Saat Anda terjun ke dunia trading forex, ada beberapa perintah yang bisa Anda berikan kepada broker ketika menjalankan aktivitas trading. Dan sebagaimana yang telah diketahui, terdapat beberapa jenis order yang bisa digunakan trader untuk mempermudah aktivitas mereka di pasar. Salah satunya adalah OCO Order.
Lantas, bagaimana cara menggunakan perintah ini agar dapat memberi profit yang konsisten? Untuk mengetahuinya, Anda dapat membaca penjelasan secara lengkap dalam ulasan kali ini. Dan berikut pembahasannya!
Pengertian OCO Order
Secara umum, OCO Order dapat diartikan sebagai perintah tingkat lanjut dalam trading forex. Sementara pada penjelasannya, OCO Order adalah perintah yang terdiri dari dua perintah order yang saling berkaitan dengan urutan yang dapat diatur. Dengan pengaturan tersebut, maka bisa dipastikan jika hanya akan ada satu order saja yang akan dieksekusi dalam market.
OCO Order sendiri memiliki kepanjangan yakni One Cancels the Other Order. Dan mengenai cara memakai OCO yang umum adalah dengan menggabungkan order sell dan buy di platform trading. Ketika salah satu target harga tercapai dan order tereksekusi, maka order yang lainnya akan langsung dibatalkan. Dengan demikian, trader tak akan menderita kerugian akibat menjalankan dua posisi trading yang berlawanan.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Order dalam Trading Forex, Apa Saja?
Banyak trader yang menggunakan platform MetaTrader dalam kegiatan tradingnya. Sayangnya, OCO sendiri bukanlah bawaan MetaTrader. Meski demikian, Anda tetap bisa menggunakan OCO di MetaTrader. Caranya adalah dengan mengunduh software sejenis Expert Advisor (EA) untuk menambahkan fungsi ini pada platform trading Anda. EA sendiri merupakan software otomatisasi yang memungkinkan trader menempatkan order dengan aturan spesifik.
EA akan membuat OCO Order bisa berfungsi dengan optimal. Untuk menjalankan OCO Order bisa diakses melalui terminal mini, yang merupakan fitur spesial untuk membuka atau mengelola posisi lebih mudah. Dalam terminal mini sudah dilengkapi template untuk meletakkan order sehingga trader tak akan sulit menempatkan beragam order, termasuk OCO order.
Jenis OCO Order
Setidaknya terdapat dua jenis OCO Order pada platform MetaTrader yang bisa dipilih trader sebagai bagian strategi trading, yakni:
OCO Reversion
Pada dasarnya, OCO Reversion sebetulnya mirip dengan OCO Order, namun dengan tujuan yang berbeda. Jika OCO Order pada umumnya akan membatalkan order, maka OCO Reversion hanya membatasi order saja. Dengan menggunakan jenis OCO ini, profit bisa didapatkan dari pergerakan yang sudah lengkap dan akan terjadi pullback.
Jenis order OCO Reversion, dapat Anda manfaatkan apabila Anda sudah mengidentifikasi harga yang hasil akhirnya memiliki kemungkinan akan berbalik arah. Anda dapat mencoba untuk menempatkan entry price sebagai sebuah order limit ketika terjadi resistance, lalu berharap harga akan memantul kembali dari titik open posisi.
OCO Breakout
Template order ini bisa digunakan ketika trader berharap akan terjadi breakout. Karena order ini bisa diisi dengan dua order sekaligus, maka trader tak perlu harus repot dengan mengira-ngira kemana arah breakout akan terjadi. Anda bisa menggunakan satu order untuk posisi buy stop, dan yang lainya untuk sell stop.
Apabila market mengalami trend naik, maka secara otomatis trader akan membeli ke market yang sedang naik tersebut. Sebaliknya apabila market sedang mengalami trend menurun, maka trader dapat menjual, karena market sedang dalam kondisi turun.
Baca Juga: Apa Beda Konvergen dan Divergence pada Trading Forex?
Panduan Menggunakan OCO Order
Penggunaan market order seperti OCO memang sudah dipahami oleh trader yang berpengalaman. Namun hal ini tidak berlaku bagi trader pemula yang belum mengetahui cara memanfaatkan perintah ini secara efisien. Berikut tips menggunakan OCO agar dapat meraih profit yang konsisten!
