Untuk informasi, rising wedge dan falling wedge merupakan salah satu jenis chart pattern pada forex yang begitu terkenal. Pasalnya kedua pola tersebut dapat digunakan oleh trader dalam mencari sinyal pembalikan dan kelanjutan dari sebuah trend. Bahkan pada prakteknya, kedua pola harga tersebut mudah dikenal sekaligus menjanjikan peluang yang menguntungkan.
Pada dasarnya, pola wedge mempunyai bentuk yang mirip dengan pola triangle, pola flag, atau pola pennant dan juga merupakan pola reversal ataupun berkelanjutan. Wedge terbentuk ketika pergerakan harga memasuki fase konsolidasi, sehingga membentuk rentang harga yang semakin menyempit.
Baca Juga: Ada 3 Kategori Chart Patterns Forex yang Harus Diketahui, Apa Saja?
Jika trend line digambarkan di sepanjang swing high dan swing low, dan kedua trend line tersebut berpotongan, maka pergerakan harganya berpotensi membentuk pola wedge. Untuk lebih memahami terkait pola rising wedge dan falling wedge, Anda dapat membacanya secara lengkap pada artikel berikut ini!
Memahami Pola Rising Wedge
Pola ini terbentuk ketika harga berkonsolidasi di antara garis support dan resistance yang cenderung miring ke atas. Di sini, kemiringan garis support lebih curam dibandingkan resistance. Hal tersebut mengindikasikan bahwa higher low terbentuk lebih cepat dibandingkan higher high.
Jika rising wedge terbentuk setelah tren naik, ini biasanya merupakan pola pembalikan bearish. Di sisi lain, jika terbentuk setelah tren turun, ini dapat mengindikasikan kelanjutan dari tren turun.
Memahami Pola Falling Wedge
Sama seperti rising wedge, pola falling wedge juga bisa menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan. Sebagai sinyal pembalikan, pola ini terbentuk setelah tren turun, dan mengindikasikan pergerakan harga selanjutnya akan naik.
Sebagai sinyal kelanjutan, falling wedge terbentuk setelah tren naik, dan mengindikasikan bahwa tren naik masih akan berlanjut. Berbeda dengan pola rising wedge, falling wedge merupakan pola bullish.
Baca Juga: 3 Jenis Chart yang Banyak Dipakai pada Forex
Bagaimana Bertrading dengan Pola Rising Wedge dan Falling Wedge?
Dalam penggunaannya, dapat dikatakan bahwa kedua pola tersebut merupakan sesuatu hal yang mudah dan sederhana. Meskipun begitu, Anda tetap harus memastikan hal-hal berikut, agar penggunaan kedua pola tersebut menjadi lebih tepat. Hal-hal yang penting untuk Anda perhatikan tersebut adalah:
Pentingnya mengindentifikasi pembentukan pola harga
Sebagai langkah percobaan, kami sarankan Anda untuk mempelajari penggunaan kedua pola tersebut dalam pair mayor dan time frime hourly atau daily.
Selalu konfirmasi sinyal dengan bantuan indikator lain
Pastikan juga bahwa Anda menggunakan indikator pendukung lain untuk memastikan sinyal yang valid.
Nilai target dan titik batas kerugian yang tepat
Jika Anda telah yakin pada konfirmasi dari sinyal yang terbentuk, maka langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah menentukan target dan titik batas kerugian. Yang dimaksud dengan menentukan target, adalah tentang level berapa posisi yang akan ditutup. Sementara titik batas kerugian, diartikan sebagai kesanggupan dari besarnya risiko.
Baca Juga: Inilah 3 Pola Chart Terbaik untuk Day Trading pada Forex
Kesimpulan
Itulah ulasan mengenai pola rising wedge dan falling wedge. Sebagai catatan penting, ketika menggunakan teknikal analisis sebagai alat trading forex maka pastikan selalu untuk menerapkan manajemen risiko.
Salam sukses!
- Averaging Trading Forex: Strategi Menambah Profit dan Mengurangi Kerugian - Desember 6, 2024
- Bagaimana Cara Mendeteksi Money Game Berkedok Forex? - Desember 5, 2024
- Indikator Teknikal Forex yang Cocok untuk Strategi Day Trading - November 29, 2024