Adakah cara untuk bertrading forex dengan strategi Supply And Demand berdasarkan sinyal Price Action? Seperti yang diketahui, istilah Supply And Demand bukan hanya terdapat dalam perekonomian saja, melainkan juga terdapat pada dunia trading forex.
Secara konsep, sebenarnya sama seperti penawaran dan permintaan di dalam ekonomi. Mungkin bagi Anda yang sudah lama berkecimpung dalam dunia trading tidak merasa asing dengan istilah tersebut. Karena pada dasarnya, pasar dalam forex merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli valas. Artinya, Supply And Demand bisa dibilang sebagai hukum dasar penggerak pasar valas atau forex.
Artikel ini akan membahas lebih dalam terkait bagaimana cara bertrading dengan strategi Supply And Demand berdasar sinyal Price Action. Bagi Anda yang tertarik untuk menambah pengetahuan seputar forex, maka ulasan ini menjadi penting untuk Anda baca.
Baca Juga: Fluktuasi Nilai Mata Uang dan Hubungannya pada Trading Forex
Namun sebelum itu, tidak ada salahnya jika Anda untuk lebih dulu memahami pengertian Supply And Demand dan juga Price Action yang terdapat pada trading forex. Berikut penjelasannya!
Apa Itu Strategi Supply And Demand?
Dalam pengertian secara umum, supply dapat diartikan sebagai jumlah persediaan barang pada periode waktu tertentu. Kata demand dapat berarti sebagai permintaan ataupun jumlah barang yang dibutuhkan pada waktu bersamaan. Saat sebuah supply barang mengalami peningkatan namun permintaan tetap stabil, maka disinilah akan terjadi kerugian disebabkan barang yang tidak laku.
Untuk menghindari kerugian yang semakin besar, biasanya pedagang akan menurunkan harga untuk mengembalikan minat pembeli. Sementara itu, kurangnya persediaan dan permintaan yang tinggi dapat menaikkan harga barang tersebut. Dalam bursa forex, harga pasar juga mengikuti prinsip dasar tersebut.
Secara singkatnya, supply merupakan jumlah barang yang ada di pasar dalam satu waktu. Dan demand adalah jumlah barang yang diinginkan pada satu waktu juga. Maka, dengan penjelasan tersebut tentunya Anda sudah bisa mengerti hubungan dari keduanya.
Untuk lebih dapat memahami antara Supply And Demand pada forex, Anda dapat membaca uraian singkat berikut ini:
1. Apabila permintaan (demand) naik sedangkan ketersediaan dari barang (supply) tidak berubah maka barang tersebut akan menjadi langka dan harga akan naik.
2. Apabila permintaan (demand) menurun namun ketersediaan barang (supply) tidak mengalami perubahan maka akan terjadi penumpukan barang yang mengakibatkan harga akan turun.
3. Apabila permintaan (demand) tetap sedangkan ketersediaan barang (supply) meningkat maka akan terjadi penumpukan barang dan harga akan turun.
4. Apabila permintaan (demand) tetap namun ketersediaan barang (supply) turun maka kelangkaan barang akan terjadi yang mengakibatkan naiknya harga.
Apa Itu Strategi Price Action?
Pada pasar keuangan di mana tempat ini menjadi lokasi transaksi jual beli nilai tukar uang antara pelaku pasar, nilai tukar uang akan meninggalkan jejak. Hal ini berupa pergerakan harga atau Price Action yang dapat diamati dengan jelas pada trading chart.
Price Action sendiri dimaknai sebagai pola pergerakan harga, dan kadang dianggap sebagai indikator sendiri. Trader harus pandai membaca apa yang terjadi pada harga sebelum memakai indikator sebenarnya. Saat tren ditemukan, trader lalu bisa ‘berkonsultasi’ ke indikator untuk melihat sinyal entry yang searah tren.
Baca Juga: Cara Mencari Strategi Price Action Trading Yang Cocok
Dalam penjelasannya, Price Action merupakan pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang. Analisa Price Action merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau, di mana trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas nampak acak.
Price Action trading termasuk salah satu model analisa yang tampak sederhana dan cukup populer di kalangan trader. Analisa ini hanya mempergunakan garis-garis horizontal, diagonal atau mungkin vertikal. Tidak ada satupun indikator teknikal di chart yang diperhatikan.
