Forex

3 Strategi Breakout Mudah Bagi Trader Forex Pemula

3 Strategi Breakout Mudah Bagi Trader Forex Pemula

3 Strategi Breakout Mudah Bagi Trader Forex Pemula

Setidaknya ada 3 strategi breakout yang mudah dan penting untuk dipahami bagi para trader pemula. Seperti yang diketahui, salah satu strategi mendapatkan keuntungan dari trading forex adalah dengan strategi Breakout. Berbeda dengan strategi mengikuti tren yang umumnya membeli saat terjadi penguatan tren dan menjual saat harganya menurun. Strategi breakout adalah membeli harga diatas garis resistance dan menjual pada saat harga di bawah garis support.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih jauh terkait strategi breakout yang terdapat pada trading forex. Secara lebih khusus akan menjelaskan terkait panduan 3 strategi breakout yang mudah bagi trader pemula. Untuk lebih jelasnya, silahkan menyimak ulasannya pada artikel berikut!

Memahami Strategi Breakout

Strategi breakout dalam trading forex adalah strategi yang sangat berpijak pada area konsolidasi atau kisaran harga suatu aset setelah diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu. Garis-garis puncaknya akan membentuk garis resisten, sedangkan harga terendahya akan membentuk garis support.

Kejadian breakout adalah kejadian saat harga menembus kisaran harga tersebut entah naik menembus garis resisten maupun turun menembus garis support. Saat harga menembus garis resistance, menjadi sinyal bahwa harga akan terus menaik. Sedangkan bila menembus turun ke bawah garis support ini mengindikasikan harga akan terus menurun.

Baca Juga: Panduan Bertrading Forex dengan Strategi London Breakout

Oleh sebab itu pada strategi breakout, eksekusi membeli justru ketika harga berada di atas harga puncak biasanya (di atas garis resistance). Dengan demikian saat harga terus naik kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Demikian pula sebaliknya, eksekusi jual saat harga di bawah harga terendah biasanya (di bawah garis support). Ini bertujuan untuk mengurangi potensi kerugian (loss) yang besar, sebab ini menjadi indikasi harga akan terus menurun. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat membacanya di sini.

Materi 3 Strategi Breakout Bagi Trader Pemula

Bukan sebuah rahasia lagi jika banyak trader menganggap bahwa breakout sebagai peluang besar meraup profit. Namun, bagaimana trader forex pemula dapat memanfaatkan kesempatan ini?

Secara singkatnya breakout adalah momen ketika harga melewati batas level resisten atau support. Dan bisa membentuk tren kenaikan atau penurunan yang lebih panjang. Bagi Anda yang merupakan trader forex pemula, Anda dapat menggunakan strategi breakout dengan 3 cara, yakni:

Menggunakan Trend Line

Secara sederhana, trend line merupakan alat trading teknikal yang merupakan basic atau dasar yang banyak digunakan oleh trader. Hal ini digunakan oleh trader untuk menentukan arah tren seperti perubahan arah antara pergantian tertinggi dan terendah.

Trend line ini memiliki sifat yang dinamis sehingga tidak jarang justru banyak orang yang melakukan kesalahan saat penerapannya. Padahal dengan strategi yang tepat, maka trend line ini bisa memberikan keuntungan yang luar biasa. Kegiatan trading akan menjadi lebih mudah, dan pastinya menjadi lebih menguntungkan.

Dalam menggunakan trend line sebagai strategi breakout, Anda harus membuat titik trend line terlebih dahulu. Setelah itu Anda membutuhkan minimal dua titik puncak atau dua titik lembah. Kemudian Anda dapat menarik garis lurus dari titik puncak satu ke titik puncak ke dua. Atau dari titik lembah ke satu ke titik lembah kedua.

Baca Juga: Strategi Trading Dengan Trend Line yang Mudah Untuk Dipahami

Ketika Anda berhasil menemukan dan membuat trend line. Anda harus memperhatikan apakah harga berhasil menembus trend line yang telah dibuat dan melanjutkan pergerakan. Atau malah harga memantul ke arah yang berlawanan.

Ketika harga menyentuh garis trend line pilihannya hanya dua: harga akan menembus trend line dan melanjutkan pergerakannya (Continuation) atau bergerak ke arah yang berlawanan (Reversal). Ketika harga mampu menembus trend line, maka momen inilah yang disebut dengan istilah Breakout.

Penting untuk dipahami, bahwa breakout dengan pergerakan ke bawah disebut Breakout Down. Dan agar sinyal breakout yang telah muncul semakin meyakinkan, Anda dapat menggunakan indikator lain sebagai pendukung dari analisis breakout. Diantaranya adalah indikator MACD, Stochastic Oscillator, Commodity Channel Index, dan juga yang lainnya.

Memanfaatkan Channel

Pada dasarnya pergerakan harga di pasar forex relatif bergerak dalam satu bias atau trend. Gerakan ini terkadang demikian rapi sampai bisa ditarik satu garis penghubung pada tiap-tiap gerakannya. Rapinya gerakan harga kadang-kadang membuat lorong-lorong yang terkenal dengan nama Channel.

Channel dalam forex adalah alat bantu analisa teknikal yang sering digunakan terutama untuk menentukan level entry (buy atau sell). Channel terdiri dari dua garis yang sejajar. Garis atas menunjukkan area yang potensial sebagai Resistance, sedangkan garis bawah menunjukkan area potensial Support.

