Mungkin ada beberapa dari anda yang pernah memesan hotel dan menginap di kamar dengan hiasan logo berwarna biru dan gambar awan. Saatnya kita mengucapkan selamat tinggal pada amenity kits berwarna biru mereka karena Airy Indonesia telah mengumumkan secara resmi untuk menutup usahanya secara permanen awal bulan ini (Juni 2020). Perusahaan rintisan asli Indonesia yang bergerak dibidang Accommodation Network Orchestrator (ANO) ini akan menutup seluruh operasinya mulai 31 Mei 2020.
Airy Indonesia Bangkrut, Tutup per 31 Mei 2020
“We have made our best efforts to overcome the impact of this [international] disaster. However, given a significant technical decline and a reduction in human resources that we have at the moment, we have decided to stop our business [activities] in a permanent manner,” the company said in the email. “For this reason, after May 31, 2020, we cannot provide services [anymore] to all our partners,” Airy added.
Ini adalah informasi resmi di laman Airy Indonesia soal penutupan usaha secara permanen melalui website mereka. Ucapan undur diri dan terimakasih pun langsung menyambut di halaman pertama.
Anjloknya jumlah perjalanan bisnis/wisata sebagai akibat dari pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab utama virtual hotel on budget operator ini gulung tikar. Airy Indonesia didirikan pada tahun 2015 oleh dua orang mantan pegawai Traveloka Danny Handoko & Samsu Sempena.
Sebelum tutup Airy Indonesia menklaim memiliki 2.000 properti dengan 30.000 kamar hotel yang tersebar di 100 kota di Indonesia.
Belum juga mencapai misinya untuk menjadi unicorn, perusahaan rintisan karya anak bangsa ini tidak sanggup menahan berbagai beban dengan dana segar yang kian terkikis. Berbeda dengan kompetitor sejenisnya yang merupakan bagian dari jaringan internasional dengan dukungan dana yang kuat, Airy Indonesia harus tutup lapak setelah merumahkan 70% pegawainya pada April 2020.
Sebagai bukan pemain utama di industri, wilayah operasi yang masih terbatas di Indonesia, dan terbatasnya modal yang dimiliki, kejadian luar biasa seperti ini tentu menjadi pukulan berat bagi Airy Indonesia.
Padahal, Airy Indonesia mulai menjajaki strategi jangka panjangnya dengan melakukan pergantian CEO yang awalnya diduduki oleh sang founder, Danny Handoko menjadi Louis Alfonso (ex- Country Manager Traveloka di Vietnam) yang baru menjabat efektif per 20 Januari 2020. Tapi mau bagaimana lagi, pandemi adalah kejadian tak terduga yang diluar ekspektasi banyak manusia pada umumnya.
Pencarian sesuai topik:
- argumentasi tentang airy tutup
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024