Untuk mengawali tulisan ini, kami akan mengatakan bahwa mungkin ketika Anda membaca sebuah analisa yang berkaitan dengan trading forex atau saham, bisa saja Anda menemukan sebuah kata istilah Golden Cross dan Death Cross. Untuk informasi, keduanya yaitu Golden Cross dan Death Cross dianggap sebagai suatu sinyal akurat dalam trading forex.
Namun sebelum kami mengajak Anda membahas Golden Cross dan Death Cross. Kami harus memastikan lebih dulu bahwa Anda telah memahami pengertian istilah Moving Average (MA). Hal ini menjadi penting karena masing-masing memiliki keterkaitan satu sama lain. Untuk itu, tidak ada salahnya jika kami mengulang pengertian dari MA.
Pengertian Moving Average adalah salah satu indikator teknikal dalam forex yang dibuat dari perhitungan harga yang lampau, sehingga terbentuk garis rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan area support dan resistance dinamis, yaitu support dan resistance yang terus bergerak sesuai pergerakan harga.
Singkatnya, MA adalah garis yang di-plot di atas grafik harga yang mengukur harga rata-rata aset untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, MA 200 hari akan mengukur harga rata-rata aset dalam 200 hari terakhir. Nah, setelah Anda membaca definisi dari MA di atas, kali ini mari kita lanjutkan membahas mengenai Golden Cross dan Death Cross.
Apa itu Golden Cross dan Death Cross?
Golden Cross
Golden Cross merupakan sebuah pola breakout bullish yang akan terbentuk karena perlintasan di antara Moving Average berperiode rendah ke atas Moving Average periode yang lebih tinggi. Terjadinya Golden Cross akan menandakan bahwa bullish sudah akan terjadi di depan mata.
Contoh Golden Cross: MA 15-day yang bergerak melintas ke atas MA 50-day, MA 50-day bergerak melintas ke bagian atas MA 100-day, dan seterusnya.
Meski begitu Golden Cross dapat terjadi pada semua MA, namun terdapat sejumlah kombinasi yang paling umum untuk menyempurnakan Golden Cross yang terjadi di antaranya:
1. Gabungan yang paling sering dipakai adalah antara MA 50-day dan MA 200-day. Khususnya sebagai indikator breakout bullish di pasar saham seperti S&P500 dan IHSG.
2. Dibandingkan persilangan Moving Average, Golden Cross pada Moving Average Convergence Divergence (MACD) sering dinilai lebih bagus untuk menilai pergerakan harga aset tertentu.
Sebagai tambahan catatan penting, dalam penggunaan Golden Cross terdapat 3 hal yang sangat perlu Anda perhatikan:
1. Golden Cross yang disertai dengan volume trading tinggi akan memperkuat sinyal bullish.
2. Sinyal yang muncul dari gabungan MA 50-day dan MA 200-day dianggap lebih bagus dibandingkan kombinasi MA-5 dan MA-15 pada intraday. Semakin besar timeframe chart, maka makin kuat dan tahan lama sinyal Golden Cross yang muncul.
3. Di dalam trading jangka pendek biasanya sinyal Golden Cross pada Moving Average akan dimanfaatkan dengan indikator tipe Oscillator. Adanya bantuan dari indikator tipe Oscillator maka Anda bisa dengan mudah melacak serta mendapat momen paling tepat kapan bisa uptrend .
Dalam beberapa kasus, tidak sedikit trader atau analis yang dengan rutin melakukan pemeriksaan terhadap Golden Cross di chart. Hal ini dilakukan dengan tujuan penggunaannya bukan sebagai stimulus untuk buy, tapi agar bisa lebih memastikan sentiment pasar yang condong pada bullish.
Death Cross
Death Cross adalah sinyal di permulaan pasar. Death Cross terjadi ketika bearish terbentuk dari silang lintas antara Moving Average periode rendah menuju ke bawah Moving Average dengan periode lebih tinggi.
Contoh Death Cross: MA 15-Day yang bergerak melintas ke bagian bawah MA 50-Day, kemudian MA 50-Day melewati bagian bawah MA 100-Day dan juga seterusnya.
Death Cross terbentuk bersamaan dengan Moving Average yang memiliki periode lebih tinggi akan secara otomatis menjadi level resisten baru di pasar bearish yang akan datang. Sebagai contohnya adalah MA-5 bergerak melintasi ke bawah MA-15. Maka ketika harga benar-benar merosot, garis MA-15 akan menjadi resisten bergerak yang baru.
Death Cross terjadi dalam beberapa fase, yakni:
1. MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang selama tren naik.
2. Tren berbalik, dan MA jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang.
Pada prakteknya, seringkali banyak trader yang berpendapat bahwa sinyal yang diberikan oleh Death Cross lebih lemah jika dibandingkan dengan Golden Cross. Untuk jangka pendek sinyal Death Cross bisa menjadi lebih mudah batal saat adanya faktor lain yang akan bermain di pasar.
Tidak hanya itu saja, sinyal Death Cross yang terdapat pada timeframe besar akan dipandang secara temporer untuk sementara waktu. Hal ini berbeda dengan sinyal Golden Cross yang memang dianggap semakin valid jika pada timeframe lebih besar.
Ada yang perlu Anda ingat ketika bertrading menggunakan dua sinyal tersebut, yakni Anda harus memperhatikan beberapa batasan untuk mengurangi nilai kekeliruan. Hal ini menjadi penting karena dua sinyal yang dihasilkan dari potongan indikator Moving Average tersebut belum mampu dalam memberikan kondisi yang valid. Untuk menghindari kesalahan sinyal dari momen Golden Cross ataupun Death Cross sendiri, Anda dapat memakai alat bantu yaitu level-level support dan resistance untuk mempertegas arah pergerakan harga.
Setelah membaca ulasan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Golden Cross dan Death Cross pada dasarnya adalah saling berlawanan satu sama lain. Golden Cross dapat dianggap sebagai sinyal bullish, sedangkan Death Cross merupakan sinyal bearish. Untuk catatan penting, para trader dapat memeriksanya dengan menggunakan indikator teknis Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI).
Itulah pembahasan mengenai sinyal Golden Cross dan Death Cross. Untuk para pemula, mengenal ciri-ciri sinyal tertentu akan sangat baik karena bisa mempengaruhi pada untung dan ruginya saat melakukan trading.
Salam sukses!
- Seberapa Cocok Sesi Jam Forex Asia untuk Trader Pemula? - Januari 10, 2025
- Retrace Trading Forex: Definisi, Penerapan Strategi, Kelebihan dan Kekurangannya - Januari 2, 2025
- Seberapa Bahayakah Bertrading Terlalu Bergantung pada Indikator Forex? - Desember 18, 2024