Pandemi Corona menjadi salah satu dampak perekonomian dunia melemah. Tak heran jika para investor merasa resah akan terjadinya resesi ekonomi global. Di Indonesia sendiri sudah dinyatakan bahwa tahun ini pertumbuhan ekonomi akan sangat tertekan bahkan bisa mencapai 0% penurunannya.
Resesi ekonomi secara global yang kian menghantui seluruh masyarakat di dunia ini tidak lain diakibatkan karena adanya pandemi Corona. Diperkirakan bahwa Indonesia tidak akan mampu mengatasi pandemi ini lebih dari enam bulan. Selama pandemi ini pun kondisi perdagangan secara internasional hanya akan terjadi kenaikan kurang dari 30%. Industri penerbangan semakin melemah karena turunnya penumpang yang mencapai 75% akan semakin melemahkan konsumsi rumah tangga.
Tentu hal ini diharapkan tidak sampai terjadi. Harapan satu-satunya adalah adanya vaksin penangkal yang bisa membantu pertumbuhan naik setidaknya 4% nantinya. Di samping itu sudah ada dua bank investasi terbesar di AS yang menyatakan bahwa Corona menyerang perekonomian dunia dengan mengganggu aktivitas bisnis. Permintaan terus turun yang berujung pada resesi ekonomi global.
Pengertian Resesi Ekonomi
Resesi ekonomi sendiri adalah keadaan dimana perekonomian satu Negara yang tumbuh negatif selama dua kuartal atau lebih dan terjadinya berkelanjutan. Hal itu dapat dilihat dari melemahnya penjualan dan menurunnya pendapatan bisnis. Jika terus demikian kegiatan ekonomi tidak akan bisa berkembang. Resesi ekonomi ini bisa terjadi karena banyak faktor.
Untuk saat ini banyak Negara yang sedang mengalami resesi sehingga dinamakan resesi ekonomi global akibat adanya serangan Corona hampir di seluruh dunia. Resesi ekonomi ini cukup membuat khawatir para investor.
Penyebab Resesi Bukan Hanya Pendemi
Resesi yang diakibatkan dari adanya pandemi bukan sekali ini saja tapi sudah berulang kali terjadi. Ada dua kejadian flu yang berakhir dengan kondisi ekonomi dunia yang merosot. Flu pertama yang berujung pada resesi adalah flu rusia yang terjadi di tahun 1889 hingga 1890, memakan korban hingga satu juta orang secara global.
Kemudian ada juga Flu Spanyol yang terjadi tahun 1918 yang juga berujung pada resesi ekonomi secara global. Namun tidak semua virus berujung pada resesi ekonomi global seperti SARS yang menyerang pernafasan. Intinya penyebab dari resesi ekonomi itu sendiri adalah kepanikan masyarakat yang takut tertular sehingga membuat ekonomi tidak stabil. Namun masih banyak masalah yang juga bisa menjadi sebab adanya resesi.
Hal yang Terjadi Saat Resesi
Saat terjadi resesi hal yang terjadi adalah siklus bisnis yang terus mengalami penurunan. Hal ini tentu membuat pendapatan dan pengeluaran rumah tangga Negara menjadi merosot. Masa depan terasa suram saat ada resesi ini.
Efek terburuknya adalah bisnis yang berhenti berputar yang diikuti dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja serta kenaikan harga barang. Jika ini terus berkembang nantinya akan menyebabkan depresi ekonomi.
Sisi Positif Resesi Ekonomi
Meski resesi ekonomi ini ini tampak suram namun ada juga sisi positifnya. Dengan keadaan suram karena resesi inflasi bisa disembuhkan. Pemerintah dan politisi secara otomatis mengarahkan anggaran Negara untuk merangsang ekonomi. Seperti penurunan pajak, maraknya program sosial hingga defisit anggaran yang terabaikan.
Adanya resesi selalu diikuti dengan pemulihan yang cukup besar pada pasar saham. Jadi saat resesi para pelaku pasar saham memiliki kesempatan untuk mengatur ulang portofolio sehingga mencapai rebound yang cepat dan kuat.
Resesi ekonomi global memang meresahkan bagi para investor namun bisa menjadi angin segar bagi para pelaku pasar saham. Semoga pandemi corona cepat berlalu dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meningkat kembali.
- 9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin: Bagaimana Indonesia Harus Bertindak? - September 6, 2024
- Tertarik Dengan Strategi Trading Menggunakan Pivot Point? Simak Dulu informasi Ini! - Agustus 25, 2020
- Memahami Strategi Trading Buy and Hold Untuk Para Trader Pemula - Agustus 21, 2020