Menggunakan Support dan Resistance
Dalam trading forex, level support merupakan sebuah level untuk mengetahui tingkat harga berdasarkan permintaan daya beli. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi. Bahasa praktisnya, support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish (turun).
Sementara resistance adalah, sebuah metode yang digunakan untuk menentukan tingkatan harga yang mana nilai penawaran atau daya jual memiliki posisi yang cukup kuat. Sehingga, daya jual tersebut cukup kuat ketika digunakan untuk mencegah harga mengalami kenaikan lanjutan. Biasanya, hal ini diakibatkan ketika harga memiliki posisi yang dekat.
Penting untuk Anda pahami, bahwa salah satu kunci sukses ketika memakai OCO order adalah memahami support dan resistance. Pasalnya, kedua garis tersebut akan menjadi indikator penentu order. Sebagai contoh, misalnya asset yang Anda incar berada di range $20 dan $22. Maka Anda dapat memasang titik OCO Order dengan buy stop di atas $22 dan sell stop di bawah $20 apabila mengharapkan breakout.
Jika harga berhasil menembus garis resitance atau garis support, maka order akan langsung tereksekusi. Sementara itu, order lainnya yang tidak tereksekusi akan langsung dibatalkan. Dan jika Anda ingin menggunakan strategi retracement, maka yang harus dilakukan adalah memasang posisi buy pada support dan sell pada resitance.
Lalu titik OCO Order yang dipasang adalah buy limit pada posisi $20 dan sell limit di sekitar $22. Dan jangan lupa untuk menanyakan informasi kepada broker Anda terkait kebijakan order. Penting untuk memastikan apakah ada biaya rollover yang dikenakan jika satu posisi tertahan satu hari lebih lama.
Memanfaatkan Pola Inside Bar
Inside Bar merujuk pada formasi 2 buah atau lebih bar atau candlestick dimana candle kedua/selanjutnya termasuk body candle dan ekornya berada di dalam range candle pertama. Candlestick pertama terbentuk pada saat terjadi pergerakan harga kencang ke salah satu arah.
Sedangkan candle kedua tercetak dengan pergerakan sebatas range high dan low candle sebelumnya. Dari pengamatan itu, biasanya pola candlestick Inside Bar sering ditemukan pada akhir sebuah tren. Karena alasan itu juga, trading Inside Bar sering digunakan sebagai sinyal reversal atau pembalikan arah.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Strategi Trading Forex Bagi Pemula
Strategi Inside Bar akan menghasilkan sinyal keberlanjutan atau pembalikan akan segera terjadi. Dan Inside Bar akan mengidentifikasi waktu terjadinya konsolidasi. Sebagai tambahan, Inside Bar umumnya terjadi saat market mengalami konsolidasi sendiri mengikuti arah perubahan besar yang terjadi.
Strategi ini sebetulnya cukup populer di kalangan day trader dan scalper, karena formasi harganya mudah dijumpai di berbagai time frame. Dan candlestick ini menunjukan keadaan konsolidasi saat pasar istirahat sejenak setelah bergerak dengan tren yang kuat.
Dan Inside Bar digunakan untuk strategi trading breakout, baik break high maupun break low. Dengan demikian, OCO Breakout bisa digunakan untuk mengamankan posisi buy stop di harga tertinggi (high) Mother Bar dan sell stop di harga terendah (low) Mother Bar.
Kesimpulan
Itulah ulasan lengkap mengenai 2 cara mudah ketika menggunakan OCO Order dalam trading forex. Dengan menggunakan OCO Order dalam bertrading, maka order yang sudah tidak digunakan akan dihapus secara otomatis oleh sistem. Sehingga Anda tidak perlu lagi merasa khawatir mengenai order lain yang sudah ditempatkan ketika trading. Hal ini karena order yang telah tertinggal selain yang sudah dieksekusi oleh OCO Order, akan dibatalkan secara otomatis.
Meski tampaknya mudah, namun order ini kurang disarankan untuk trader pemula dan belum memahami betul kondisi pasar. Selain itu, beberapa broker tidak mengizinkan pemasangan OCO, jadi ada baiknya untuk memastikan hal ini sebelum memasang order.
- Menggunakan Indikator DiNapoli Stochastic untuk Sinyal Trading yang Akurat - September 30, 2024
- Apa Saja Manfaat Penting Watchlist Trading Forex Bagi Trader? - September 27, 2024
- Self Control Trading Forex: Strategi untuk Hindari Kerugian - September 26, 2024