Pergerakan harga yang tercermin dalam Price Action menyediakan semua sinyal yang anda butuhkan untuk mengembangkan sistem trading yang menguntungkan dan memiliki probabilitas tinggi. Sinyal-sinyal inilah yang secara kolektif menjadi metode Price Action. Karena itu ketersediaan data, analisis dampak peristiwa dan pemahaman perilaku pasar akan membantu menghasilkan strategi trading dengan tingkat akurasi tinggi.
Strategi Supply And Demand Berdasar Sinyal Price Action
Untuk dapat menggunakan strategi Supply And Demand berdasarkan sinyal Price Action, Anda harus memperhatikan beberapa hal. Diantaranya yakni:
Kemampuan Anda dalam membidik titik-titik balik perubahan Supply And Demand
Penting untuk Anda pahami, bahwa titik balik saat Supply melampaui Demand adalah batas resistance. Kondisi ini dapat dijelaskan, bahwa saat harga bergerak naik menyentuh zona resistance, berikutnya harga akan turun. Anda bisa memperoleh profit dengan cara menjual (sell/short) pair target.
Kemudian, Anda juga harus memahami bahwa titik balik saat Demand melampaui Supply adalah batas support. Hal ini dapat diartikan bahwa ika harga menurun menyentuh area support, nantinya harga akan naik. Ambil keuntungan dengan membeli (buy/long) pair target.
Fokuslah pada suatu level harga (Price Level Zone) dengan tetap memantau Price Action
Hal ini menjadi penting dan tidak boleh Anda anggap remeh begitu saja. Karena tanpa memfokuskan perhatian kepada suatu level harga, maka Anda akan merasa kesulitan dalam menentukan letak potensi titik balik yang berpontensi akan terjadi.
Pentingnya mengamati apa yang (telah) terjadi pada daerah Support/Resistance
Hal ini dapat diartikan bahwa saat harga bergerak mendekati batas/zona support dan resistance, perhatikan indikasi-indikasi berikut untuk menentukan momentum kapan harga akan mengalami pembalikan. Terkait dengan hal ini, ada dua kondisi yang harus Anda amati, yaitu.
1. Demand yang terindikasi meningkat:
1. Munculnya pola Price Action candlestick bullish atau bullish engulfing
2. Tidak mampu menembus batas support
3. Volume yang meningkat
4. Konsolidasi (sideway)
2. Supply yang terindikasi meningkat:
1. Munculnya pola Price Action candlestick bearish atau bearish harami
2. Tidak mampu menembus batas resistance
3. Volume yang meningkat
4. Konsolidasi
Baca Juga: 7 Jenis Analisa Teknikal Trading Forex yang Harus Anda Ketahui!
Kesimpulan
Penting untuk Anda pahami, bahwa seorang trader yang memahami dinamika Supply And Demand akan lebih siap untuk memahami pergerakan harga. Baik itu harga saat ini ataupun harga yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang pada pasar forex.
Selain itu, ada manfaat yang lain dari menggunakan strategi Supply And Demand forex ini. Yakni, Anda tidak perlu bersusah payah menghafal chart pattern atau candlestick untuk memperkirakan perubahan harga.
Meski begitu, ada aturan penting yang juga tidak boleh Anda remehkan begitu saja. Diantaranya yakni, memahami jenis entry pada Suplly And Demand forex. Jangan melanggar market filter. Gunakan setup trading yang tepat. Gunakan kerangka waktu yang lebih lama untuk mengidentifikasi zona Supply And Demand. Dan gunakan indikator untuk konfirmasi zona Support And Demand.
Selain itu, jika Anda sudah menemukan titik support dan resistance yang potensial, Anda tetap harus memastikan indikasi-indikasi tersebut. Hal ini sebagai upaya untuk menunjukkan kemungkinan dan bukan kepastian.
Tentunya Anda harus bersiap-siap untuk membatasi kerugian semisal harga bergerak tidak sesuai dengan ekspetasi yang Anda bayangkan. Dan penting untuk terus menerapkan money management yang sesuai dengan pengalaman sekaligus gaya trading yang Anda terapkan.
Semoga artikel ini bermanfaat…
- Indikator Teknikal Forex yang Cocok untuk Strategi Day Trading - November 29, 2024
- Menggunakan Indikator MACD untuk Sinyal Buy dan Sell di Forex - November 28, 2024
- Pentingnya Memahami Perbedaan Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex - November 25, 2024