Strategi Forex Scalping Dengan Candlestick 1 Menit
Pada umumnya hanya trader handal yang menggunakan metode tersebut sebab sudah berpengalaman. Tantangan investasi mata uang asing tentu sudah banyak dilalui sehingga mereka hafal betul bagaimana solusi paling tepat. Secara prakteknya, strategi scalping adalah strategi trading yang cukup populer bagi banyak trader, karena metode strategi scalping ini menciptakan banyak peluang trading di hari yang sama.
Dan popularitasnya sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa strategi scalping memberi peluang sinyal masuk yang jauh lebih besar dibandingan dengan strategi trading lainnya. Selama proses scalping, seorang trader biasanya tidak mendapatkan lebih dari 10 pips. Ataupun kehilangan lebih dari 7 pips dalam setiap tradingnya, demikian juga perihal spread.
Pantangan Strategi Scalping
Setelah Anda memahami dengan baik mengenai strategi scalping, maka kini saatnya Anda mempelajari terkait pantangan tentang strategi tersebut. Dan berikut ulasannya!
1. Slippage dan Gap
Di forex, istilah slippage mengacu pada saat ketika ada perbedaan antara harga yang diinginkan oleh trader saat melakukan order dengan harga sesungguhnya dimana order dieksekusi. Terjadinya slippage dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keterlambatan harga atau keterlambatan jaringan. Dan volatilitas pasar (seperti gapping), ukuran order trading, likuiditas pasar serta masalah-masalah yang saling terkait di atas.
Sementara itu, isitlah gap pada forex dijelaskan sebagai celah diantara penutupan candle yang satu dengan pembukaan candle yang berikutnya. Gap biasa terjadi karena terlalu banyak dan membanjirnya order beli atau jual. Sehingga gap ini mencerminkan potensi kekuatan pergerakan yang akan terjadi kemudian. Dan gap juga sangat sering terjadi selama rilis berita.
Untuk diketahui, kedua faktor tersebut merupakan hal yang perlu Anda hindari ketika menggunakan strategi scalping. Hal ini karena slippage dan gap, dapat membuat posisi bisa tiba-tiba mengalami floating minus cukup jauh dari level pembukaan.
2. Likuiditas yang Rendah
Pengertian likuiditas dalam forex dijelaskan sebagai ukuran dari keaktifan pasar. Dan likuiditas atau keaktifan pasar tersebut tergantung pada volume perdagangan juga berapa banyak pedagang yang melakukan transaksi. Pun likuiditas dapat memberikan kemudahan transaksi, di mana trader bisa bertransaksi secara cepat sesuai harga yang di-order, dengan harga yang stabil dan pencairan produk yang mudah dan cepat.
Tetapi seperti yang diketahui, strategi scalping menuntut trader untuk bergerak cepat dengan pergerakan pasar yang sangat volatile. Untuk itu, salah besar jika Anda menerapkan strategi scalping ini dengan memilih aset yang berlikuiditas rendah. Pasalnya, likuiditas yang rendah akan merugikan trader dengan munculnya slippage atau gap.
3. Over Leverage
Konsep leverage memang sangat menguntungkan dalam trading forex dan futures (komoditi, cfd) namun juga bisa berbahaya jika Anda kurang berhati-hati dalam menggunakannya. Terutama bila Anda menggunakan leverage yang sangat tinggi (over leverage).
Dan tentunya, leverage yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan efek bahaya ketika Anda menggunakan strategi scalping. Misal Anda sedikit saja salah dalam perhitungan, maka bukan mustahil jika akun Anda akan mudah terkena margin call.
Baca Juga: Inilah 5 Indikator Scalping Terbaik untuk Trader Pemula
4. Overtrading
Sekadar informasi, istilah overtrading sudah lebih dulu dikenal dalam trading saham. Tetapi dalam forex sendiri juga tak luput dari resiko overtrading. Hal inilah yang kemudian membuat istilah ini dikenal dan digunakan dalam trading forex. Overtrading sendiri digunakan untuk mendeskripsikan tindakan para trader forex yang terlalu banyak membuka posisi.
Dan memang dalam strategi scalping diperbolehkan untuk membuka posisi-posisi yang agresif. Meski demikian, bukan berarti hal tersebut memperbolehkan Anda untuk bertrading tanpa perhitungan dan kontrol risiko. Penting untuk dicatat, bahwa penyebab terbesar dari overtrading ini adalah emosi dari diri trader itu sendiri. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam membuka posisi-posisi baru.
5. Sinyal Palsu
Mungkin sering kali Anda terpancing pada sinyal palsu. Dengan begitu, yang selanjutnya terjadi adalah Anda mendapat rugi karena loss. Sinyal palsu tidak hanya berhasil memancing trader pemula, bahkan trader-trader yang sudah sering melakukan trading pun tidak luput dari ini. Jebakan sinyal palsu biasanya dapat terjadi karena para trader terlalu banyak menggunakan indikator. Juga noise yang dapat mengakibatkan kebingungan dan kepanikan.
Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu Anda catat dan perhatikan. Pertama, Anda harus trading dengan konsisten. Kedua, Anda harus mewaspadai berita. Ketiga, Anda harus memahami letak support resistance. Dan yang terakhir, Anda harus mengurangi overtrading.
Kesimpulan
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai strategi scalping dan 5 pantangan yang harus Anda pahami dan hindari. Sama seperti strategi forex yang lainnya, strategi scalping pun tidak luput dari kelebihan dan kekurangan. Intinya, scalping di pasar forex memerlukan analisis yang konstan dan menempatkan beberapa order, yang dapat sebagai penuntun saat pekerjaan penuh waktu.
Dan strategi scalping telah terbukti menjadi strategi trading yang sangat efektif. Bahkan bagi mereka yang menggunakannya murni sebagai strategi tambahan. Dan penting untuk Anda pahami bahwa strategi scalping adalah sebuah kerja keras.
Baca Juga: Panduan Bertrading dengan Teknik Scalping Level Master
Semoga artikel ini bermanfaat…
- 5 Alasan Mengapa Mindset Trading Lebih Penting daripada Strategi dalam Forex - Desember 8, 2024
- Averaging Trading Forex: Strategi Menambah Profit dan Mengurangi Kerugian - Desember 6, 2024
- Bagaimana Cara Mendeteksi Money Game Berkedok Forex? - Desember 5, 2024
Pingback: Teknik Strategi Scalping 5 Menit Menggunakan Bollinger Bands
Pingback: Menerapkan Indikator Bollinger Bands untuk Teknik Scalping
Pingback: 5 Kunci Maksimalkan Strategi Scalping dalam Forex
Pingback: Penerapan Indikator Moving Average dalam Strategi Scalping