Ada banyak spekulasi baru-baru ini di pers tentang kehancuran global yang akan datang dan dampak yang tidak terhindarkan yang akan ditimbulkannya. Ada beberapa alasan yang diberikan dari beberapa ekonom paling terkenal di seluruh dunia dan memiliki lebih banyak berita buruk bagi kita semua. Resesi ekonomi global yang diprediksi tahun 2020 mungkin optimis.
Pada dasarnya resensi ekonomi perlu diketahui sebagai agar kita mampu mengantisipasi akan lonjakan ekonomi yang mungkin terjadi dikemudian hari.
Untuk lebih lanjut mengenai resensi ekonomi yang memiliki dampak besar ini, simak ulasannya berikut!
Apa Itu Resesi Ekonomi Global Itu?
Berbicara mengenai resesi ekonomi global, hal tersebut merupakan adanya sebuah penurunan pada pertumbuhan ekonomi yang bernilai negatif secara dua tahun atau pada dasarnya lebih dari 1 tahun. Kemerosotan akan ekonomi ini mampu memberikan dampak yang besar pada aktivitas berbagai sektor ekonomi yang ada.
Ketika resensi ekonomi ini terjadi secara global, banyak investasi yang akan mengalami sebuah penurunan. Hal tersebut berdampak pada sebuah pemutusan hubungan kerja yang berakibat pada adanya pengangguran. Hal ini dikarenakan daya beli masyarakat yang juga menurun dan berimbas pada perusahaan yang ada.
Faktor Adanya Resesi Ekonomi Global
Para pemimpin akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit termasuk apakah ketakutan akan resesi dapat dibenarkan. Juga akan merefleksikan konsekuensi dari resesi potensial, tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka panjang bagi ekonomi, masyarakat, dan sistem politik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan resesi ekonomi global tersebut, diantaranya:
1. Pertumbuhan Lemah, Pasar Berombak
Pertumbuhan global akan lemah tahun depan, terlebih adanya kecenderungan melihat gejolak besar di pasar keuangan. Kombinasi dari pemulihan di AS dan, bahkan jika lebih lemah, di Eropa, serta perlambatan pertumbuhan di China menciptakan ketidakpastian bagi pasar keuangan.
Langkah-langkah kebijakan moneter yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir telah memompa uang jangka pendek ke dalam sistem keuangan global. Dalam kombinasi dengan likuiditas rendah di pasar, sebagian karena struktur peraturan baru yang membentuk kembali perbankan di mana-mana, ini telah menetapkan nada untuk turbulensi.
2.Adanya Dominasi Negara Besar
Ketika berbicara tentang teknologi, terutama teknologi digital, Cina dan Amerika Serikat tampaknya akan mendominasi selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan terus mendanai penelitian dasar, menuai manfaat besar ketika inovasi dikomersialkan.
Kedua negara ini juga merupakan rumah bagi platform utama untuk interaksi ekonomi dan sosial, yang mendapat manfaat dari efek jaringan, penutupan kesenjangan informasi, dan, mungkin yang paling penting, kemampuan kecerdasan buatan dan aplikasi yang menggunakan dan menghasilkan set besar data berharga.
3. Adanya Ketidak Stabilan Kurs
Melemahnya rupiah dikarenakan ketidak stabilan kurs dolar menjadi faktor penyebab dari resensi global ini. hal ini dikarenakan kurs dollar dengan mudah memukul mata uang yang lainnya.
Adanya ketidak stabilan kurs tersebut berimbas pada melemahnya sektor ekspor dan juga impor yang ada di Indonesia. Bahkan disamping itu, biasanya suku bunga akan meningkat untuk menarik rupiah.
Meskipun demikian, resesi ekonomi global baru tidak perlu menjadi hasil akhir. Ekonomi kita dapat dibangun di atas beberapa kekuatan penting. Saat ini, sebagian besar ekonomi terus tumbuh, dan tingkat pekerjaan di AS dan Eropa berada pada tingkat rekor tertinggi. Upah di Indonesia, akhirnya mulai naik, dan banyak perusahaan memiliki uang tunai dalam jumlah besar. Ini yang akan membantu mengatasi setiap badai jangka pendek.
- Bagaimana Sebenarnya Efek Margin Forex Terhadap Profit dan Loss? - September 6, 2024
- Memahami 4 Istilah Penting dalam Money Manajement Forex - Agustus 30, 2024
- Strategi Memahami Forex Trading Zone untuk Raih Keuntungan yang Maksimal - Agustus 13, 2024
Pingback: Kasusnya Memicu Krisis Ekonomi Global, Apa Itu Evergrande?
Pingback: Investor Kripto Diminta JP Morgan Untuk Waspada
Pingback: Kekhawatiran Resesi Ekonomi dan Prediksi Nouriel Roubini