Dalam kabar yang terbaru, bursa kripto FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada otoritas Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/11/2022) waktu setempat. Bahkan Sam Bankman-Fried yang merupakan CEO FTX mengundurkan diri dari jabatannya terkait masalah ini.
Mengutip dari Reuters, diketahui bahwa platform perdagangan mata uang digital ini telah berjuang untuk mengumpulkan dana guna mencegah kebangkrutan. Pasalnya, para investor bergegas menarik US$ 6 miliar atau setara Rp 92,84 triliun dari FTX hanya dalam waktu 72 jam. Dan bursa kripto kompetitor, Binance membatalkan kesepakatan penyelamatan yang diusulkan pekan ini.
FTX yang berafiliasi dengan Alameda Research dan sekitar 130 perusahaan lain telah memulai proses pengajuan Chapter 11 di Delaware, AS. Runtuhnya bursa kripto FTX yang disebut mendadak ini cukup mengejutkan. Dimana FTX sebelumnya mampu mengumpulkan 400 juta dolar AS dari investor pada bulan Januari.
Dalam pengajuan kebangkrutan setebal 23 halaman, FTX mengindikasikan memiliki lebih dari 100.000 kreditur. Dan aset dalam kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 50 miliar, serta kewajiban dalam kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 50 miliar.
Baca Juga: Benarkah Kiamat Kripto Di Depan Mata?
Dana Nasabah Rp 15,5 Triliun Hilang
Dikabarkan jika uang nasabah bursa kripto FTX hilang hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 15,5 triliun. Dikutip dari Reuters, hari Sabtu (12/11/2022), seorang sumber menyebutkan FTX saat ini berada di ambang masalah dan menuju kehancuran.
Pendiri FTX Sam Bankman-Fried diam-diam disebut mentransfer US$ 10 miliar uang nasabah FTX ke perusahaan trading Bankman-Fried Alameda Research. Namun, Bankman-Fried membantah tuduhan penggelapan dana sebesar US$ 10 miliar itu.
“Kami tidak melakukan transfer diam-diam”, katanya tegas.
Dalam cuitannya pada Jumat, Bankman-Fried menyebut dia berupaya membenahi masalah yang terjadi di FTX. Penarikan dana besar-besaran ini terjadi setelah CEO Binance Changpeng Zhao mengumumkan akan menjual seluruh saham FTX senilai US$ 580 juta.
Setelah informasi tersebut, Bankman-Fried menggelar pertemuan dengan eksekutif FTX di Bahama Nassau untuk mengkalkulasi dana yang keluar dan berapa dana yang dibutuhkan untuk menutupi kekurangan di FTX.
Bahkan Bankman-Fried juga telah menunjukkan lembar kerja kepada kepala tim regulasi dan hukum perusahaan. Dokumen tersebut menunjukkan jika FTX telah memindahkan dana nasabah sebanyak US$ 10 miliar ke Alameda. Selain itu dokumen juga memuat jenis-jenis penggunaan uang tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Crypto Winter?
Bursa Kripto FTX Akan Bernasib Sama Seperti Voyager dan Celcius?
Beberapa pihak bertanya-tanya terkait kabar mengenai kondisi dari FTX. Mungkinkah platform ini akan bernasib sama seperti Voyager dan Celcius? Sebagaimana diketahui, pada hari Rabu (6/7/2022), platform kripto Amerika Serikat (AS) yakni Voyager Digital mengumumkan terkait pengajuan kebangkrutan.
Voyager sendiri telah mengajukan kebangkrutan Bab 11, hanya empat hari setelah menangguhkan semua operasi. Perusahaan yang berbasis di Toronto itu mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada hari Selasa di New York. Dan Voyager diperkirakan memiliki lebih dari 100.000 kreditur dan aset sekitar $1 miliar hingga $10 miliar.
Sementara itu, pada Juli 2022 lalu, perusahaan kripto asal AS yakni Celcius menyatakan bangkrut. Dalam laporan kebangkrutannya, pihak Celcius mengalami defisit US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17,9 triliun dan berutang US$ 4,7 miliar kepada para penggunanya.
Sejumlah analis mengatakan Celsius jatuh lantaran menjanjikan imbal hasil dan keuntungan besar untuk menarik investor baru. Singkatnya, perusahaan tersebut membayar keuntungan kepada investor lama dari uang pengguna baru. Bahkan dalam satu gugatan, Celsius dituduh beroperasi dengan skema Ponzi. Mereka membayar para deposan awal dengan uang yang didapat dari pengguna baru.
Baca Juga: Apakah Perbedaan Crash dan Koreksi dalam Trading Crypto?
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024