Dalam kabar yang terbaru, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memberikan peringatan kepada para investor kripto. Para peringatan tersebut, IMF menyebut bahwa tekanan aksi jual lebih lanjut dan akan lebih banyak kegagalan kripto.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pasar Moneter dan Modal IMF Tobias Andrian. Dalam wawancaranya dengan Yahoo Finance hari Rabu (27/7/2022), Adrian mengatakan, “Kita bisa melihat aksi jual lebih lanjut, baik itu di aset kripto maupun di pasar aset berisiko seperti saham”.
Baca Juga: Semua Jenis Kripto Diprediksi Akan Bernasib Seperti Terra Luna?
Selain itu, Adrian juga memperingatkan tentang potensi stablecoin yang didukung fiat untuk mengalami keruntuhan. Hal ini merupakan sesuatu yang juga telah diperingatkan oleh Menteri Keuangan Janet Yellen dan Federal Reserve. Adrian juga membahas soal stablecoin Tether (USDT), menurutnya ada beberapa kerentanan di sana karena mereka tidak didukung satu banding satu.
“Mungkin ada kegagalan lebih lanjut dari beberapa penawaran koin, khususnya beberapa stablecoin algoritmik yang paling terpukul. Dan ada yang lain yang bisa gagal”, tambah Andrian.
Stablecoin Yang Tak Didukung Aset Adalah Seperti Skema Piramida
Sebelumnya, Direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva berkomentar bahwa stablecoin yang tidak didukung oleh aset adalah seperti skema piramida. Apa yang diucapkannya ini mengacu pada bencana UST yang menghancurkan pasar.
Georgieva mengatakan”, Ketika kita melihat stablecoin, ini adalah area di mana kekacauan besar terjadi. Jika stablecoin didukung dengan aset, 1:1, stabil. Ketika tidak didukung dengan aset, tetapi dijanjikan untuk memberikan pengembalian 20 persen, itu adalah piramida”.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Pengamatan Paus Bitcoin?
Bahkan Georgieva juga menambahkan, “Apa yang terjadi dengan piramida? Mereka akhirnya hancur berkeping-keping”.
Mengenai stablecoin yang dianggap piramdia oleh Georgina adalah soal Tera Lunna yang mengalami penurunan harga secara drastis. Diberitakan sebelumnya, harga kripto Terra Luna anjlok terjun bebas.
Bahkan harga Terra Luna anjlok hingga 98% hanya dalam waktu sepekan. Pada perdagangan hari Kamis (12/5/2022) silam misalnya, harga Terra Luna diperdagangkan di bawah US$ 1,00 bahkan tepatnya US$ 0,3118 atau sekitar Rp 4.544 harga terendahnya sejak September 2021. Padahal Terra Luna sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada 5 April 2022 lalu di harga US$ 119,18 atau sekitar Rp 1,7 juta.
Kegagalan Kripto dan Beberapa Bandar Kripto Alami Bangkrut
Sekadar informasi, setidaknya ada beberapa pengembang dan hedge fund kripto yang bangkrut tahun ini. Diantaranya adalah perusahaan kripto asal Amerika Serikat (AS), Three Arrows Capital (3AC) Sebelumnya CEO Su Zhu mendadak hilang dari media sosial dan menghapus sejumlah informasi kripto di akun miliknya. Untuk diketahui, 3AC termasuk salah satu perusahaan hedge fund kripto terbesar yang mengelola dana sekitar US$ 10 milyar saat usaha mereka memimpin lini kripto.
Baca Juga: Benarkah Kiamat Kripto Di Depan Mata?
Kemudian platform kripto AS yakni Voyager Digital juga menyerah pada volatilitas pasar. Bahkan pada hari Rabu (6/7/2022) lalu, pihak Voyager mengumumkan terkait pengajuan kebangkrutan. Dengan demikian, Voyager menjadi tambahan korban dari penurunan harga yang terus mengguncang di sektor cryptocurrency.
Lalu ada perusahaan kripto Celsius Network yang juga telah mengajukan kebangkrutannya. Berdasarkan laporan Decrypt, pengajuan kebangkrutan Bab 11 dari Celsius menunjukkan adanya kewajiban perusahaan yang melebihi aset. Tak tanggung-tanggung, kewajiban tersebut nilainya sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,94 triliun (asumsi kurs Rp 14.950/US$), dari pengurangan total utang sebesar US$ 5,5 miliar (Rp 82,23 triliun) dengan total aset yang hanya sebesar US$ 4,3 miliar (Rp 64,29 triliun).
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024
Pingback: Platform Kripto Holdnaut Tangguhkan Layanan
Pingback: Peter Schiff: Mata Uang Kripto Diramal Akan Punah!