Penting untuk Anda pahami, bahwa Channel merupakan variasi dari trend line. Jika trend line hanya menggunakan 1 garis (bawah atau atas), maka Channel menggunakan 2 garis, yaitu atas dan bawah.

Adapun cara menggunakan indikator Channel adalah sama dengan cara menggunakan trend line. Meski begitu, Anda bisa mendapatkan sinyal Continuation yang lebih meyakinkan dari 2 garis sekaligus, sehingga memungkinkan untuk mengambil peluang dari koreksi harga.

Dan agar sinyal breakout yang telah muncul semakin meyakinkan, kalian harus menggunakan indikator lain sebagai pendukung dari analisis breakout tersebut. Diantaranya adalah indikator MACD, Stochastic Oscillator, Commodity Channel Index, dan lain sebagainya.

Baca Juga: False Breakout Forex: Pengertian, Jenis dan Cara Menghindarinya

Strategi Breakout dengan Triangle

Pola Triangle Pattern atau yang kerap disebut dengan pola segitiga, merupakan pola konsolidasi yang terjadi di tengah tren dan biasanya memiliki pengaruh pada kelanjutan pola trend valas yang sedang berlangsung. Biasanya, pattern tersebut dibentuk dengan cara menggambar dua buah garis trend yang konvergen karena harga sementara akan bergerak ke samping.

Pola segitiga ini sendiri adalah pola yang mudah ditandai pada grafik. Pola segitiga ini digunakan oleh banyak trader tekhnikal karena dapat memberikan sinyal pergerakan harga yang akan terjadi. Namun tidak semua pola segitiga dapat diartikan dan diaplikasikan dengan cara yang sama. Oleh karena itu, penting bagi para trader khusunya pemula untuk mengetahui serta dapat memahami setiap bentuk pola segitiga secara satu persatu.

Symmetrical Triangle (Segitiga Simetris)

Segitiga simetris memiliki garis segitiga yang seimbang, dimana menunjukan bahwa pola tersebut tidak sembarang arah. Pola ini terbentuk ketika garis support-nya semakin lama semakin mendaki dan garis resistance-nya semakin lama semakin menurun hingga membentuk sebuah segitiga simetris.

Trader harus memahami bahwa analisa segitiga bukan tentang menemukan pola yang sempurna. Tetapi lebih banyak tentang memahami apa yang dikomunikasikan pasar melalui aksi harga.

Pola segitiga simetris tidak memiliki acuan breakout di arah tertentu. Ini artinya, Anda harus siap mengantisipasi kemungkinan breakout ke arah atas atau bawah. Karena potensi penembusan harga di kedua arah adalah sama-sama besar.

Ascending Triangle (Segitiga Menanjak)

Adalah pola segitiga yang terbentuk akibat adanya garis level resistance dan kemiringan garis pada level support-nya. Pola segitiga menanjak mirip dengan pola simetris kecuali bahwa garis tren atas datar dan garis tren yang lebih rendah meningkat.

Pola ini menunjukkan bahwa pembeli lebih agresif daripada penjual karena harga terus membuat posisi terendah menjadi lebih tinggi. Harga mendekati garis tren atas yang datar dan dengan lebih banyak contoh dari ini, semakin besar kemungkinan untuk akhirnya menembus ke atas.

Baca Juga: Inilah 5 Rahasia Bertrading Forex Tanpa Indikator

Pada dunia trading, ada anggapan bahwa Ascending Triangle selalu membentur harga tertinggi. Ketika harga akan naik ke level yang lebih tinggi namun terhambat oleh aksi jual (sell), maka harga selalu kembali lagi ke bawah dengan momentum yang semakin melemah (Higher Lows). Ketika harga berhasil menembus resisten, momen tersebut adalah (Breakout Up) dan akan menciptakan harga tertinggi baru.

Descending Triangle (Segitiga Menurun)

Adalah jenis chart pattern yang berkebalikan dengan pola Ascending Triangle. Di dalam pola ini terbentuk sebuah garis miring dari lower high ke bawah dan garis datar di bawah yang terbentuk dari level support yang kelihatannya sulit untuk ditembus trader penjual.

Pola ini memiliki ciri-ciri, di antaranya yakni garis tren atas turun dan garis tren rendah yang mendatar. Pada pola ini, dapat terlihat bahwa penjual lebih agresif daripada pembeli karena harga valas terus menurunkan harga tertinggi.

Descending Triangle adalah sinyal bearish (sell). Jadi jika Anda bertemu dengan pola Descending Triangle, maka kesempatan untuk membuka posisi sell ketika harga Breakout Down dari support adalah sangat besar.

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap terkait 3 strategi breakout yang mudah dan penting untuk dipahami bagi para trader pemula. Semoga dengan membaca ulasan di atas, dapat memberikan wawasan sekaligus ilmu bagi aktivitas trading yang Anda lakukan. Karena seperti yang telah ditulis di awal, bahwa salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan dari trading forex adalah dengan strategi breakout.

Semoga menginspirasi…

Benny SR
5 Comments

5 Comments

  1. Pingback: Memahami Pola Triangle Pattern: Ascending Triangle

  2. Pingback: Memaknai Istilah Forex Breakout dan Bounce

  3. Pingback: Trading Breakeven: Perlukah Anda Mencoba Strategi Ini?

  4. Pingback: Strategi Mengatasi False Break dalam Trading Forex

  5. Pingback: Potensi Breakout Volatil Forex dan Manfaatnya Bagi Trader

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
To Top