Ancaman crypto winter kembali memakan korban. Yang terbaru adalah marketplace Non Fungible Token (NFT) OpenSea yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.
Untuk informasi, OpenSea sendiri merupakan platform NFT terbesar di dunia. Dan kabar tak mengenakan tersebut datang langsung dari CEO OpenSea Devin Finzer. Yang men-tweet screenshot dari pesan Slack yang dia kirim ke seluruh staf perusahaan pada Kamis.
Dikutip dari Yahoo Finance, Finzer menyalahkan ketidakstabilan ekonomi di sekitar kripto secara khusus dan ekonomi secara luas terkait PHK karyawan tersebut. Pemotongan itu, akan mempersiapkan perusahaan jika terjadi penurunan yang berkepanjangan.
Baca Juga: Platform Kripto Voyager Menyerah dan Nyatakan Kebangkrutan
Anjloknya pendapatan OpenSea mulai terjadi sejak pasar kripto mengalami fenomena crypto winter atau penurunan likuiditas secara berkepanjang. Hal inilah yang membuat daya beli investor pada aset kripto menurun. Hingga sejumlah perusahaan jual beli aset digital, termasuk OpenSea mengalami krisis pendapatan.
Apa Itu Crypto Winter?
Dalam penjelasannya, istilah crypto winter adalah kondisi yang terjadi ketika nilai aset kripto mengalami penurunan drastis di bawah nilai tren bullish normal. Hal ini dapat dicontohkan misalnya pada bulan Juni tahun 2021 lalu. Dimana lima aset kripto terkemuka di dunia nyaris mengalami penurunan dalam waktu seminggu. Akibatnya, sejumlah trader berspekulasi bahwa akan terjadi musim dingin bagi aset kripto, alias crypto winter.
Saat itu, Bitcoin yang merupakan aset kripto tersohor dengan kapitalisasi pasar saat itu mencapai 611 miliar dolar AS, selama sepekan turun sebesar 7,5 persen. Ethereum juga nilainya merosot sebesar 14,5 persen. Kemudian, Binance Coin anjlok sebesar 14,6 dan Tether nilainya nyaris stagnan. Terakhir, Cardano (ADA) yang berada di urutan ketiga situs CoinMarketCap juga anjlok sebesar 6,4 persen.
Ketakutan para trader atau investor pada saat itu nampaknya tidak terbukti. Pasalnya, Bitcoin tidak mengalami penurunan hingga menyentuh nilai 20 ribu dolar AS sebagaimana yang dijelaskan oleh Peter Hank, analis di DailyFX. Dikutip dari CNBC Indonesia, musim dingin bagi aset kripto dapat terjadi apabila nilainya masuk ke level 20 ribu dolar AS. Sementara berdasarkan grafik harga Bitcoin di situs CoinMarketCap, pada 30 Juni, nilai Bitcoin berada di nilai 35 ribu dolar AS.
Baca Juga: Harga Belum Menentu, Perusahaan Kripto Mulai Bangkrut?
OpenSea Mencoba Amankan Perusahaan Untuk 5 Tahun Ke Depan
Masih terkait dengan PHK karyawan, OpenSea sendiri tidak mengungkapkan jumlah karyawannya dengan pasti. Juga tidak jelas secara pasti berapa banyak orang yang terkena dampak pemangkasan karyawan tersebut. Tetapi diketahui bahwa perusahaan akan memangkas sekitar 20 persen karyawan.
Sementara itu, TechCrunch mencatat bahwa halaman LinkedIn perusahaan tersebut menunjukkan memiliki 769 karyawan. Yang berarti sekitar 150 orang kehilangan pekerjaan. Dan menurut pesan Slack, Finzer menyatakan bahwa staf yang terkena dampak akan mendapatkan pesangon yang murah hati dan cakupan perawatan kesehatan hingga tahun 2023.
“Kenyataannya kami memasuki kombinasi musim dingin kripto yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ketidakstabilan ekonomi makro yang luas. Kami perlu mempersiapkan perusahaan akan kemungkinan kemunduran yang berkepanjangan,” kata Finzer yang dibagikannya melalui Twitter.
Baca Juga: Pasar Sedang Lesu, Penambang Kripto Jual Aset
Sebelum dihantam gejolak crypto winter OpenSea tercatat menjadi pasar NFT teratas berdasarkan volume perdagangan, dimana sejak OpenSea berdiri pihaknya telah melakukan transaksi penjualan dengan nilai lebih dari 31 miliar dolar AS. Namun angka tersebut anjlok drastis selama pasar kripto dan aset digital mengalami pelemahan harga, kondisi inilah yang membuat OpenSea mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen selama sebulan terakhir.
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024