Langkah dari El Salvador sebagai negara pertama yang menetapkan mata uang kripto Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dikabarkan ditentang oleh Bank Dunia.
Bank Dunia menolak permintaan dari El Salvador untuk membantu negara tersebut mewujudkan Bitcon sebagai alat pembayaran yang sah dengan alasan lingkungan dan transparansi. Lembaga pinjaman internasional itu menyoroti tentang kekhawatiran atas transparansi dan dampak terhadap lingkungan dari akibat penambangan Bitcoin.
Mengutip dari Yahoo Finance hari Kamis (17/6/2021) lalu, juru bicara Bank Dunia mengatakan, “Kami berkomitmen untuk membantu El Salvador dalam berbagai cara termasuk untuk transparansi mata uang dan proses regulasi. Sementara pemerintah memang mendekati kami untuk meminta bantuan pada Bitcoin, ini bukan sesuatu yang dapat didukung oleh Bank Dunia mengingat kekurangan lingkungan dan transparansi”.
Pada Rabu 16 Juni 2021, Alejandro Zelaya selaku Menteri Keuangan El Salvador mengatakan, bahwa negaranya telah meminta bantuan teknis dari perbankan untuk menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah secara paralel bersama dolar Amerika Serikat.
Melihat keputusan yang diberikan Bank Dunia, Pemerintah El Salvador masih belum menanggapinya secara resmi. Meski demikian, Menteri Keuangan menegaskan, bahwa negosiasi yang sedang berlangsung dengan International Monetary Fund telah menemukan titik temu.
Namun, pihak IMF menegaskan bahwa melihat adanya masalah ekonomi makro, keuangan dan hukum dengan adopsi Bitcoin di negara tersebut. Tidak menentang implementasi Bitcoin, IMF juga enggan menanggapi berita yang tengah beredar.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, El Salvador dikabarkan telah menyetujui uang kripto paling populer yakni Bitcoin, sebagai alat pembayaran yang sah setelah Kongres menyetujui proposal Presiden Nayib Bukele untuk mengadopsi cryptocurrency. Pada Konggres tersebut, mayoritas anggota parlemen setuju dengan permintaan sang presiden.
Langkah ini menjadikan El Salvador sebagai negara pertama di dunia yang secara resmi mengadopsi mata uang digital itu. Bitcoin akan digunakan di negara tersebut bersama dengan dolar AS, mata uang resmi El Salvador.
Sementara itu, anggota kongres Panama, Gabriel Silva berencana mengajukan RUU terkait mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah dan menciptakan insentif pajak untuk bisnis terkait hal ini.
Hal ini didasari dari keputusan Presiden El Salvador, Nayib Bukele terkait penggunaan mata uang kripto paling populer tersebut. Dalam akun Twitter miliknya, Silva mengatakan jika Panama ingin menjadi pusat teknologi dan kewirausahaan sejati, sehingga harus mendukung cryptocurrency atau uang kripto.
Melansir dari Coindesk hari Jumat (18/6/2021) Silva menulis, “Saya menemukan proyek El Salvador positif, ambisius, menarik, dan dengan penerimaan yang baik”.
Sebagai tambahan informasi, di bulan ini Silva dan timnya akan mengumpulkan komentar dari berbagai pihak, termasuk pengacara, pengguna Bitcoin, perusahaan terkait kripto dan pejabat pemerintah. Panama adalah negara Amerika Latin terbaru yang memperdebatkan cryptocurrency atau uang kripto.
Bergabung dengan Paraguay dan El Salvador, Bitcoin kabarnya akan diakui sebagai alat pembayaran yang sah di awal Juli. Namun, Silva tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang spesifik RUU tersebut. Ia mengaku akan menentukan isinya setelah berbicara dengan para pemangku kepentingan.
- Bisakah Trading Emas Online dengan Cara Forex? - September 11, 2024
- Pentingnya Memahami Risk Management Tools Bagi Trader Pemula - September 5, 2024
- 8 Mata Uang Forex Paling Berpengaruh yang Wajib Anda Ketahui - Agustus 29, 2024