Finansial

Indonesia Akan Bergabung dengan BRICS?

Indonesia Akan Bergabung dengan BRICS?

Indonesia Akan Bergabung dengan BRICS?

Dalam kabar yang ramai diberitakan, dikabarkan bahwa Indonesia akan bergabung dengan blok negara-negara Brasil, Rusia, India, Chinda dan Afrika Selatan (BRICS). Terkait dengan kabar ini, Jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan menjelaskan hal tersebut. Menurut Jerry, keputusan Indonesia akan bergabung dengan blok tersebut masih akan melihat situasi ke depan. Tetapi dirinya juga tak menyangkal jika Indonesia ingin bergabung dengan BRICS.

“Itu kan dari dulu ada aspirasi dari negara-negara luar (mau gabung BRICS). Kita lihat progresnya karena BRICS kan salah satu kekuatan terbesar regional. Indonesia kan sangat berpotensi untuk itu”, kata Jerry pada hari Kamis (4/5/2023).

Jerry juga menambahkan, jika Indonesia telah lama ingin bergabung dengan BRICS. Tetapi dirinya enggan memberi kepastian apakah Indonesia telah mendaftar untuk bergabung dengan blok itu.

“Dari dulu itu kan. Kan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Ada yang bilang (huruf) I (dalam BRICS) harusnya ada dua yaitu India dan Indonesia”, tambahnya.

Sekadar informasi, sebelumnya, duta besar Afrika Selatan untuk BRICS, Anil Sooklal mengatakan 13 negara telah secara resmi meminta untuk bergabung dengan BRICS. Sedangkan enam negara lainnya telah meminta secara tidak resmi. Indonesia juga dilaporkan sudah tertarik bergabung dengan BRICS dan diharapkan memberi peran besar di organisasi tersebut.

Baca Juga: Morgan Stanley Ramal Ekonomi Asia Salip AS dan Eropa

Apa Itu BRICS?

Untuk informasi, BRICS adalah akronim untuk lima negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Dikutip dari berbagai sumber, singkatan BRIC, awalnya berarti Brasil, Rusia, India, dan China. Istilah ini diciptakan oleh Jim O’Neill pada tahun 2001 ketika dia menjadi kepala ekonom di bank investasi multinasional, Goldman Sachs.

Pada saat itu, keempat negara tersebut memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan label BRIC mewakili optimisme ekonomi tentang masa depan negara-negara tersebut. Penentang label tersebut mengatakan bahwa negara-negara terlalu beragam untuk dikelompokkan bersama dan sebenarnya itu hanyalah taktik pemasaran Goldman Sachs.

Tapi apa yang mungkin dimulai sebagai taktik pemasaran untuk mendorong investor telah berkembang menjadi platform kerjasama antarpemerintah yang serupa dengan G7. Dan pada tahun 2009, keempat negara bertemu untuk pertemuan puncak pertama mereka di Yekaterinburg Rusia. Dan pada tahun 2010, Afrika Selatan diundang untuk bergabung dengan grup tersebut, menambahkan “S” ke BRICS.

Kemudian pada tahun 2014, dengan modal awal sebesar 50 miliar AS, negara-negara BRICS meluncurkan Bank Pembangunan Baru sebagai alternatif dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Selain itu, mereka menciptakan mekanisme likuiditas yang disebut Pengaturan Cadangan Kontinjensi untuk mendukung anggota yang kesulitan dalam pembayaran.

BRICS dianggap sebagai saingan utama blok G7. Sejak tahun 2022, grup tersebut telah berusaha untuk memperluas keanggotaan, dan beberapa negara berkembang menyatakan minat untuk bergabung.

Baca Juga: Memahami Istilah Fenomena Bubble Economy

Siapkan Mata Uang Baru Pengganti Dollar AS

Sementara itu, dalam kabar yang terbaru, dolar AS mulai ditinggalkan oleh beberapa negara. Negara-negara aliansi BRICS sedang dalam proses menciptakan alat pembayaran baru. Mengutip media India, Livemint, Kamis (6/3/2023), Alexander Babakov berkunjung ke India. Ketika itu, Babakov mengatakan, penciptaan alat baru tersebut menjadi strategi dalam pengurangan total mata uang dolar atau euro.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa mata uang baru akan diamankan dengan emas dan komoditas lain termasuk elemen tanah jarang. Tapi detil yang dipakai belum diungkap jelas. Babakov sendiri mengatakan bakal ada pembahasan lagi di KTT BRICS Agustus 2023.

Diketahui, pada akhir Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadopsi kebijakan luar negeri baru yang menempatkan India dan China di garis depan. Pengumuman itu muncul hanya beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping mengunjungi Moskow untuk lebih memperkuat kemitraan pada Maret. Dan Babakov mengatakan bahwa BRICS akan mempresentasikan perkembangan persiapan mata uang baru pada pertemuan puncak para pemimpin BRICS tahun ini.

Tetapi, klaim tersebut masih perlu diverifikasi oleh pejabat lain dari negara-negara anggota. Dan mata uang baru ini akan membentuk kalibrasi baru yang akan menggeser dominasi dollar AS, dan langkah pertama adalah dengan transisi transaksi dalam mata uang nasional. Pertemuan KTT BRICS selanjutnya akan diadakan di Afrika Selatan pada Agustus tahun ini.

Baca Juga: IMF Beri Kode Dedolarisasi!

Benny SR
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top