Secara umum, instrumen dalam investasi saham terbagi dalam dua kategori, yaitu saham syariah dan saham konvensional. Pada kemunculannya, keduanya berfungsi untuk menjangkau seluruh investor. Namun, tahukah Anda mengenai perbedaan saham syariah dan saham konvensional.
Karena seperti yang diketahui, investasi saham sendiri menjadi salah satu instrumen investasi yang populer di tengah masyarakat. Dan artikel ini akan mencoba menjelaskan secara lebih lengkap terkait saham syariah dan saham konvensional. Pasalnya, dari keduanya memiliki banyak perbedaan dari berbagai sisi. Berikut ulasan lengkapnya!
Perbedaan Definisi Saham Syariah dan Saham Konvesional
Saham Syariah
Merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal. Merujuk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham syariah diartikan sebagai aktivitas atau transaksi di pasar modal syariah termasuk dalam kelompok muamalah dan diperbolehkan selama tidak melanggar ketentuan syariat Islam.
Baca Juga: Apa Itu Dividen Dalam Investasi Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Saham Konvensional
Adalah saham yang pada umumnya diinvestasikan oleh masyarakat. Dalam operasionalnya, saham konvensional tidak menerapkan prinsip syariah. Saham konvensional ditandai dengan transaksi yang mengandung bunga dan terkesan mengandung transaksi yang spekulatif.
Perbedaan Jenis Bisnis Perusahaan
Saham Syariah
Dalam saham syariah, perusahaan harus menjalankan bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Misalnya adalah, perusahaan dengan produk halal, tidak menerapkan riba, dan tidak memiliki risiko pasti dapat dikategorikan sebagai saham syariah.
Saham Konvensional
Sementara itu, pada saham konvensional perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha lebih moderat, umum, dan tidak berasaskan prinsip dan syariah Islam dapat dikategorikan sebagai saham konvensional. Dalam pengertian lain, saham konvensional dimiliki oleh perusahaan yang bergerak di sektor apa saja, tanpa batasan halal atau haram.
Perbedaan Proses Transaksi
Saham Syariah
Sesuai dengan namanya, mekanisme transaksi pada saham syariah haruslah menerapkan hukum syariah. Contohnya adalah, saham syariah tidak boleh ditransaksikan secara langsung yang bertujuan untuk menghindari adanya manipulasi harga. Selain itu, saham syariah juga tidak memperkenankan adanya transaksi dengan sistem bunga karena dinilai mengandung riba.
Saham Konvensional
Sedangkan proses transaksi pada saham konvensional berbeda dengan saham syariah. Yakni, saham konvensional dapat ditransaksikan atau diperjualbelikan secara langsung melalui broker.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Antara Investasi Saham dan Trading Saham?
Perbedaan Aset yang Dimiliki Perusahaan Saham Syariah dan Saham Konvesional
Saham Syariah
Pada perusahaan yang menawarkan saham syariah, haruslah memenuhi syarat rasio keuangan berupa total utang berbasis bunga harus lebih kecil dibandingkan total aset. Utang berbasis bunga dalam perusahaan saham syariah tidak boleh melebihi 45 persen dari total aset perusahaan.
Saham Konvesional
Dan perusahaan yang menawarkan saham konvensional, masih diperbolehkan untuk memperoleh pendapatan nonhalal yang lebih bear dari pendapatan hasil usaha.
Kesimpulan
Nah itulah ulasan lengkap mengenai perbedaan antara saham syariah dan saham konvensional. Namun ada hal-hal penting yang harus tetap Anda perhatikan. Yaitu, bahwa baik saham syariah maupun konvensional tetaplah memiliki risiko kerugian masing-masing.
Untuk itu, penting bagi Anda untuk membekali diri dengan wawasan terkait investasi saham. Dan tentunya kredibilitas perusahaan, beserta istilah-istilah saham terkait guna meminimalisir risiko kerugian. Juga sebelum membeli saham, pastikan Anda telah mengetahui seluk-beluk tentang saham yang diinginkan.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk dalam Investasi Saham yang Harus Dihindari
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024